Friday, November 22, 2024
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga InggrisManchester United Saat Ini Lebih Buruk dari 10 Tahun Lalu Saat Era...

Manchester United Saat Ini Lebih Buruk dari 10 Tahun Lalu Saat Era Moyes!

Musim terburuk Manchester United dalam sejarah penampilan di Premier League terjadi pada musim 2013/2014, di bawah asuhan David Moyes. Pada saat itu, Manchester United finis di peringkat ke-7 dengan total 64 poin.

Sepuluh tahun kemudian, Manchester United berpotensi mencatat sejarah baru yang lebih buruk. Di bawah manajer Erik ten Hag, Manchester United bisa mencatat rekor terburuk mereka, baik dari segi poin yang diraih maupun posisi akhir di klasemen.

- Advertisement -
asia9QQ

Pada Kamis (16/5/2024), Manchester United menghadapi Newcastle di Old Trafford dalam pertandingan tunda pekan ke-34 Liga Inggris. Laga ini sangat penting bagi Manchester United, yang harus mengakhiri tren negatif setelah mengalami dua kekalahan beruntun.

Pertandingan berlangsung dengan sengit. Manchester United berhasil mencetak tiga gol melalui Kobbie Mainoo pada menit ke-31, Amad Diallo pada menit ke-57, dan Rasmus Hojlund pada menit ke-84. Sementara itu, Newcastle membalas dengan dua gol yang dicetak oleh Anthony Gordon pada menit ke-49 dan Lewis Hall pada menit ke-90+2.

Kemenangan ini sangat krusial bagi Manchester United. Dengan hasil ini, mereka berhasil menyamakan poin dengan Newcastle, yakni 57 poin dari 37 pertandingan. Namun, situasi ini menunjukkan masalah yang lebih besar. Hingga saat ini, Manchester United baru mengumpulkan 57 poin dari 37 pertandingan. Ini merupakan sebuah pencapaian yang sangat mengecewakan bagi klub sekelas mereka.

Tantangan Manchester United di Bawah Erik ten Hag

Di bawah kepemimpinan Erik ten Hag, Manchester United menghadapi tantangan besar dalam upaya untuk memperbaiki performa mereka. Harapan tinggi yang disematkan pada manajer asal Belanda ini tidak sepenuhnya terealisasi, mengingat penampilan tim yang inkonsisten sepanjang musim. Meskipun ada beberapa momen positif, seperti kemenangan atas Newcastle, secara keseluruhan, perjalanan musim ini penuh dengan kekecewaan.

Masalah utama yang dihadapi oleh Manchester United adalah ketidakmampuan untuk mempertahankan konsistensi dalam permainan mereka. Cedera pemain kunci, keputusan taktis yang dipertanyakan, dan performa individu yang kurang memuaskan menjadi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap hasil yang mengecewakan ini.

Signifikansi Kemenangan Melawan Newcastle

Kemenangan melawan Newcastle tidak hanya penting dari segi poin, tetapi juga sebagai upaya untuk membangkitkan kembali semangat tim dan penggemar. Pertandingan ini menunjukkan potensi para pemain muda seperti Kobbie Mainoo dan Amad Diallo, yang memberikan kontribusi signifikan dalam kemenangan tersebut. Penampilan Rasmus Hojlund juga menjadi sorotan, dengan golnya yang memastikan kemenangan di menit-menit akhir.

Namun, meskipun kemenangan ini memberikan sedikit harapan, Manchester United masih memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk memastikan mereka tidak mencatatkan rekor terburuk dalam sejarah Premier League mereka. Dengan satu pertandingan tersisa, setiap poin sangat berharga dan akan menentukan nasib mereka di akhir musim.

10 tahun berlalu, Manchester United kembali ke titik yang sama

Pada musim 2013/2014, di bawah asuhan David Moyes, Manchester United mengalami salah satu musim terburuk dalam sejarah mereka di Premier League, finis di peringkat ke-7 dengan 64 poin. Kini, satu dekade kemudian, di bawah bimbingan Erik ten Hag, Manchester United menghadapi ancaman lebih buruk dengan kemungkinan hanya meraih maksimal 60 poin dan finis di peringkat ke-8.

Saat ini, Manchester United berada di posisi ke-8 klasemen sementara dengan 57 poin. Newcastle United, yang memiliki jumlah poin sama, berada di peringkat ke-7 berkat keunggulan selisih gol.

Pertandingan terakhir musim ini akan menjadi penentu nasib Erik ten Hag dan Manchester United. Ten Hag bisa mencetak rekor negatif yang akan menodai nama besar Setan Merah. Manchester United harus menang, namun kemenangan saja tidak cukup; mereka juga harus berharap tim rival mengalami kekalahan.

Sepanjang sejarah Premier League, posisi terburuk Manchester United di klasemen akhir adalah peringkat ke-7, yang terjadi di bawah kepemimpinan David Moyes pada musim 2013/2014. Pada musim itu, Manchester United finis dengan 64 poin, dan Moyes dianggap gagal total, mencatatkan finis terburuk dalam sejarah klub di liga tersebut.

Erik ten Hag Harus Menyelamatkan Diri Sendiri

Kini, Erik ten Hag berada dalam situasi yang sangat menantang. Dengan Manchester United dan Newcastle sama-sama mengoleksi 57 poin, Newcastle berada di peringkat ke-7 sementara Manchester United di posisi ke-8. Dalam pertandingan terakhir musim ini, Newcastle akan menghadapi Brentford, sementara Manchester United akan menyambangi Brighton.

Manchester United wajib menang di laga terakhir, namun kemenangan saja tidak cukup untuk memastikan posisi mereka di klasemen akhir. Mereka harus berharap Newcastle kalah agar Erik ten Hag bisa menyelamatkan dirinya dari mencetak rekor buruk. Manchester United dipastikan maksimal hanya bisa meraih 60 poin musim ini, jumlah poin terburuk dalam sejarah penampilan mereka di Premier League.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments