Liverpool tengah berada di jalur juara Premier League musim ini. Dengan keunggulan 12 poin atas Arsenal dan hanya sembilan laga tersisa, The Reds semakin dekat dengan trofi liga domestik mereka yang kedua dalam enam musim terakhir. Namun, muncul anggapan bahwa musim ini kurang memuaskan jika Liverpool hanya meraih Premier League.
David Lynch, pakar sepak bola yang sering membahas Liverpool, menepis klaim tersebut. Ia menegaskan bahwa memenangkan liga adalah pencapaian besar, terutama dalam kondisi kompetisi yang semakin ketat. Lynch juga mengingatkan bahwa tim ini sedang dalam masa transisi di bawah manajer baru, Arne Slot. Jika mereka berhasil mengamankan gelar, itu menunjukkan keberhasilan besar meski tanpa tambahan pemain bintang pada bursa transfer musim panas lalu.
Perbandingan dengan Dominasi Manchester City
Liverpool bersaing dalam era yang didominasi oleh Manchester City. Tim asuhan Pep Guardiola telah memenangkan enam dari tujuh gelar liga terakhir, menunjukkan betapa sulitnya meraih trofi Premier League. Fakta bahwa Liverpool mampu bersaing dan berada di puncak klasemen adalah bukti kekuatan tim ini.
Jika melihat prediksi poin akhir musim ini, Liverpool diperkirakan akan mengumpulkan 92 poin, salah satu angka tertinggi dalam sejarah kompetisi. Ini membuktikan bahwa mereka tampil konsisten sepanjang musim dan pantas menjadi juara.
Meski banyak yang membandingkan pencapaian ini dengan musim 2019/2020 di mana mereka meraih 99 poin dan juara dengan selisih 18 poin, keberhasilan musim ini tetap luar biasa. Pasalnya, mereka menjalani musim transisi tanpa investasi besar di skuad.
Kegagalan di Kompetisi Lain Tidak Mengurangi Prestasi
Liverpool memang mengalami beberapa kekecewaan di ajang lain. Mereka gagal melaju jauh di Liga Champions setelah tersingkir oleh Paris Saint-Germain (PSG). Selain itu, The Reds juga kalah di final Carabao Cup melawan Newcastle United. Dua kegagalan ini memunculkan anggapan bahwa musim mereka kurang sempurna.
Namun, Lynch menilai bahwa kekalahan tersebut tidak mengurangi pencapaian Liverpool di Premier League. Baginya, membawa tim ke final dan fase knockout Liga Champions di tengah proses transisi adalah bukti bahwa Liverpool tetap berada di jalur yang benar.
“Kekecewaan itu wajar, tetapi kita tidak bisa mengabaikan apa yang telah mereka capai di liga. Dominasi mereka di Premier League lebih dari cukup untuk disebut sebagai musim sukses,” kata Lynch.
Tantangan dan Keberhasilan Arne Slot di Musim Pertama
Arne Slot menghadapi tantangan besar di musim pertamanya sebagai pelatih Liverpool. Ia datang menggantikan Jurgen Klopp yang telah menjadi ikon di klub selama hampir satu dekade. Dengan ekspektasi tinggi dari para pendukung, Slot berhasil membuktikan kualitasnya.
Menariknya, Liverpool musim ini tidak banyak melakukan perubahan di skuad. Mereka tetap mengandalkan pemain-pemain utama seperti Mohamed Salah, Virgil van Dijk, Trent Alexander-Arnold, dan Alisson Becker. Dengan skuad yang sama seperti musim sebelumnya, Slot mampu mengangkat performa tim dan membawa mereka ke puncak klasemen.
Lynch juga menekankan bahwa ekspektasi untuk meraih quadruple (empat gelar) setiap musim tidak realistis. “Tidak ada yang benar-benar percaya Liverpool bisa meraih semua trofi dalam satu musim. Bahkan di dalam klub sendiri, hal itu tidak pernah menjadi target yang serius,” ujarnya.
Premier League Tetap Menjadi Prioritas
Dalam beberapa tahun terakhir, trofi Liga Champions sering dianggap lebih prestisius dibandingkan Premier League. Namun, bagi Liverpool, memenangkan liga tetap menjadi prioritas utama. Trofi ini menunjukkan konsistensi dan dominasi sepanjang musim, bukan hanya keberhasilan dalam beberapa pertandingan penting.
Liverpool telah menunggu 30 tahun untuk kembali menjadi juara liga pada 2020. Kini, mereka berpeluang menambah koleksi gelar di era modern. Jika sukses, hal ini akan memperkuat status mereka sebagai salah satu tim terbaik di Inggris dan Eropa.
Sebagian besar tim di Premier League mengalami pasang surut dalam performa mereka, tetapi Liverpool mampu mempertahankan level tinggi di bawah manajer baru. Keberhasilan ini bukan sekadar hasil dari satu musim yang baik, melainkan proses pembangunan yang telah dilakukan selama bertahun-tahun.
Dengan sembilan laga tersisa, Liverpool semakin dekat dengan trofi Premier League. Meski tidak berhasil di kompetisi lain, kemenangan di liga domestik akan tetap menjadi pencapaian yang luar biasa bagi klub dan para pendukungnya.