Legenda Liverpool, Graeme Souness, memberikan pandangannya terkait keputusan Manchester United untuk merekrut Matthijs de Ligt dari Bayern Munich. Meskipun transfer ini dianggap sebagai langkah besar oleh banyak pihak, Souness menyatakan keraguannya terhadap kemampuan de Ligt dalam meraih kesuksesan di Premier League.
Manchester United, yang telah mengamankan Leny Yoro pada bursa transfer musim panas ini, terus memperkuat skuad mereka dengan menambah bek tengah baru. Salah satu nama terbaru yang bergabung dengan Setan Merah adalah Matthijs de Ligt, bek tengah internasional Belanda yang sebelumnya bermain untuk Bayern Munich.
Menurut laporan terkini, Manchester United dilaporkan berhasil merekrut de Ligt dengan biaya transfer sebesar €45 juta, ditambah dengan tambahan biaya (add-ons). Transfer ini mencerminkan upaya klub untuk memperbaiki lini pertahanan mereka, yang dianggap rapuh pada musim lalu.
Graeme Souness mengungkapkan ketidakpastiannya mengenai apakah de Ligt akan sukses di Premier League. Souness mengakui bahwa de Ligt memiliki potensi dan kemampuan yang terbukti di level klub dan internasional. Namun ia juga menggarisbawahi tantangan besar yang dihadapi pemain yang beradaptasi dengan liga sekompetitif Premier League.
Menurut Souness, keberhasilan seorang pemain di Premier League sering kali bergantung pada kemampuannya untuk beradaptasi dengan kecepatan dan intensitas permainan yang tinggi. Souness menekankan bahwa meskipun de Ligt telah menunjukkan performa yang solid di Bundesliga dan Liga Champions. Premier League menawarkan lingkungan yang sangat berbeda dan sering kali lebih menuntut.
Graeme Souness Ragukan Kemampuan Matthijs de Ligt di Premier League
Legenda Liverpool, Graeme Souness, telah mengungkapkan keraguannya terhadap kemampuan Matthijs de Ligt untuk sukses di Premier League bersama Manchester United. Menurut Souness, beberapa faktor membuatnya skeptis terhadap dampak yang bisa diberikan oleh bek tengah asal Belanda tersebut.
Souness mengemukakan ketidakpastiannya terkait de Ligt dalam wawancara dengan talkSPORT. Meski de Ligt bergabung dengan Manchester United setelah tampil menonjol di Ajax Amsterdam dan Bayern Munich. Souness menilai bahwa performa terkini pemain berusia 24 tahun tersebut tidak memberikan jaminan kesuksesan di Premier League.
“Dia (Erik ten Hag) tahu apa yang akan dia dapatkan dari pemain lain yang dia ambil dari Ajax. Serta, saya rasa tidak ada yang bersorak kegirangan dan mengatakan betapa hebatnya mereka,” ujar Souness.
Souness menunjukkan kekhawatirannya dengan menyoroti fakta bahwa de Ligt hanya menjadi pemain cadangan di klubnya saat ini dan tidak terpilih dalam skuad tim nasional Belanda untuk Euro. “Saya ragu dengan De Ligt, maaf. Dia tidak masuk tim nasional di Euro, dia hanya pemain cadangan,” tambahnya.
Analisis Profil Pemain
Menurut Souness, profil de Ligt, yang telah bermain di dua klub besar seperti Ajax dan Bayern Munich, dapat menandakan beberapa hal. “Jika Anda melihat profilnya, dia pernah bermain di dua klub sepak bola besar. Klub-klub seperti itu biasanya tidak suka menjual pemain, mereka mempertahankan pemain terbaik mereka. Itu saja sudah menceritakan sebuah kisah,” ujarnya.
Souness berpendapat bahwa fakta bahwa klub-klub besar bersedia melepaskan pemain kunci mereka sering kali menunjukkan adanya keraguan tentang kualitas pemain tersebut. Dalam hal ini, ketidakmampuan de Ligt untuk mempertahankan posisinya di Bayern Munich dan absennya dia dari tim nasional Belanda di turnamen besar dapat menjadi indikasi bahwa pemain tersebut mungkin tidak mencapai standar yang diharapkan.
Tidak Ada Perkembangan
Souness menilai bahwa bek tengah asal Belanda ini belum menunjukkan kemajuan signifikan sejak kemunculannya di Ajax Amsterdam, dan ia meragukan apakah de Ligt bisa memenuhi kebutuhan Setan Merah.
Souness mengungkapkan pandangannya bahwa meskipun de Ligt pernah menjadi bintang muda yang menjanjikan, ia belum menunjukkan perkembangan yang diharapkan. “Ia adalah bintang saat masih muda, tetapi apakah ia telah berkembang sejak saat itu? Saya tidak yakin apakah ia adalah yang dibutuhkan Manchester United saat ini,” ujar Souness.
Menurut Souness, meskipun Manchester United jelas memerlukan tambahan bek tengah untuk memperkuat lini pertahanan mereka. Terutama dengan usia Jonny Evans yang sudah 36 tahun dan sering bermain, ia meragukan apakah de Ligt adalah solusi yang tepat. “Mereka jelas membutuhkan bek tengah karena Jonny Evans telah memainkan banyak pertandingan, usianya 36 tahun. Tetapi apakah De Ligt adalah orangnya?” lanjut Souness.
Souness juga menyampaikan penilaiannya tentang kualitas de Ligt. Ia merasa bahwa de Ligt belum menunjukkan kualitas yang diharapkan dari seorang bek tengah di level tinggi. “Ketika saya melihatnya, saya melihat bek tengah yang ringan. Apakah ada antrean dari tim lain yang ingin membelinya? Saya rasa tidak ada,” katanya.
