Angelo Alessio selaku pelatih Persija kini harus memutar otak di BRI Liga 1 karena baru terlihat bahwa lini depan Persija loyo. Tentu ini harus segera dicari solusinya.
Pada pekan pertama BRI Liga 1 2021/2022 Persija sudah bermain dengan hasil imbang dengan PSS Sleman dengan skor 1-1. Gol tunggal Persija itu disumbangkan oleh Yan Motta yang berlaku sebagai stopper.
Alessio melihat bahwa anak asuhnya masih sangat lemah dalam melihat peluang yang ada. Tentu ini menjadi PR bagi Alessio yang harus segera ia tuntaskan demi menghadapi kompetisi yang masih panjang.
Terlebih saat ini jadwal Persija akan menghadapi PSIS Semarang sudah semakin dekat yakni pada 12 September mendatang. Persiapan maksimal sangat dibutuhkan Persija.
“Saya pikir kami harus melakukan improvisasi di beberapa lini dan cara bermain tim ini. Tentu kami pun harus memperbaiki sisi penyerangan karena kami banyak membuat peluang tapi tidak bisa mencetak gol,” ucap Angelo Alessio.
Masalah lini depan Persija loyo ini memang terbilang terlambat diketahui karena tim sendiri sangat kurang dalam latihan. Sang pelatih juga minim melihat anak asuhnya berlatih di lapangan.
Wajar saja karena PPKM yang sempat berlaku membuat seluruh aktivitas menjadi terbatas termasuk juga latihan. Bahkan Alessio sempat kembali ke negara asalnya.
Kini saat laga sudah berlangsung barulah kekurangan tim secara keseluruhan terlihat. Mengingat laga masih baru saja dimulai maka ini belum terlambat jika Persija melakukan evaluasi dan memperbaiki semuanya.
Persiapan yang kurang maksimal ini tidak hanya terjadi pada Persija saja karena ada beberapa klub lain yang mengalami hal serupa. Salah satunya adalah Persib Bandung.
Bahkan pelatih Persib Bandung sendiri sempat tidak yakin bahwa kompetisi BRI Liga 1 ini akan benar-benar bergulir. Berkaca pada pengalaman sebelumnya bahwa kompetisi kerap ditunda.
Beruntung kini BRI Liga 1 sudah digelar meski banyak aturan yang harus dipenuhi di lapangan terkait dengan aturan dalam bidang protokol kesehatan.
Persija Jakarta yang menjadi klub ibukota tentunya mengalami masa paling sulit karena di daerah tersebut PPKM sangat ketat. Dampak dari kurangnya latihan sangat terlihat saat lini depan Persija loyo.
Evaluasi Mengapa Lini Depan Persija Loyo di BRI Liga 1
Saat laga melawan PSS Sleman sebenarnya Persija Jakarta sudah menguasai pertandingan. Bahkan Persija sudah membukukan 6 shots on goal, namun sayangnya hanya satu yang tepat sasaran.
Marko Simic yang menjadi top skor di Liga 1 2019 belum menemukan sentuhan terbaiknya dalam laga. Striker yang berasal dari Kroasia itu mendapatkan kritik yang tajam sejak Piala Menpora 2021 lantaran kontribusi yang sangat kurang.
Lini depan Persija loyo kini menjadi perhatian utama bagi Alessio yang sedang mempersiapkan timnya menghadapi PSIS Semarang. Sebisa mungkin Alessio akan memoles finishing touch bagi klubnya tersebut.
“Untuk itulah kami harus memperbaiki penyerangan dan kami harus menguasai dan mempertahankan bola,” jelas Alessio.
“Kami harus bisa mengalirkan bola lebih baik lagi. lalu di beberapa situasi kami pun banyak kehilangan bola sehingga PSS bisa memanfaatkannya menjadi peluang,” terang Alessio.
Banyaknya evaluasi yang diberikan untuk tim oleh Alessio diharap bisa membuat peningkatan terhadap penampilan Persija berikutnya saat melawan PSIS Semarang.
Beruntung lini depan Persija loyo dan kondisi ini bisa diidentifikasi sebelum pertandingan selanjutnya berlangsung. Pertandingan melawan PSS Sleman menjadi gambaran sangat jelas bagi kemampuan Persija.
Jika dilihat dari segi skuat dan pelatih, musim ini Persija sangat unggul karena memegang banyak pemain bintang di Indonesia.
Selain itu juga pengalaman kemenangan di Piala Menpora juga menjadi hal yang sangat menguntungkan bagi Persija dimana klubnya menjadi klub yang dianggap kuat oleh lawan.
Mental lawan ketika menghadapi Persija pastinya akan lebih ciut. Itulah mengapa akhirnya Persija memiliki banyak amunisi untuk bisa menang dalam pertandingan BRI Liga 1.
Namun, lagi-lagi karena banyak faktor yang membuat Persija lemah, dalam kompetisi musim ini Persija belum bisa menampilkan secara maksimal seluruh kemampuannya.
Terlihat lini depan Persija loyo, dimana lini depan menjadi posisi paling krusial dalam pertandingan. Jika kondisi ini terus berlanjut maka posisi Persija di BRI Liga 1 sangat membahayakan.