Manchester United rekrut trio penyerang Rp4,3 triliun untuk memperkuat lini depan yang musim lalu menjadi titik lemah. Setan Merah kini resmi memiliki Matheus Cunha, Bryan Mbeumo, dan Benjamin Sesko dalam skuad, setelah menyelesaikan serangkaian transfer besar yang memakan biaya lebih dari 200 juta pound atau sekitar Rp4,3 triliun. Investasi masif ini menandakan ambisi besar manajer Ruben Amorim untuk memulihkan daya gedor tim di Premier League.
Musim lalu, United hanya mampu mencetak 44 gol di liga—catatan terburuk mereka dalam 33 tahun terakhir. Situasi tersebut menjadi pendorong manajemen untuk bertindak cepat di bursa transfer. Dengan mendatangkan tiga penyerang berbeda karakter, Amorim berharap bisa membangun lini serang yang tidak hanya produktif, tetapi juga sulit ditebak lawan.
Kini pertanyaannya, mampukah Mbeumo, Cunha, dan Sesko langsung beradaptasi dengan gaya bermain United? Analisis terhadap profil, statistik, dan kecocokan taktik mereka memberikan gambaran jelas mengenai potensi sinergi yang bisa tercipta. Jika berjalan sesuai rencana, musim ini bisa menjadi awal dari revolusi besar di Old Trafford.
Profil dan Karakter Trio Baru Setan Merah
Bryan Mbeumo, mantan bintang Brentford, dikenal sebagai winger kanan cepat dengan kemampuan dribel dan finishing mematikan. Mobilitasnya di sayap bisa memberi ancaman konstan, terutama saat lawan bermain dengan garis pertahanan tinggi.
Matheus Cunha, yang direkrut dari Wolves, biasanya ditempatkan di sayap kiri. Ia memiliki kecenderungan memotong ke dalam sebelum menembak atau memberi umpan terobosan. Gaya bermainnya membawa variasi serangan yang selama ini kurang terlihat di United.
Benjamin Sesko, eks RB Leipzig, menjadi andalan sebagai target man. Postur 196 cm, kekuatan fisik, dan duel udara yang mumpuni menjadikannya ujung tombak ideal. Keberadaannya di kotak penalti akan menjadi fokus utama serangan United.
Kombinasi pergerakan ketiganya berdasarkan data musim lalu menunjukkan kompatibilitas tinggi. Mereka bisa bermain di posisi favorit masing-masing tanpa saling tumpang tindih, yang penting untuk menciptakan keseimbangan di lini depan.
Sinergi Mbeumo dan Cunha dengan Sesko
Pengalaman Mbeumo di Brentford menunjukkan kemampuannya memanfaatkan ruang yang diciptakan penyerang lain. Dengan Sesko yang mampu menarik perhatian bek berkat fisiknya, Mbeumo bisa lebih leluasa melakukan penetrasi dan mencetak gol dari sayap kanan.
Cunha di sisi lain lebih nyaman bekerja sama dengan striker yang aktif membantu membangun serangan. Sesko memenuhi kriteria itu, karena selain kuat di udara, ia juga rajin turun menjemput bola untuk membuka ruang.
Data SkillCorner mencatat bahwa Sesko sering terlibat dalam fase build-up, baik lewat pergerakan tanpa bola maupun umpan cepat. Hal ini menjadi keuntungan besar bagi Mbeumo dan Cunha, yang bisa memanfaatkan ruang atau umpan satu-dua untuk mengejutkan lawan.
Sesko vs Hojlund: Keunggulan dan Pertimbangan Taktis
Perbandingan dengan Rasmus Hojlund menjadi salah satu diskusi menarik. Hojlund unggul dalam lari ke ruang dan penempatan posisi, namun kalah dalam duel udara. Tingkat keberhasilannya hanya 25%, angka yang cukup rendah untuk striker utama.
Sesko, sebaliknya, dominan dalam pertarungan udara. Tingginya membuatnya unggul dalam skema crossing atau bola panjang. Ia juga memiliki dribel yang cukup baik untuk ukuran pemain bertubuh besar, yang menambah variasi serangan United.
Kelebihan lain Sesko adalah mentalitasnya. Meski Leipzig mengalami musim sulit, ia tetap konsisten mencetak gol. Mental kuat ini sangat penting di klub sebesar Manchester United, di mana tekanan selalu tinggi.
Tantangan Adaptasi Trio Penyerang Baru
Meski punya potensi besar, tantangan adaptasi tetap ada. Hingga kini, Mbeumo dan Cunha baru sempat bermain bersama selama 45 menit dalam laga uji coba melawan Everton. Waktu yang singkat ini belum cukup untuk membangun chemistry ideal.
Formasi 3-4-2-1 ala Amorim membutuhkan pemahaman taktis tinggi dari para penyerang. Mereka harus mampu menyesuaikan diri dengan pergerakan lini tengah dan bek sayap yang aktif membantu serangan.
Jika adaptasi berjalan cepat, trio ini bisa menjadi ancaman besar bagi pertahanan lawan. Kombinasi kecepatan, kreativitas, dan kekuatan fisik yang mereka miliki sulit dihentikan. Namun, tanpa koordinasi yang baik, potensi ini bisa terbuang percuma.
Harapan Besar Musim Ini
Investasi Rp4,3 triliun untuk tiga penyerang jelas menunjukkan keseriusan Manchester United. Mereka ingin segera mengakhiri masalah produktivitas gol yang menghantui musim lalu.
Mbeumo diharapkan menjadi sumber kreativitas dan kecepatan dari sayap, Cunha memberi variasi serangan dari sisi berlawanan, dan Sesko menjadi finisher utama. Jika semua berjalan sesuai rencana, United berpeluang kembali menjadi salah satu tim paling produktif di liga.