Persib Bandung harus menghadapi situasi sulit menjelang dua laga penting di BRI Super League 2025/2026. Pasalnya, gelandang andalan mereka, Luciano Guaycochea, mendapat hukuman tambahan dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Pemain asal Argentina itu dilarang tampil dalam dua pertandingan berikutnya karena dianggap melakukan tindakan berlebihan saat menghadapi Persis Solo pada 27 Oktober 2025.
Hukuman Resmi dari Komdis PSSI
Keputusan tersebut tertuang dalam surat Komdis PSSI bernomor 061/L1/SK/KD-PSSI/X/2025 yang diterbitkan pada 30 Oktober 2025. Dalam keputusan itu disebutkan bahwa Guaycochea dinilai melakukan pelanggaran disiplin berat saat berduel dengan pemain lawan. Karena itu, selain hukuman kartu merah yang sudah diterimanya, ia juga dijatuhi larangan bermain selama dua laga tambahan dan denda sebesar Rp10 juta.
Keputusan ini tentu menjadi kabar buruk bagi Maung Bandung. Sebab, peran Guaycochea di lini tengah sangat vital. Ia bukan hanya kreator serangan, tetapi juga motor pengatur tempo permainan. Kehilangan pemain seperti dia membuat tim harus segera mencari solusi taktis agar tidak kehilangan keseimbangan di lini tengah.
Klub Terima Keputusan dengan Lapang Dada
Menyikapi sanksi tersebut, manajemen Persib memilih bersikap profesional. Deputy CEO Persib Bandung, Adhitia Putra Herawan, menegaskan bahwa klub menghormati keputusan Komdis PSSI dan tidak akan mengajukan banding.
“Sebagai klub profesional, kami menghargai keputusan Komdis. Absennya Lucho tentu menjadi tantangan bagi tim pelatih dalam menyusun komposisi terbaik,” ujar Adhitia di Bandung, Senin (10/11/2025).
Menurutnya, kondisi ini justru bisa menjadi ajang pembuktian bagi pemain lain. “Kami percaya seluruh pemain siap bekerja keras dan memberikan kontribusi maksimal. Persib adalah tim besar, dan setiap pemain punya tanggung jawab yang sama untuk menjaga performa tim,” lanjutnya dengan penuh keyakinan.
Sikap klub yang tenang ini menunjukkan kedewasaan manajemen dalam menghadapi situasi sulit. Karena itu, fokus utama mereka kini adalah memastikan tim tetap solid dan mampu meraih hasil positif meskipun tanpa Guaycochea.
Sudah Absen Lawan Bali United
Sebelum keputusan tambahan ini keluar, Guaycochea sebenarnya sudah absen saat Persib menghadapi Bali United pada pekan ke-11. Dalam pertandingan tersebut, Persib berhasil menang tipis 1-0 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, pada 1 November 2025.
Dengan tambahan larangan tampil, sang gelandang juga akan melewatkan laga melawan Dewa United (21 November 2025) serta Malut United (14 Desember 2025) yang semula dijadwalkan lebih awal namun mengalami penundaan.
Ketiadaan Guaycochea tentu menjadi kehilangan besar bagi skuad asuhan Bojan Hodak. Namun, pelatih asal Kroasia itu dikenal piawai memanfaatkan kedalaman tim. Beberapa nama seperti Dedi Kusnandar dan Marc Klok bisa menjadi alternatif sementara di lini tengah.
Karakter Lucho yang Dihormati Rekan Setim
Di luar insiden tersebut, Luciano Guaycochea dikenal sebagai pemain dengan semangat kompetitif tinggi. Ia selalu tampil penuh determinasi di setiap laga dan menjadi panutan di ruang ganti. Karena itu, meski kecewa, para pemain Persib tetap memberikan dukungan penuh kepadanya.
Guaycochea sendiri telah menerima keputusan Komdis dengan lapang dada. Ia menyatakan siap menjalaninya sebagai bentuk tanggung jawab profesional. Selain itu, ia berjanji akan kembali dengan semangat yang lebih besar setelah masa sanksinya berakhir.
Menurut Adhitia, situasi ini bisa menjadi momen refleksi bagi seluruh tim. “Kami memandang sanksi ini bukan sekadar hukuman, tetapi juga pengingat agar seluruh pemain menjaga sportivitas dan emosi di lapangan. Itu bagian dari proses menjadi tim juara,” tegasnya.
Fokus Persib Tetap ke Target Besar
Walaupun kehilangan salah satu pemain kunci, Persib Bandung tetap menatap masa depan dengan optimistis. Mereka masih bersaing di papan atas klasemen dan berpeluang mempertahankan gelar juara BRI Super League musim ini.
Selain itu, kehadiran beberapa pemain muda memberi harapan baru bagi tim. Karena itu, staf pelatih tengah menyiapkan berbagai opsi taktik untuk menjaga kestabilan permainan. Dengan jadwal padat di liga dan kompetisi Asia, rotasi pemain menjadi kunci penting agar tim tetap kompetitif.
Yang paling penting, dukungan penuh dari Bobotoh tetap dibutuhkan agar tim tidak kehilangan motivasi. Atmosfer positif di dalam dan luar lapangan diyakini akan membantu Persib melewati masa sulit ini.
Pada akhirnya, absennya Guaycochea memang menjadi ujian bagi Persib Bandung. Namun, jika mampu menghadapinya dengan tenang dan fokus, situasi ini bisa menjadi momentum pembuktian bahwa kekuatan Persib tidak hanya bergantung pada satu pemain.
