Manchester United kembali menjadi sorotan jelang bursa transfer Januari musim dingin 2026. Klub berjuluk Setan Merah itu dikabarkan tidak akan memberikan izin bagi dua pemain mudanya, Kobbie Mainoo dan Joshua Zirkzee, untuk meninggalkan klub, baik secara permanen maupun pinjaman. Keputusan ini menimbulkan berbagai reaksi karena keduanya tengah membutuhkan menit bermain demi menjaga peluang tampil di Piala Dunia 2026 mendatang.
Situasi Sulit Dua Pemain
Kondisi Mainoo dan Zirkzee di Manchester United memang sedang tidak ideal. Keduanya lebih sering menghuni bangku cadangan dan jarang mendapatkan kesempatan tampil di kompetisi utama. Padahal, sebagai pemain muda berbakat, mereka tentu membutuhkan jam terbang untuk terus berkembang.
Mainoo, yang dikenal sebagai gelandang bertalenta dari akademi MU, sejatinya tampil impresif pada musim sebelumnya. Namun, kedatangan beberapa pemain baru di lini tengah membuat posisinya semakin terpinggirkan. Sementara itu, Joshua Zirkzee, yang baru bergabung dari Bologna pada awal musim 2025/2026, masih berjuang menyesuaikan diri dengan intensitas permainan di Premier League.
Karena itu, keduanya sempat berencana meminta izin untuk dipinjamkan ke klub lain pada Januari mendatang. Mereka berharap mendapatkan menit bermain yang cukup agar tetap masuk radar pelatih Timnas masing-masing menjelang Piala Dunia.
MU Alami Krisis Pemain
Sayangnya, keinginan tersebut tampaknya tidak akan terwujud. Menurut laporan Manchester Evening News, Manchester United tidak akan melepas kedua pemain tersebut pada Januari 2026. Alasan utamanya adalah karena keterbatasan stok pemain, terutama di posisi gelandang dan penyerang.
Selain itu, MU juga akan terdampak oleh Piala Afrika 2025 yang digelar pada akhir Desember 2025 hingga Januari 2026. Beberapa pemain mereka seperti Amad Diallo, Bryan Mbeumo, dan Noussair Mazraoui kemungkinan besar dipanggil membela negara masing-masing di ajang tersebut. Kondisi ini jelas memperburuk situasi kedalaman skuad yang sudah terbatas sejak awal musim.
Selain faktor jumlah pemain, situasi finansial klub juga menjadi pertimbangan penting. Manchester United dikabarkan tidak memiliki anggaran cukup untuk mendatangkan pemain baru di bursa transfer musim dingin. Oleh karena itu, mempertahankan Mainoo dan Zirkzee dianggap sebagai langkah paling aman untuk menjaga stabilitas tim.
Kesempatan Bermain Lebih
Meski melarang keduanya pergi, pihak klub tetap menyadari bahwa Mainoo dan Zirkzee membutuhkan waktu bermain. Oleh sebab itu, manajemen dan staf pelatih dikabarkan akan memberikan kesempatan lebih bagi keduanya di bulan Desember mendatang.
Pada periode tersebut, jadwal pertandingan di Inggris sangat padat. Selain Premier League, Manchester United juga harus berlaga di FA Cup dan Carabao Cup, sehingga tim membutuhkan rotasi pemain yang efektif. Dengan demikian, Mainoo dan Zirkzee diperkirakan akan mendapatkan lebih banyak menit bermain.
Kesempatan ini sekaligus menjadi momen pembuktian bagi keduanya. Jika mampu tampil konsisten, bukan tidak mungkin mereka akan mendapatkan kepercayaan lebih besar dari pelatih Ruben Amorim di paruh kedua musim. Terlebih, Amorim dikenal sebagai sosok yang berani memberi ruang bagi pemain muda yang menunjukkan kerja keras dan potensi besar.
Jadwal dan Harapan Selanjutnya
Manchester United akan kembali beraksi pada akhir pekan ini dengan melakoni laga tandang melawan Nottingham Forest di pekan ke-10 Premier League 2025/2026. Dalam pertandingan tersebut, baik Kobbie Mainoo maupun Joshua Zirkzee diprediksi akan mendapatkan kesempatan tampil, meski kemungkinan besar dimulai dari bangku cadangan.
Pertandingan itu bisa menjadi ajang penting bagi mereka untuk membuktikan diri. Dengan performa yang konsisten dan kontribusi nyata di lapangan, keduanya dapat memperkuat posisi mereka di tim utama serta meningkatkan peluang tampil di ajang internasional tahun depan.
Keputusan yang Bisa Dimaklumi
Keputusan Manchester United memblokir transfer Mainoo dan Zirkzee memang bisa dimaklumi jika melihat situasi tim saat ini. Namun, di sisi lain, keputusan tersebut juga menjadi ujian besar bagi kedua pemain muda itu. Mereka dituntut untuk tetap profesional, bekerja keras, dan memanfaatkan setiap kesempatan yang datang.
Pada akhirnya, keputusan ini bisa menjadi langkah strategis bagi MU jika keduanya mampu menunjukkan kualitas terbaik mereka. Karena, menjaga keseimbangan antara kepentingan klub dan perkembangan pemain muda adalah kunci bagi tim besar seperti Manchester United untuk terus bersaing di level tertinggi.
