Luka Modric kembali mencuri perhatian, kali ini bukan karena aksinya di lapangan hijau, melainkan langkah mengejutkan di balik layar dunia sepak bola. Gelandang legendaris Real Madrid itu dikabarkan segera menjadi salah satu pemilik minoritas di klub Championship Inggris, Swansea City. Informasi ini bukan rumor belaka. Sumbernya berasal dari laporan terpercaya seperti WalesOnline dan diperkuat oleh jurnalis sepak bola kenamaan, Fabrizio Romano.
Langkah ini menandai fase baru dalam perjalanan Modric. Meski belum sepenuhnya mengakhiri karier profesionalnya sebagai pemain, Modric sudah mulai merancang masa depan di ranah kepemilikan klub. Ia diprediksi tetap aktif sebagai pemain, sekaligus perlahan membangun peran sebagai pelaku bisnis di dunia olahraga yang telah membesarkan namanya.
Investasi Modric di Swansea City: Rencana Masa Depan Setelah Gantung Sepatu
Masa depan Modric di Real Madrid memang belum ada kejelasan. Kontrak sang gelandang akan habis pada musim panas mendatang, dan pembaruan kontrak hingga kini belum diumumkan. Meski begitu, niatnya untuk terus bermain tetap kuat. Ia bahkan masih menyimpan mimpi tampil di ajang Piala Dunia 2026 bersama Kroasia.
Di tengah ketidakpastian ini, kabar keterlibatannya sebagai pemilik minoritas Swansea menjadi kejutan tersendiri. Menurut laporan, kesepakatan antara Modric dan pihak klub sudah tercapai. Pengumuman resminya hanya tinggal menunggu waktu. Meski nilai saham yang dibeli Modric belum diketahui publik, keterlibatannya menegaskan minat seriusnya dalam membangun warisan di luar lapangan.
Modric dikenal sebagai sosok yang visioner. Keputusannya memilih Swansea, meski klub ini bukan dari kasta tertinggi Inggris, menunjukkan bahwa ia tak semata-mata mencari popularitas. Ia tampaknya melihat potensi dan identitas permainan klub sebagai faktor penting.
Alasan Di Balik Pilihan Modric: Gaya Main Atraktif Swansea Jadi Daya Tarik
Sejauh ini, belum ada pernyataan resmi dari Modric soal alasannya memilih Swansea City. Namun sejumlah pengamat percaya, gaya bermain atraktif klub asal Wales ini mungkin menjadi salah satu daya tarik tersendiri baginya.
Selama bertahun-tahun, Swansea dikenal sebagai klub dengan filosofi permainan menyerang dan penguasaan bola yang kuat. Karakteristik ini cukup selaras dengan gaya Modric saat bermain di Real Madrid dan timnas Kroasia. Dengan warisan sebagai salah satu gelandang terbaik dunia, Modric diyakini akan memberi sentuhan unik jika terlibat lebih jauh dalam aspek teknis klub suatu hari nanti.
Perubahan Internal Swansea City: Momentum yang Tepat untuk Masuknya Modric
Langkah Modric masuk ke Swansea terjadi di momen transisi besar dalam struktur internal klub. Pada November lalu, Jason Levien dan Steve Kaplan melepas kepemilikan mayoritas mereka. Saham tersebut dibeli oleh grup baru yang terdiri dari Brett Cravatt, Jason Cohen, dan Andy Coleman.
Perubahan itu turut memunculkan nama-nama baru dalam manajemen klub. Andy Coleman yang semula menjabat sebagai ketua klub, kini digantikan oleh CEO anyar, Tom Gorringe. Sementara posisi direktur sepak bola kini dipegang oleh Richard Montague, menggantikan Paul Watson yang mundur pada Oktober.
Struktur kepemilikan terbaru klub mengungkapkan bahwa Coleman, Cravatt, dan Cohen kini menguasai sekitar 77,4 persen saham. Sisanya terbagi kepada Nigel Morris (14,04 persen) dan Swansea City Supporters Society Ltd. (7,59 persen). Modric disebut akan mengambil bagian dari kepemilikan minoritas tersebut, meski belum jelas dalam proporsi berapa persen.
Sosok Besar Seperti Modric Bisa Buka Jalan Baru untuk Swansea
Kehadiran Modric sebagai salah satu pemilik minoritas diyakini membawa pengaruh besar. Meski tidak menjadi penyokong dana utama, statusnya sebagai ikon sepak bola dunia akan menghadirkan eksposur media yang luas. Hal ini bisa meningkatkan daya tarik klub di mata calon investor serta memperluas jangkauan pendukung secara global.
Modric bukan hanya sekadar nama besar. Ia adalah pemilik enam gelar Liga Champions, empat trofi La Liga, satu Ballon d’Or, dan membawa Kroasia ke final Piala Dunia 2018. Reputasi dan pengalamannya di level tertinggi akan memberi nilai tambah yang tak ternilai untuk klub seperti Swansea.
Seperti disampaikan Fabrizio Romano, Modric menilai bahwa investasinya ini adalah bagian dari langkah “untuk masa kini dan masa depan”. Artinya, meskipun masih bermain, ia sudah menyusun peta jalan jangka panjang untuk tetap relevan di dunia sepak bola dalam peran yang berbeda.