Liverpool tegakkan komitmen kontrak Diogo Jota dengan memberikan hak penuh kepada keluarganya meski sang pemain telah berpulang pada Juli lalu. Keputusan klub raksasa Premier League ini bukan hanya bentuk empati, tetapi juga memperlihatkan nilai kemanusiaan yang jarang ditunjukkan di sepak bola modern. Jota meninggal dunia bersama adiknya, André Silva, akibat kecelakaan mobil tragis yang mengguncang dunia sepak bola. Ia meninggalkan istri, Rute Cardoso, serta tiga anak mereka.
Saat insiden itu terjadi, kontrak Jota dengan Liverpool masih aktif hingga 2027 dengan nilai bayaran mingguan sekitar £140 ribu. Artinya, total hak finansial yang harus diterima keluarganya mencapai £14,5 juta atau sekitar Rp288 miliar. Fenway Sports Group (FSG) selaku pemilik Liverpool memastikan tidak ada perubahan terhadap kontrak tersebut, sehingga keluarga mendiang tetap mendapatkan perlindungan finansial.
Pelatih Liverpool, Arne Slot, menyebut langkah ini sebagai keputusan yang luar biasa. Menurutnya, dalam sepak bola modern yang kerap menitikberatkan bisnis, keputusan untuk menunaikan kontrak hingga akhir meski pemain sudah tiada adalah hal yang sangat langka. Slot juga menegaskan bahwa sikap klub dan pemilik menunjukkan bahwa Liverpool bukan sekadar institusi olahraga, melainkan sebuah keluarga besar yang menjunjung tinggi rasa kemanusiaan.
Dampak Kehilangan Jota bagi Liverpool
Kepergian Diogo Jota tidak hanya menyisakan duka, tetapi juga membawa dampak besar bagi Liverpool secara teknis. Arne Slot mengungkapkan bahwa rencana transfer klub harus diubah setelah tragedi itu. Manajemen akhirnya memutuskan mendatangkan tambahan striker untuk mengisi kekosongan lini depan.
Liverpool kemudian mengeluarkan dana besar, mencapai £199 juta, guna mendatangkan dua penyerang baru: Hugo Ekitike dan Alexander Isak. Kehadiran keduanya diharapkan mampu menjaga keseimbangan tim, meski Slot mengakui bahwa menggantikan peran Jota bukan perkara mudah.
Slot menambahkan bahwa aspek terpenting setelah tragedi ini justru bukan soal strategi permainan, melainkan rasa kebersamaan dan solidaritas yang muncul dari para pemain serta pendukung. Ia menggambarkan bagaimana kota Liverpool dipenuhi bunga, doa, dan tugu peringatan sebagai bentuk penghormatan kepada Jota. Menurutnya, momen itu menjadi bukti bahwa The Reds adalah klub yang memiliki ikatan emosional mendalam dengan para penggemarnya.
Solidaritas dari Klub Rival
Tragedi yang menimpa Jota juga mengundang simpati luas dari dunia sepak bola, termasuk dari klub rival Liverpool. Chelsea, misalnya, mengambil langkah mengejutkan dengan menyisihkan sebagian bonus juara Piala Dunia Antarklub 2025 mereka senilai £11,4 juta. Dana itu disumbangkan untuk membantu keluarga mendiang Jota sebagai bentuk solidaritas antar-sesama pesepak bola.
Tindakan Chelsea ini mendapat apresiasi luas, menunjukkan bahwa rivalitas di lapangan tidak menghapus nilai kemanusiaan. Solidaritas semacam ini jarang terlihat, terutama di tingkat kompetisi setinggi Premier League.
Warisan Abadi di Anfield
Sebagai bentuk penghormatan terakhir, Liverpool memutuskan untuk memensiunkan nomor punggung 20 yang selama ini identik dengan Jota. Langkah ini memastikan bahwa tidak ada pemain lain yang akan mengenakan nomor tersebut di masa mendatang.
Ketua klub, Tom Werner, menyebut keputusan itu sebagai wujud penghargaan terhadap seorang pemain yang tidak hanya memberikan kontribusi besar di lapangan, tetapi juga dikenal sebagai sosok dengan kepribadian yang hangat dan tulus.
“Jota bukan sekadar penyerang tajam, tetapi juga pribadi yang dicintai oleh semua orang yang mengenalnya. Dia akan selalu menjadi bagian dari sejarah klub ini,” ujar Werner dalam pernyataan resmi.
Pesan untuk Dunia Sepak Bola
Kisah tentang kontrak Diogo Jota menjadi contoh nyata bagaimana klub bisa menunjukkan kepedulian lebih dari sekadar urusan bisnis. Dalam dunia sepak bola modern yang sering dipenuhi kritik soal komersialisasi, keputusan Liverpool ini menjadi titik terang bahwa nilai kemanusiaan tetap dapat dijunjung tinggi.
Selain memastikan keluarga Jota mendapat hak finansial penuh, Liverpool juga berhasil menunjukkan bahwa sepak bola adalah tentang kebersamaan, rasa hormat, dan warisan yang abadi. Dengan tindakan ini, nama Jota akan selalu dikenang, tidak hanya sebagai penyerang tajam di lapangan. Tetapi juga sebagai simbol kasih sayang dan persaudaraan yang dijunjung tinggi oleh klub.
Liverpool sekali lagi membuktikan bahwa mereka lebih dari sekadar klub sepak bola. Keputusan untuk menunaikan kontrak Jota hingga selesai, penghormatan dari fans, solidaritas dari rival, serta pemensiunan nomor punggung 20 adalah bukti bahwa nilai kemanusiaan tetap berada di atas segalanya. Tragedi ini meninggalkan luka mendalam, tetapi juga melahirkan warisan kebersamaan yang akan dikenang selamanya.