Sunday, June 29, 2025
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga InggrisLangkah Mengejutkan Manchester City: Pep Guardiola Rekrut Eks Asisten Jurgen Klopp, Ini...

Langkah Mengejutkan Manchester City: Pep Guardiola Rekrut Eks Asisten Jurgen Klopp, Ini Alasannya

Pep Guardiola rekrut mantan tangan kanan Jurgen Klopp, Pep Lijnders, ke dalam staf pelatih Manchester City untuk musim 2025/2026. Langkah ini langsung memancing sorotan dan pertanyaan dari publik sepak bola Inggris.

Premier League musim 2025/2026 belum dimulai, tetapi Manchester City sudah membuat gebrakan yang cukup mengejutkan. Di tengah suasana panas persaingan bursa transfer, langkah Pep Guardiola mendatangkan Pep Lijnders sebagai asisten pelatih utama langsung menjadi bahan perbincangan.

- Advertisement -
asia9QQ

Pep Lijnders dikenal luas sebagai mantan tangan kanan Jurgen Klopp di Liverpool, yang telah menemani perjalanan panjang klub Merseyside itu selama lebih dari satu dekade. Lijnders memainkan peran kunci dalam keberhasilan Liverpool meraih trofi-trofi besar seperti Liga Champions, Premier League, dan Piala Dunia Antarklub.

Kini, keputusannya untuk bergabung dengan Manchester City—rival terbesar Liverpool dalam beberapa tahun terakhir—jelas menciptakan narasi baru dalam dunia taktik dan rivalitas sepak bola Inggris. Bukan hanya dari sisi emosional, tetapi juga dari sudut pandang teknis dan strategi permainan.

Mantan pemain Manchester City, Shaun Wright-Phillips, menjadi salah satu tokoh yang memberi pandangan mendalam terhadap keputusan Guardiola ini. Dalam komentarnya, ia membantah bahwa perekrutan Lijnders adalah bentuk kelemahan Guardiola, dan justru melihatnya sebagai langkah brilian untuk memperkaya filosofi permainan City.


Guardiola Tak Pernah Berhenti Belajar

Ketika publik menduga bahwa Pep Guardiola tengah merasakan tekanan dan butuh bantuan, Shaun Wright-Phillips justru melihat hal sebaliknya. Menurutnya, Guardiola adalah sosok pelatih yang selalu mencari inspirasi baru.

“Ini bukan tentang pengakuan bahwa dia butuh bantuan. Guardiola tidak pernah puas dengan apa yang sudah dicapai,” ucap Wright-Phillips dalam wawancara eksklusif.

“Dengan mendatangkan Pep Lijnders, Guardiola membuka pintu untuk masuknya gagasan baru yang bisa mengembangkan permainan City. Itulah mengapa City selalu jadi standar tertinggi di Premier League,” lanjutnya.

Meski musim lalu Manchester City gagal meraih satu pun trofi, mereka tetap finis di posisi tiga besar dan bermain di beberapa final penting. Namun, standar tinggi Guardiola membuat kegagalan tersebut menjadi pemicu evaluasi menyeluruh.


Adaptasi Elemen Liverpool di Taktik City

Kehadiran Pep Lijnders juga menandai potensi integrasi elemen permainan Liverpool ke dalam skema City. Menurut Wright-Phillips, ada banyak aspek permainan cepat dan transisi tajam dari Liverpool era Klopp yang bisa berguna bagi Manchester City.

Lijnders dianggap sebagai salah satu otak di balik sistem gegenpressing yang membuat Liverpool menjadi tim paling menakutkan di Eropa pada masanya. Kemampuannya dalam menyusun skema counter-attack dan pressing tinggi akan menjadi aset berharga bagi Guardiola.

“City bisa mendapat manfaat dari pendekatan direct play ala Liverpool. Kadang City terlalu sabar membangun serangan, sementara Lijnders paham bagaimana menciptakan momentum lebih cepat,” ujar Wright-Phillips.

Kombinasi pendekatan taktis Guardiola yang penuh kontrol dengan kecepatan serangan Lijnders bisa menghasilkan formula baru yang mematikan. City tidak harus mengubah identitas mereka, tetapi hanya perlu menambahkan variasi untuk menghadapi lawan yang makin adaptif.


Musim Baru dengan Tingkat Persaingan Lebih Ketat

Shaun Wright-Phillips menilai bahwa musim 2025/2026 akan menjadi salah satu musim paling kompetitif dalam sejarah Premier League. Menurutnya, banyak tim besar yang kini memiliki komposisi skuad dan manajerial yang matang.

Arsenal, yang dua kali finis sebagai runner-up secara beruntun, disebut akan tampil habis-habisan untuk mematahkan dominasi. Liverpool dengan komposisi baru di bawah pelatih anyar juga dinilai sangat berbahaya.

Namun, City tak ingin kembali gagal meraih trofi seperti musim lalu. Dengan tambahan Pep Lijnders di bangku pelatih, mereka berharap dapat menemukan keseimbangan baru yang lebih dinamis dan tidak mudah dibaca oleh lawan.

“Musim depan bakal lebih sulit. Semua tim besar semakin kuat. Tapi City akan datang dengan semangat baru dan pastinya tidak mau mengulang kesalahan musim lalu,” ujar Wright-Phillips.


Satu Nama Masih Jadi Ancaman Utama: Mohamed Salah

Di tengah semua spekulasi taktik dan perekrutan pelatih, Wright-Phillips tetap menyebut satu nama yang akan menjadi momok bagi semua pesaing: Mohamed Salah. Bintang asal Mesir itu masih dianggap sebagai pemain yang bisa membalikkan keadaan hanya dalam satu momen.

“Kalau Salah tampil seperti musim lalu, Liverpool akan tetap sangat berbahaya. Dia hanya butuh satu peluang kecil untuk mengubah arah pertandingan,” tutup Wright-Phillips.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments