Kritikan pedas ditujukan kepada Presiden Barcelona yakni Joan Laporta ketika peresmian kepergian Lionel Messi. Kabar Laporta sarapan bersama Perez-Agnelli saat Messi pergi dari Barcelona menjadi topik hangat.
Pada Jumat, (6/8/2021) dini hari WIB Messi sudah menyatakan bahwa ia akan berpisah dengan Barcelona setelah kesepakatan baru tercapai. Kerugian Barcelona yang mencapai angka 400 juta euro menjadi alasan paling tepat untuk kepergian Messi.
Hal itu juga menekan Barcelona untuk membayar salary cap dari La Liga sebesar 160 juta euro. Upaya maksimal untuk mempertahankan Messi diakui oleh Laporta bahwa sudah dilakukan.
Namun, ada sisi dimana Laporta menyalahkan La Liga karena terlalu kaku dalam memberikan aturan untuk salary cap. Bahkan hingga Messi pergi maka sama saja La Liga menyia-nyiakan keberadaan megabintang.
Banyak yang menilai bahwa menyalahkan La Liga adalah pembelaan diri untuk Laporta karena dirinya banyak disalahkan atas perginya sang Kapten. Banyak fans akhirnya kecewa dengan sikap Laporta.
Salah satu penentangan paling menonjol untuk Laporta atas kepergian Messi berasal dari Jaume Liopis, ia menangani renovasi Camp Nou. Ia menilai bahwa sebenarnya Joan Laporta senang dengan kepergian Messi.
Alasannya mengapa mereka harus senang adalah pihak Barcelona tak perlu pusing lagi memikirkan gaji untuk pemain topnya tersebut. ia juga dikritik karena tak hadir dalam acara perpisahan Messi.
Bahkan Laporta sarapan bersama Perez-Agnelli pada saat Messi sedang menangis di depan media karena tak kuat jika harus meninggalkan klub tercintanya. Meski ia sendiri sudah setuju pemotongan gaji 50 persen dan juga durasi kontrak 5 tahun.
“Saya mundur karena kecewa dengan Laporta dan agar bisa berbicara bebas soal apapun yang saya pikirkan soal Lionel Messi,” Ucap Liopis kepada El Transistor.
“Laporta sangat tidak menghormati Messi di hari perpisahannya. Dia malah sarapan roti bareng Florentino dan Agnelli di salah satu restoran top di Barcelona,” sambungnya.
“Ini jadi manuver sempurna dari Florentino Perez yang sedang berperang dengan Tebas untuk Real Madrid dan yang kalah adalah Barcelona, karena mereka kehilangan warisan terbaiknya Messi, yang didepak oleh klub.”
“Apakah Laporta mengkhianati Messi? Ya. Dan juga fans? Tentu saja,” tutup Liopis.
Alasan Laporta Sarapan Bersama Perez-Agnelli
Usai kejadian tersebut Liopis benar-benar menyatakan mundur dari Barcelona setelah Messi dipastikan akan berpisah dengan klub yang sudah membesarkan namanya sejak tahun 2000 itu.
“Mengapa operasi itu tidak ditangani dengan baik. Anda bisa melihat kekakuan antara pemain dan presiden. Kami tidak diberitahu apa yang terjadi sebenarnya, kami ingin tahu apa yang terjadi antara Florentino Perez dan Laporta.” Ucap Liopis.
Pria yang sudah menjadi anggota Barcelona selama 66 tahun tersebut benar-benar kecewa. Sebenarnya ada banyak langkah yang bisa dilakukan selain membiarkan Messi pergi.
Ketika kondisi Barcelona tengah kesulitan mendapatkan pendapatan, seharusnya bukan dengan membiarkan aset paling berharganya hilang begitu saja. Ia juga menyatakan bahwa pesimis terhadap masa depan Barcelona.
Lebih lanjut Liopis benar-benar menyatakan bahwa kedekatan Laporta dengan Presiden Real Madrid juga perlu dipertanyakan. Bahkan hingga Laporta sarapan bersama Perez-Agnelli saat perpisahan Messi sangatlah tidak pantas.
Liopis sendiri tak ingin menimbulkan keributan lebih banyak atas perkataannya. Maka dari itu, ia menyatakan untuk mengundurkan diri supaya ia bebas mengatakan pendapatnya kepada para penggemar.
Ada sebuah alasan mengapa Laporta sarapan bersama Perez-Agnelli disaat klubnya tengah berduka kehilangan sang kapten yang tidak dikatakan kepada publik.
Apapun yang terjadi kini Barcelona sudah kehilangan aset paling berharganya disaat kondisi keuangan Barcelona tengah mengalami masa krisis. Inilah sebenarnya yang paling disayangkan.
Jika setidaknya Messi dilepas dengan harga jual tinggi sebenarnya hal itu masih sangat mungkin terjadi. Apalagi banyak klub yang langsung mengincarnya ketika ia hengkang dari Barca.
PSG menjadi salah satu klub paling ideal di mata Messi dan juga agennya. Cerita mengenai Laporta sarapan bersama Perez-Agnelli sudah menjadi salah satu bukti yang kuat bahwa sang presiden tak menghargai Messi dan memperjuangkannya di Barcelona.
Dengan kejadian Laporta sarapan bersama Perez-Agnelli ini menimbulkan spekulasi bahwa semua yang terjadi pada Messi adalah sesuatu yang sudah direncanakan oleh Laporta sendiri.