Salah satu sepak bola dengan liga terbaik adalah Liga Prancis yang masuk ke dalam lima kompetisi elit Eropa. Bisa dikatakan jika Liga Prancis Liga petani, kenapa demikian?.
Terdapat liga elit yaitu Liga Inggris, Liga Spanyol, Liga Italia, Liga Jerman dan juga Liga Prancis. Salah satu yang dikatakan sebagai ajang paling buruk adalah Liga Prancis.
Hal tersebut tidak terlepas dari kurang kompetitifnya Liga Prancis yang dibandingkan dengan empat liga elit Eropa lainnya.
Bisa dibayangkan, selama beberapa tahun terakhir ini hanya ada satu klub yang sangat dominan di kompetisi sepakbola tersebut.
Ada beberapa alasan mendasar terkait dengan Liga Prancis yang dikenal juga dengan Liga petani karena saking tidak kompetitifnya.
Beberapa alasan tersebut antara lain, Liga Prancis hanya dianggap sebagai ajang kompetisi yang hanya menciptakan pemain hebat saja tanpa bisa mempertahankan pesepakbola tersebut di dalamnya.
Mungkin akan lebih cocok jika dikatakan sebagai peternakan dibandingkan dengan petani.
Beberapa pemain hebat lahir di tanah Prancis dan bermain di Ligue 1, namun ketika bermain justru mulai terlihat jika ada potensi untuk menjadi pemain bintang mereka langsung direkrut oleh liga elit lainnya di Eropa.
Itu selayaknya yang terjadi kepada petani, ketika padi sudah ditanah dan akan segera dipanen maka padi itu akan segera dijual.
Hal itulah juga yang terjadi dengan para pemain hebat yang muncul dalam kompetisi Liga Prancis.
Nama-nama seperti Karim Benzema, Eden Hazard, dan masih banyak lagi saat ini tersedia di Liga lain yakni Spanyol.
Namun bisa dilihat nantinya benar jika Liga Prancis Liga petani karena saat pemain hebat itu mulai dilirik dan ditawar klub dari liga lain, maka akan lepas begitu saja.
Inilah yang menjadi alasan mendasar perbedaan dari liga lainnya. Liga lain akan menahan para pemain hebat mereka untuk bermain dalam kompetisi di negara tersebut.
Selain karena dijuluki sebagai liga yang hanya memproduksi pemain saja, Liga Prancis yang dikatakan sebagai Liga petani juga karena tidak kompetitif.
Dominasi klub yang ada di Liga Prancis dipastikan hanya satu saja seperti layaknya pada 1960 hingga 1970an.
Liga Prancis kala itu dikuasai oleh Saint-Etienne. Klub tersebut kini menjadi tim yang paling banyak memenangkan Liga Prancis dengan total 10 trofi.
Lalu di tahun 1980 Olympique Marseille yang menguasai Liga Prancis. Berlanjut ke tahun 2002 hingga 2008 dimana Olympique Lyon jadi penguasa Liga Prancis.
Kemudian musim ini, Paris Saint-Germain atau PSG sangat dominan di Liga Prancis selama 8 tahun terakhir. Tidak ada persaingan untuk memperebutkan gelar juara.
Wajar saja karena di PSG sudah tersedia banyak pemain hebat kelas dunia. Inilah mengapa akhirnya membuat julukan jika Liga Prancis Liga petani.
Ini merupakan sebuah ibarat dimana para pemain tidak menjadikan bola sebagai profesi tetap karena tidak hebatnya hingga mampu untuk bermain secara kompetitif.
Ledekan untuk para pemain Liga Prancis yaitu jika siang sebagai petani dan baru di malam hari sebagai pemain sepak bola.
Liga Prancis Liga Petani, Sangat Miris Didengar
Di tengah kesuksesan Liga Prancis rupanya ada sebuah pernyataan terkait dengan Liga Petani yang jelas itu menyakitkan untuk didengar.
Padahal, dalam liga tersebut masih ada para pemain top dunia mulai dari Lionel Messi, Kylian Mbappe, Neymar, Sergio Ramos dan lainnya.
Sangat miris jika ada pernyataan jika Liga Prancis Liga petani seakan semua pemain hebat itu tidak ada artinya.
Melihat memang ada nama-nama besar di Liga Prancis, ada hal yang sangat krusial yaitu hanya satu klub yang dominan yaitu PSG.
Sayangnya meski sudah dominan di Liga Prancis, tetap saja PSG kurang memuaskan hasilnya jika dihadirkan di liga Internasional.
Meskipun sudah mengandalkan para pemai top dunia tetap saja gelar Liga Prancis Liga petani masih melekat.
Barangkali inilah yang membuat performa para pemain bintang itu jadi lebih menurun ketika membela Liga Prancis.
Seperti contohnya di Liga Champions saat ini, PSG masih tampil dengan hasil yang kurang memuaskan meskipun sudah lebih dominan menang.
Wajar saja jika akhirnya ada sebutan Liga Prancis Liga petani. Pada kenyataannya sejauh ini Liga Prancis masih kalah menarik dibandingkan liga elit lainnya.