Wednesday, September 3, 2025
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga InggrisLima Manajer Premier League Paling Terancam Kehilangan Jabatan, Ruben Amorim Termasuk

Lima Manajer Premier League Paling Terancam Kehilangan Jabatan, Ruben Amorim Termasuk

Lima manajer Premier League paling terancam kehilangan jabatan langsung jadi sorotan pada awal musim 2025/2026. Hanya beberapa pekan pertama, sejumlah hasil mengecewakan memicu rumor pemecatan dan membuka spekulasi besar mengenai masa depan para pelatih. Situasi ini menjadi bukti betapa cepatnya atmosfer kompetitif di liga tertinggi Inggris bisa mengubah nasib seorang manajer.

Salah satu nama paling disorot adalah Ruben Amorim. Pelatih asal Portugal itu menghadapi tekanan berat di Manchester United setelah musim lalu menorehkan catatan mengecewakan dengan finis di posisi ke-15, terburuk sepanjang sejarah klub. Awal musim ini pun belum memperlihatkan perbaikan, sehingga namanya masuk daftar manajer yang berisiko besar dipecat.

- Advertisement -
asia9QQ

Bukan hanya Amorim, sejumlah pelatih klub papan tengah dan tim promosi juga tengah berada di bawah pengawasan ketat. Direksi klub serta suporter menuntut hasil instan. Dalam era sepak bola modern, kontrak panjang bukan lagi jaminan, karena keputusan pemecatan bisa datang kapan saja.

Artikel ini merangkum lima manajer Premier League yang posisinya saat ini paling rapuh. Mereka harus membuktikan kualitas dan segera membawa perubahan jika tidak ingin kehilangan kursi kepelatihan sebelum pergantian tahun 2026.


Keith Andrews (Brentford)

Brentford mengambil langkah berani dengan mempromosikan Keith Andrews menjadi pelatih kepala setelah kepergian Thomas Frank. Sebelumnya, Andrews dikenal sebagai pelatih spesialis set-piece dan belum memiliki pengalaman panjang di kursi utama. Tantangannya semakin berat karena klub kehilangan sosok penting seperti Bryan Mbeumo dan Christian Norgaard.

Awal musim ini Brentford sempat terseok, meski kemenangan atas Aston Villa memberikan sedikit nafas lega. Hasil itu setidaknya menunda isu pemecatan dalam jangka pendek. Namun, banyak pengamat menilai bahwa jika performa inkonsisten kembali muncul, Andrews bisa menjadi salah satu korban pertama dari kerasnya Premier League musim ini.


Scott Parker (Burnley)

Burnley menunjuk Scott Parker untuk memimpin tim dalam upaya bertahan di Premier League. Sayangnya, adaptasi berjalan sulit. Kehilangan beberapa pemain inti membuat Burnley kesulitan tampil konsisten.

Parker memang pernah membawa tim promosi ke Premier League, tetapi rekornya di level ini belum mengesankan. Strategi bertahan yang efektif di Championship tidak selalu ampuh menghadapi lawan kelas atas. Satu kemenangan melawan Sunderland memberi sedikit harapan, tetapi jadwal berat melawan Manchester United, Liverpool, dan Manchester City akan sangat menentukan nasibnya. Jika hasil buruk berlanjut, Parker mungkin tidak bertahan lama.


Nuno Espirito Santo (Nottingham Forest)

Musim lalu, Nottingham Forest tampil mengesankan bersama Nuno Espirito Santo dengan finis di posisi ketujuh dan meraih tiket ke kompetisi Eropa. Namun, awal musim 2025/2026 justru menghadirkan keraguan besar terhadap masa depan sang pelatih.

Meski baru dua laga berlangsung, laporan menyebutkan manajemen sudah mulai mempertimbangkan opsi pengganti. Situasi ini memperlihatkan betapa ketatnya tuntutan di Premier League. Hubungan Nuno dengan direksi klub akan sangat berpengaruh. Jika hasil buruk terus datang, masa kerjanya bisa berakhir lebih cepat dari yang diperkirakan banyak pihak.


Graham Potter (West Ham United)

Graham Potter kembali ke Premier League dengan West Ham United, tetapi awal musim berjalan sangat mengecewakan. Kekalahan telak 3-0 dari tim promosi serta kalah 5-1 dari Chelsea membuat Hammers terlihat rapuh di hampir semua lini.

Meski manajemen klub sempat memberikan dukungan penuh, tekanan dari suporter semakin meningkat. Banyak yang meragukan apakah Potter mampu mengangkat moral dan performa tim. Jika dalam beberapa pekan ke depan West Ham tidak segera bangkit, posisinya bisa masuk daftar pemecatan tercepat musim ini.


Ruben Amorim (Manchester United)

Nama Ruben Amorim mungkin yang paling banyak mendapat sorotan. Manchester United mengawali musim baru dengan catatan buruk, melanjutkan tren negatif dari musim sebelumnya. Meski kedatangan pemain anyar seperti Bryan Mbeumo, Matheus Cunha, dan Benjamin Sesko, performa tim belum juga membaik.

Amorim bahkan sempat menawarkan diri mundur tanpa kompensasi pada musim panas, namun ditahan oleh manajemen klub. Dua pertandingan awal berakhir tanpa kemenangan, termasuk kekalahan melawan Arsenal dan hasil imbang kontra Fulham. Publik Old Trafford jelas tidak puas.

Walaupun posisi Amorim masih aman berkat dukungan internal klub, tekanan dari luar semakin besar. Jika dalam waktu dekat United tidak menunjukkan perkembangan, rumor pemecatan bisa berubah menjadi kenyataan.


Premier League musim ini memperlihatkan betapa tipisnya batas antara sukses dan kegagalan bagi seorang manajer. Keith Andrews, Scott Parker, Nuno Espirito Santo, Graham Potter, hingga Ruben Amorim sama-sama berada dalam situasi sulit. Masa depan mereka akan sangat ditentukan oleh hasil pertandingan beberapa pekan mendatang. Di liga seketat ini, satu kemenangan bisa memberi ruang lega, sementara serangkaian kekalahan bisa mengakhiri perjalanan karier lebih cepat dari yang dibayangkan.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments