Manchester United (MU) kembali mencatatkan kemenangan dramatis dalam lanjutan perempat final Liga Europa 2024/2025. Bermain di hadapan pendukung sendiri di Old Trafford, Setan Merah berhasil menyingkirkan Olympique Lyon dengan skor 5-4 setelah melalui laga yang penuh ketegangan. Meski berhasil menang, Harry Maguire menyampaikan kritik tajam terhadap penampilan timnya. Bek senior tersebut menilai bahwa timnya terlalu ceroboh dalam mengelola keunggulan yang telah mereka raih sejak awal pertandingan.
Dalam laga itu, Manchester United sempat unggul dengan skor 2-0. Namun, keunggulan tersebut sirna setelah Lyon berhasil menyamakan kedudukan menjadi 2-2 di menit-menit akhir waktu normal. Bahkan, tim tamu sempat membalikkan keadaan menjadi 4-2 di babak tambahan. Hanya dalam waktu tujuh menit, MU kembali mencetak tiga gol dan menyegel tiket ke semifinal. Drama luar biasa itu pun menorehkan kesan mendalam bagi para pemain dan fans. Namun, bagi Maguire, kemenangan ini menyisakan evaluasi penting.
Permainan Dominan yang Gagal Dimaksimalkan
Dalam wawancara pasca pertandingan bersama UEFA, Harry Maguire tidak menyembunyikan kekecewaannya terhadap permainan tim secara keseluruhan. Ia menyoroti bagaimana timnya terlalu cepat merasa nyaman saat unggul dua gol. Menurutnya, MU seharusnya bisa mengunci kemenangan lebih awal tanpa harus melewati perjuangan berat.
“Ketika kami mencetak dua gol lebih dulu, kami terlalu santai. Kami berhenti menekan dan malah bermain lebih ke belakang,” ujar Maguire. “Padahal kami menguasai pertandingan. Tapi kami tidak bisa menjaga tempo dan intensitas permainan, yang akhirnya memberi Lyon ruang untuk bangkit.”
Perubahan pendekatan permainan itu dinilai menjadi awal dari masalah. Keputusan untuk bermain defensif terlalu dini dianggap menjadi faktor penyebab kegagalan menjaga keunggulan. Lyon, yang sebelumnya kesulitan menembus lini belakang MU, kemudian mendapat angin segar dan berhasil memanfaatkannya.
Tekanan Membuat Mental Terguncang
Tak hanya soal strategi, Maguire juga mengakui bahwa timnya sempat kehilangan kendali secara mental. Saat Lyon mencetak gol penyama kedudukan, para pemain MU terlihat panik dan kehilangan arah. Situasi ini sempat membuat para fans cemas karena laga berbalik menguntungkan tim tamu.
“Begitu Lyon mencetak gol pertama, atmosfer berubah. Mereka semakin percaya diri dan kami mulai gugup,” lanjut Maguire. “Itu adalah fase paling sulit. Kami tertekan, dan kehilangan organisasi permainan.”
Situasi itu memang menggambarkan betapa krusialnya pengelolaan mental dalam pertandingan penting. Di momen-momen krusial, setiap keputusan harus tepat. Jika tidak, sebuah tim bisa kehilangan momentum hanya dalam hitungan menit, seperti yang dialami MU malam itu.
Kebangkitan Spektakuler dengan Semangat Juang Tinggi
Meski sempat tertinggal di babak tambahan, Manchester United akhirnya bangkit dan menunjukkan karakter juara. Dalam waktu hanya tujuh menit, mereka berhasil mencetak tiga gol dan membalikkan keadaan menjadi 5-4. Keberhasilan tersebut tak lepas dari semangat pantang menyerah yang ditunjukkan para pemain.
Maguire menyampaikan rasa bangganya terhadap reaksi tim di saat-saat sulit. Ia menilai bahwa keberhasilan bangkit dari keterpurukan merupakan bukti kedewasaan tim dalam mengelola tekanan.
“Kami sudah beberapa kali mengalami situasi sulit seperti ini musim ini. Tapi kami terus belajar dan tetap bersatu,” ucap Maguire. “Kemenangan ini penting. Tapi kami tahu, banyak hal yang masih perlu diperbaiki.”
Semangat tim untuk terus berjuang hingga menit terakhir menjadi pembeda. Dengan dukungan penuh dari para suporter, MU menemukan energi ekstra untuk mengatasi defisit dua gol. Itulah yang membuat laga ini layak dikenang sebagai salah satu pertandingan paling dramatis di musim ini.
Tantangan Selanjutnya: Kembali ke Premier League
Usai laga menegangkan di ajang Liga Europa, Manchester United tak bisa berlama-lama menikmati kemenangan. Jadwal padat telah menanti mereka. Akhir pekan ini, pasukan Erik ten Hag akan kembali tampil di pentas Premier League dengan menjamu Wolverhampton Wanderers.
Laga tersebut dijadwalkan berlangsung pada Minggu malam, 20 April 2025, di Old Trafford. Pertandingan ini penting bagi MU untuk menjaga posisi mereka di klasemen dan tetap berada dalam jalur perebutan zona Liga Champions musim depan.
Ten Hag kemungkinan akan melakukan rotasi mengingat para pemain baru saja menjalani pertandingan dengan intensitas tinggi. Kesiapan mental dan fisik menjadi kunci. Apalagi, lawan yang mereka hadapi juga dikenal sebagai tim yang kerap menyulitkan klub-klub besar.
Evaluasi Jadi Modal Menuju Semifinal Liga Europa
Kemenangan atas Lyon memang membawa Manchester United ke babak semifinal Liga Europa. Namun, pelajaran dari laga ini sangat jelas. Mereka harus lebih disiplin dalam menjaga keunggulan dan tidak lagi mengulang kesalahan serupa.
Harry Maguire menjadi sosok yang vokal menyuarakan evaluasi. Ia tidak hanya memuji semangat juang rekan-rekannya, tapi juga mengingatkan bahwa di level kompetisi seperti ini, kelengahan sekecil apa pun bisa berakibat fatal.
Dalam pertandingan-pertandingan berikutnya, MU harus menunjukkan level permainan yang lebih konsisten. Apalagi semifinal nanti akan mempertemukan mereka dengan tim tangguh, Athletic Bilbao, yang dikenal memiliki organisasi permainan yang rapi dan mental bertanding yang kuat.
Dengan kombinasi pengalaman dan evaluasi mendalam, Manchester United berpeluang melangkah lebih jauh. Namun, mereka harus tampil lebih solid jika ingin meraih trofi di akhir musim.