Manchester United hanya punya harapan di Liga Europa, di mana tim asuhan Ruben Amorim menghadapi kenyataan pahit setelah tersingkir dari semua ajang domestik. Harapan meraih gelar Premier League telah pupus sejak paruh musim. Di Piala FA dan Carabao Cup, Setan Merah juga gagal menampilkan performa yang meyakinkan.
Dengan segala kompetisi domestik yang sudah tak memberikan peluang, Liga Europa kini menjadi satu-satunya kesempatan MU untuk menutup musim dengan trofi. Tak hanya itu, turnamen kasta kedua Eropa tersebut juga membuka jalan untuk lolos ke Liga Champions musim depan. Jika gagal menjadi juara Liga Europa, maka kemungkinan besar United akan absen dari seluruh kompetisi Eropa.
Ruben Amorim Fokus pada Liga Europa Sebagai Prioritas Utama
Dengan kondisi tersebut, Ruben Amorim menetapkan Liga Europa sebagai target utama tim. Manchester United kini berada di peringkat ke-13 klasemen sementara Premier League dengan koleksi 38 poin. Meski secara matematis masih ada peluang mengejar posisi lima besar, tantangan berat telah menanti di sisa jadwal.
United masih harus menghadapi lawan-lawan tangguh seperti Newcastle United, Chelsea, West Ham, Wolverhampton, dan Aston Villa. Deretan laga tersebut membuat jalan menuju zona Eropa lewat Premier League nyaris mustahil. Amorim pun mengarahkan fokus penuh timnya untuk meraih gelar Liga Europa.
“Kami kini memiliki waktu lebih banyak untuk fokus dan memahami pertandingan. Saya yakin kami bisa menang dari satu laga ke laga lainnya,” ujar Amorim dalam sesi wawancara.
Ujian Berat Hadapi Lyon di Perempat Final
Langkah MU menuju trofi Liga Europa tidak akan mudah. Di babak perempat final, mereka harus menghadapi wakil Prancis, Olympique Lyon. Pada leg pertama yang digelar di Groupama Stadium, Manchester United hanya mampu bermain imbang 2-2. Gol penyeimbang Lyon bahkan tercipta kurang dari semenit sebelum peluit panjang dibunyikan.
Meski begitu, MU patut berbangga karena tetap menjaga rekor tak terkalahkan di ajang ini. Lebih dari itu, leg kedua nanti akan digelar di Old Trafford, markas kebanggaan Setan Merah. Dukungan penuh dari suporter bisa menjadi pembeda pada laga penentuan nanti.
“Kami tahu bahwa bermain di kandang akan memberi energi ekstra. Para fans selalu menciptakan atmosfer luar biasa di Old Trafford. Kami harus pintar dan memaksimalkan itu,” ungkap Amorim mengenai leg kedua kontra Lyon.
Jika berhasil menyingkirkan Lyon, Manchester United akan menghadapi pemenang antara Rangers dan Athletic Bilbao di semifinal. Di atas kertas, MU masih memiliki kualitas untuk menyingkirkan kedua tim tersebut. Namun, konsistensi permainan akan jadi kunci.
Absen dari Liga Champions Akan Berdampak Besar
Jika MU gagal menjadi juara Liga Europa, konsekuensinya sangat besar. Pertama, tim akan kehilangan kesempatan tampil di Liga Champions. Bahkan, tanpa gelar ini, Manchester United berpotensi besar tidak tampil di kompetisi Eropa manapun.
Ketidakhadiran di Liga Champions akan menggerus pendapatan klub dari hak siar dan bonus partisipasi. Klub besar seperti United sangat bergantung pada pemasukan tersebut untuk menjaga neraca keuangan tetap sehat. Selain itu, sponsor-sponsor utama berpeluang mengurangi nilai kontrak karena eksposur global klub menurun drastis.
Tak hanya sisi finansial, dampaknya juga terasa di bursa transfer. Banyak pemain berbakat hanya tertarik bergabung dengan tim yang tampil di ajang elit Eropa. Salah satu contoh nyata adalah laporan dari talkSPORT mengenai Liam Delap. Striker muda potensial tersebut dikabarkan hanya bersedia pindah ke Manchester United jika klub itu bermain di Eropa musim depan.
Kondisi ini menambah tekanan pada Amorim dan skuatnya. Mereka tidak hanya bertarung demi sebuah trofi, tetapi juga demi eksistensi klub di panggung Eropa. Jika misi ini gagal, dampaknya akan sangat panjang, termasuk kesulitan membangun ulang skuat musim depan.
Old Trafford Jadi Harapan Terakhir
Old Trafford, yang dikenal sebagai Theatre of Dreams, kini memegang peran penting dalam perjalanan MU musim ini. Bermain di kandang sendiri dalam leg kedua melawan Lyon bisa menjadi titik balik untuk Setan Merah. Dukungan penuh dari para pendukung setia dapat menjadi kekuatan tambahan.
Joshua Zirkzee dan para pemain kunci lainnya harus tampil maksimal. Mereka harus memanfaatkan keunggulan bermain di depan publik sendiri. Jika bisa melewati hadangan Lyon, momentum positif akan sangat berarti menuju semifinal dan, siapa tahu, hingga ke partai final.
Semua mata kini tertuju pada perjalanan MU di Liga Europa. Trofi ini bukan sekadar simbol kejayaan, tapi juga penyelamat musim yang penuh kekecewaan.