Lionel Messi menggila usai gagal di Piala Dunia Antarklub 2025, membuktikan dirinya masih tajam dan berbahaya di usia 38 tahun. Meski Inter Miami tersingkir di babak 16 besar turnamen bergengsi tersebut, Messi langsung bangkit dan menunjukkan performa luar biasa di Major League Soccer (MLS). Dalam dua pertandingan setelah kekalahan menyakitkan dari PSG, sang megabintang mencetak empat gol dan menyumbang satu assist untuk timnya.
Piala Dunia Antarklub 2025 yang digelar di Amerika Serikat menjadi sorotan dunia. Inter Miami tampil sebagai satu-satunya wakil dari Amerika Utara, dan banyak harapan bertumpu pada Lionel Messi. Sayangnya, tim asuhan Gerardo Martino harus tersingkir lebih awal usai dibantai Paris Saint-Germain dengan skor telak 0-4. Kekalahan tersebut menjadi penyesalan besar karena Messi tampil cukup baik secara individu, namun minim dukungan dari rekan-rekannya.
Sebelumnya, Messi mencetak satu gol saat Inter Miami menang 2-1 atas FC Porto di fase grup. Namun, itu menjadi satu-satunya kemenangan mereka di turnamen tersebut. Setelah tersingkir, banyak yang mengira Messi akan kehilangan semangat. Nyatanya, yang terjadi justru sebaliknya. Messi kembali ke MLS dengan performa terbaiknya — bahkan seperti sedang dalam misi pribadi.
Messi Langsung Mengamuk di MLS: Dua Laga, Empat Gol
Kekecewaan di Piala Dunia Antarklub dijawab Messi dengan cara yang sangat gemilang. Pada laga pertama setelah tersingkir, Inter Miami menghadapi CF Montreal. Di laga ini, Messi tampil luar biasa. Ia mencetak dua gol dan memberi satu assist dalam kemenangan 4-1.
Gaya bermain Messi terlihat sangat agresif. Ia bermain cepat, penuh visi, dan sangat klinis di depan gawang. Beberapa kali ia mengelabui pemain lawan dengan mudah, membuktikan bahwa meski usia bertambah, kelasnya tetap tak tertandingi.
Tiga hari berselang, Messi kembali menunjukkan kualitasnya saat menghadapi New England Revolution. Kali ini, Inter Miami menang tipis 2-1, dan semua gol datang dari Messi. Dua gol itu membuat total koleksi gol Messi pasca turnamen menjadi empat, plus satu assist.
Tidak banyak pemain yang mampu menjaga konsistensi seperti itu, terutama setelah kekalahan besar. Messi justru mengubah kegagalan menjadi motivasi, dan itu menjadi bukti mengapa ia masih dianggap sebagai pemain terbaik dunia.
Statistik Mentereng: Messi Masih Menjadi Pembeda
Performa Messi di Major League Soccer musim 2025 benar-benar impresif. Hingga awal Juli, ia telah mencatatkan 14 gol dan 6 assist dari 15 pertandingan. Rata-rata kontribusinya lebih dari satu gol per laga — sebuah pencapaian luar biasa untuk pemain yang hampir berusia 40 tahun.
Secara statistik, Messi masih jadi pemain paling menentukan di MLS. Ia bukan hanya pencetak gol, tapi juga pengatur permainan. Visi bermainnya begitu tajam, umpan-umpan matangnya sering menciptakan peluang emas bagi rekan setim, dan penyelesaiannya tetap mematikan.
Bersama Luis Suarez, Messi membentuk kombinasi maut di lini serang Inter Miami. Kehadirannya membuat lawan selalu waspada. Bahkan ketika tidak mencetak gol, Messi tetap mampu mengubah arah permainan hanya dengan satu sentuhan.
Usia Bukan Halangan, Messi Masih Jadi Raja
Meski banyak yang meragukan performa pemain di usia kepala tiga akhir, Messi membuktikan bahwa usia hanyalah angka. Ia masih memiliki motivasi tinggi untuk bermain di level tertinggi. Pergerakannya memang tidak secepat dulu, tetapi pengalaman dan kecerdasannya dalam mengambil posisi membuatnya tetap mematikan.
Performa pasca gugur dari Piala Dunia Antarklub justru jadi pengingat bahwa Messi tidak pernah menyerah. Ia selalu merespons kegagalan dengan cara terbaik: tampil luar biasa di lapangan.
Saat banyak pemain seusianya mulai pensiun atau bermain di liga dengan intensitas lebih rendah, Messi tetap tampil kompetitif. Ia masih memiliki hasrat besar untuk menang dan memberikan yang terbaik untuk klubnya.
Kontrak Segera Habis, Ke Mana Messi Setelah 2025?
Kontrak Lionel Messi bersama Inter Miami dijadwalkan berakhir pada akhir musim 2025. Hal ini memunculkan banyak spekulasi soal masa depannya. Apakah ia akan memperpanjang kontrak? Atau memilih tantangan baru di Eropa, Timur Tengah, atau bahkan kembali ke Argentina?
Beberapa laporan menyebut bahwa klub-klub Arab Saudi, seperti Al Hilal dan Al Ahli, masih terus menggoda Messi dengan tawaran menggiurkan. Ada pula rumor bahwa Barcelona ingin membawanya kembali untuk laga penghormatan.
Namun, dengan performanya yang masih sangat kompetitif di MLS, tidak menutup kemungkinan Messi memilih bertahan. Inter Miami jelas masih membutuhkan kontribusinya — baik secara teknis di lapangan, maupun secara komersial untuk popularitas klub.