Manchester United sepakat dengan Trabzonspor terkait masa depan Andre Onana yang semakin tidak menentu. Kiper asal Kamerun itu kini disebut hanya tinggal menunggu keputusan akhir untuk bergabung dengan klub asal Turki melalui skema peminjaman. Situasi ini menjadi sorotan besar mengingat Onana baru satu musim memperkuat Setan Merah setelah didatangkan dari Inter Milan dengan harga cukup tinggi.
Berdasarkan laporan jurnalis transfer ternama Fabrizio Romano, kesepakatan verbal sudah tercapai antara kedua klub. Hanya saja, Onana masih harus memberikan persetujuan pribadi sebelum transfer benar-benar disahkan. Trabzonspor memiliki kebutuhan mendesak di posisi penjaga gawang setelah kapten mereka, Ugurcan Cakir, resmi bergabung dengan Galatasaray dengan nilai transfer €36 juta.
Kondisi Onana di Old Trafford memang semakin sulit. Dalam tiga laga awal Premier League musim ini, ia tidak mendapatkan kesempatan bermain dari pelatih Ruben Amorim. Satu-satunya penampilannya terjadi di EFL Cup melawan Grimsby Town yang berakhir dengan kekalahan mengecewakan. Keputusan klub mendatangkan kiper muda Senne Lammens dari Royal Antwerp seakan menjadi tanda semakin redupnya masa depan Onana di Manchester.
Onana Kehilangan Tempat di Manchester United
Sejak awal musim, posisi Andre Onana dalam skuad utama Manchester United memang terlihat tidak aman. Ruben Amorim justru lebih mempercayakan posisi penjaga gawang kepada Altay Bayindir. Sementara itu, Onana hanya dimainkan sekali di ajang domestik yang kurang bergengsi.
Kekalahan dari Grimsby Town semakin memperburuk citra Onana di mata manajemen dan fans. Alasan resmi yang diberikan klub adalah kondisi fisik yang belum sepenuhnya prima. Namun, kedatangan Lammens dengan biaya £18 juta menunjukkan bahwa masalah Onana lebih serius daripada sekadar kebugaran.
Situasi semakin pelik karena United kini memiliki tiga penjaga gawang aktif. Dengan Bayindir dan Lammens bersaing, kehadiran Onana justru dianggap sebagai beban tambahan. Hal ini membuat keputusan mencari jalan keluar menjadi semakin masuk akal.
Hubungan Onana dan Klub Mengalami Keretakan
Tidak hanya persoalan teknis, hubungan antara Andre Onana dan manajemen klub juga dilaporkan tidak harmonis. Ia termasuk dalam daftar pemain yang terkena pemotongan gaji 25 persen setelah United gagal lolos ke Liga Champions musim lalu.
Berbeda dengan rekan-rekannya yang menerima kebijakan itu, Onana justru meminta kontrak baru dengan kenaikan gaji. Permintaan tersebut dianggap tidak realistis, terlebih performanya musim lalu jauh dari kata memuaskan. Dalam 50 pertandingan yang dijalani, Onana kebobolan 65 gol, angka yang memicu kritik keras dari penggemar maupun pengamat.
Ruben Amorim sebagai pelatih juga disebut tidak terkesan dengan sikap sang kiper. Hubungan yang merenggang inilah yang mempercepat proses negosiasi dengan Trabzonspor. Bagi United, melepas Onana berarti mengurangi potensi masalah internal di ruang ganti.
Trabzonspor Jadi Pilihan Realistis
Dengan sebagian besar bursa transfer Eropa sudah resmi ditutup, pilihan Onana sangat terbatas. Bursa transfer Turki yang masih terbuka hingga 12 September memberi kesempatan terakhir baginya untuk mencari klub baru.
Trabzonspor membutuhkan sosok berpengalaman setelah kehilangan Cakir. Onana dianggap sebagai kandidat ideal meski performanya menurun. Kesepakatan peminjaman menjadi solusi terbaik, karena memungkinkan Trabzonspor mendapatkan kiper berkelas internasional tanpa harus mengeluarkan biaya permanen dalam waktu dekat.
Bagi Onana, kesempatan ini bisa menjadi titik balik. Bermain reguler di liga yang lebih kompetitif dibanding sekadar duduk di bangku cadangan di Old Trafford tentu lebih baik. Dengan kepercayaan penuh dari klub baru, ia bisa membangun kembali reputasinya.
Persaingan Baru di Manchester United
Jika Onana benar-benar hengkang, perhatian akan tertuju pada dua kiper muda yang tersisa di Manchester United, yakni Altay Bayindir dan Senne Lammens. Keduanya diprediksi bersaing ketat untuk mengamankan posisi utama.
Bayindir memiliki pengalaman lebih banyak setelah musim lalu sesekali dipercaya turun menggantikan Onana. Sementara Lammens adalah rekrutan anyar yang masih harus membuktikan kemampuannya di level tertinggi. Fans United sendiri masih meragukan apakah keduanya bisa menjaga kualitas tim di bawah mistar.
Kondisi ini menandakan masa transisi besar di sektor penjaga gawang Manchester United. Jika salah satu dari keduanya gagal tampil konsisten, bukan tidak mungkin klub kembali masuk ke bursa transfer untuk mencari kiper baru pada musim dingin mendatang.
Keputusan akhir kini berada di tangan Onana. Apabila ia menerima pinangan Trabzonspor, maka perjalanannya di Old Trafford akan berakhir lebih cepat dari yang diperkirakan. Situasi ini memperlihatkan betapa cepatnya dinamika karier seorang pemain sepak bola bisa berubah hanya dalam satu musim.