Menjelang pertandingan krusial melawan Arsenal di ajang Liga Champions, Real Madrid justru menghadapi ketegangan internal yang tak terduga. Dua pilar utama mereka, Jude Bellingham dan Antonio Rudiger, terlibat dalam insiden panas di sesi latihan tim. Situasi ini menjadi sorotan media Spanyol dan menambah beban emosional skuad jelang laga penting.
Menurut laporan eksklusif dari media El Chiringuito, konflik bermula ketika Rudiger melakukan tekel keras terhadap Bellingham. Aksi tersebut memicu kemarahan gelandang muda asal Inggris itu. Ketegangan meningkat saat keduanya saling melontarkan kata-kata kasar di depan rekan satu tim. Bahkan, insiden ini disebut harus diredam oleh pemain lain agar tidak semakin memburuk.
Peristiwa ini mencerminkan suasana ruang ganti yang panas setelah kekalahan mengejutkan di leg pertama. Real Madrid kini berada dalam tekanan besar. Mentalitas para pemain tengah diuji, dan insiden seperti ini menjadi gambaran bahwa mereka belum sepenuhnya pulih dari kekalahan sebelumnya.
Kekalahan Telak di Leg Pertama: Real Madrid Tertinggal Jauh dari Arsenal
Pertandingan leg pertama perempat final Liga Champions yang berlangsung di Emirates Stadium, London, menjadi mimpi buruk bagi Real Madrid. Mereka tumbang dengan skor telak 0-3 dari Arsenal. Gelandang asal Inggris, Declan Rice, tampil gemilang dengan mencetak dua gol melalui tendangan bebas yang indah. Gol ketiga dicetak oleh Mikel Merino yang membuat dominasi Arsenal semakin nyata.
Real Madrid kesulitan mengimbangi permainan cepat dan efisien Arsenal. Di babak pertama mereka masih mampu menahan tekanan. Namun, setelah jeda, pertahanan mereka mulai goyah dan kehilangan konsentrasi. Beberapa peluang emas gagal dimanfaatkan, termasuk oleh Kylian Mbappe yang membuang beberapa kesempatan penting di depan gawang.
Pelatih Carlo Ancelotti menyayangkan buruknya sikap mental anak asuhnya di babak kedua. Ia menyebut timnya kehilangan kendali dan terlalu pasif. Sementara itu, Jude Bellingham secara terbuka mengakui bahwa Real Madrid gagal menyamai kualitas permainan tuan rumah.
Arsenal Makin Percaya Diri, Real Madrid Butuh Keajaiban
Keunggulan 3-0 di leg pertama menjadi modal besar bagi Arsenal untuk menghadapi pertandingan penentuan di Santiago Bernabéu. Namun, The Gunners menyadari bahwa Real Madrid adalah tim dengan reputasi besar dalam hal comeback dramatis. Banyak laga di masa lalu membuktikan bahwa Los Blancos tak mudah dikalahkan, terutama di Liga Champions.
Meski begitu, suasana internal yang kurang kondusif di kubu Real Madrid bisa menjadi keuntungan bagi Arsenal. Jika ketegangan antara pemain tidak segera diselesaikan, hal tersebut berpotensi merusak strategi permainan dan konsentrasi tim. Ini adalah peluang bagi Arsenal untuk memanfaatkan ketidakharmonisan lawan.
Arsenal sendiri hanya bermain imbang 1-1 melawan Brentford di laga terakhir Liga Primer. Hasil tersebut sedikit menurunkan moral tim. Namun, kemenangan telak atas Real Madrid masih menjadi bahan bakar semangat yang kuat menjelang laga penentuan.
Jadwal Lengkap Perempat Final Liga Champions 2024/2025
UEFA Champions League musim ini menghadirkan banyak pertandingan seru yang layak dinantikan. Setelah leg pertama yang memperlihatkan dominasi Arsenal atas Real Madrid, babak perempat final akan kembali bergulir dengan leg kedua yang menjanjikan drama dan kejutan.
Berikut jadwal lengkap perempat final Liga Champions:
Rabu, 16 April 2025 – Pukul 02.00 WIB:
-
Aston Villa vs Paris Saint-Germain (PSG)
-
Borussia Dortmund vs Barcelona
Kamis, 17 April 2025 – Pukul 02.00 WIB:
-
Real Madrid vs Arsenal
-
Inter Milan vs Bayern Munich
Semua pertandingan akan disiarkan langsung melalui SCTV dan layanan streaming Vidio, memberikan akses penuh bagi para penggemar sepak bola untuk menikmati laga-laga bergengsi ini secara langsung.
Fokus Real Madrid: Bangkit atau Tersingkir?
Bagi Real Madrid, pertandingan leg kedua ini akan menjadi ujian besar. Mereka tertinggal tiga gol dan harus mencetak setidaknya tiga gol tanpa balas untuk memperpanjang harapan di kompetisi ini. Kembalinya performa bintang seperti Mbappe, Bellingham, dan Vinicius Jr. sangat diharapkan bisa membawa perubahan besar.
Namun, masalah bukan hanya pada strategi atau kualitas individu. Aspek mental dan kekompakan tim menjadi kunci. Jika konflik internal seperti antara Bellingham dan Rudiger tak kunjung diredam, mimpi mempertahankan gelar Liga Champions bisa berakhir lebih cepat dari yang diperkirakan.
Kini, semua mata tertuju pada Santiago Bernabéu. Akankah Real Madrid menunjukkan mental juara dan membalikkan keadaan? Ataukah Arsenal justru mengunci tiket semifinal dan mengukir sejarah baru?