Manajer Manchester United (MU), Ruben Amorim buka suara soal lambatnya aktivitas transfer MU di musim panas 2025. Ia menilai perekrutan yang dilakukan sudah sesuai dengan rencana, meski klub belum mendatangkan banyak pemain baru.
Ruben Amorim, pelatih asal Portugal yang baru menukangi Manchester United, akhirnya memberikan komentarnya terkait jalannya bursa transfer musim panas 2025. Dalam beberapa pekan terakhir, MU mendapat sorotan karena dianggap kurang agresif dalam mendatangkan pemain. Padahal, sejumlah laporan sebelumnya menyebutkan bahwa Amorim ingin merombak komposisi tim agar lebih kompetitif di musim mendatang.
Hingga akhir Juli ini, Manchester United baru berhasil mengamankan tiga nama: Matheus Cunha, Diego Leon, dan Bryan Mbeumo. Meskipun dianggap lambat dibandingkan rival-rivalnya seperti Manchester City dan Arsenal, Amorim tetap merasa puas dengan apa yang telah dicapai sejauh ini. Menurutnya, proses transfer harus dijalani dengan penuh kehati-hatian agar tidak salah dalam memilih pemain.
Dalam sesi konferensi pers terbarunya, Amorim menegaskan bahwa dirinya mendukung penuh kebijakan klub dan merasa yakin dengan proyek yang sedang dibangun. Ia menyatakan bahwa kualitas lebih penting daripada kuantitas dalam bursa transfer kali ini.
Ruben Amorim Puas dengan Kedatangan Pemain Baru
Ruben Amorim secara terbuka mengapresiasi langkah klub yang sudah berhasil mengamankan Matheus Cunha dan Bryan Mbeumo. Kedua pemain itu dinilai sangat cocok dengan gaya permainan yang ingin ia terapkan di Old Trafford.
“Saya sangat senang dengan kehadiran Matheus dan Bryan. Mereka adalah dua pemain yang sudah terbukti di Premier League dan bisa langsung beradaptasi,” ujar Amorim dalam konferensi pers.
Menurut Amorim, kedua pemain tersebut memang sudah menjadi target utama sejak awal dan proses transfer mereka berlangsung dengan cepat. Ini dianggap sebagai langkah positif di tengah dinamika bursa transfer yang kompleks.
MU Tidak Gegabah dalam Merekrut Pemain
Meski dianggap lambat, Amorim menegaskan bahwa pendekatan transfer Manchester United kali ini lebih berhati-hati. Ia menyatakan bahwa klub tidak ingin sembarangan dalam mendatangkan pemain hanya karena tekanan dari publik atau media.
“Kami tidak dalam posisi untuk asal membeli pemain. Setiap keputusan harus dikaji secara mendalam agar sesuai dengan kebutuhan tim,” jelas Amorim.
Pelatih berusia 39 tahun ini juga menambahkan bahwa bila musim baru dimulai tanpa tambahan pemain lagi, ia tetap merasa yakin bisa bersaing dengan komposisi skuad saat ini.
Target Tambahan: Striker, Gelandang, dan Kiper
Laporan dari media Inggris mengungkapkan bahwa Manchester United masih berusaha merekrut minimal tiga pemain tambahan. Tiga posisi yang menjadi fokus Amorim adalah striker, gelandang bertahan, dan penjaga gawang.
Kebutuhan akan striker baru muncul karena Marcus Rashford belum menunjukkan konsistensi, sementara Rasmus Højlund masih butuh waktu untuk berkembang. Di sektor gelandang bertahan, MU masih mencari sosok ideal sebagai pelapis atau pesaing Casemiro yang mulai menurun performanya.
Sedangkan di posisi kiper, meskipun Andre Onana masih menjadi pilihan utama, MU disebut ingin menambah satu penjaga gawang berpengalaman sebagai pelapis yang bisa diandalkan.
Amorim Tetap Tenang Hadapi Kritik
Meskipun banyak kritik berdatangan terkait lambatnya aktivitas di bursa transfer, Amorim memilih untuk tidak panik. Ia lebih fokus pada kesiapan tim dan penerapan filosofi permainan yang ia bawa dari Portugal.
“Saya tahu ekspektasi di Manchester United sangat besar, tapi kami harus bekerja dengan cara yang benar. Proses ini tidak bisa instan,” tegasnya.
Amorim juga menyebutkan bahwa klub saat ini sedang berada di fase transisi. Ia membutuhkan waktu untuk membentuk identitas baru tim, dan itu tidak bisa diburu-buru hanya karena tekanan eksternal.
Strategi MU Diuji di Bursa Musim Panas
Aktivitas transfer Manchester United musim ini memang belum seramai para pesaingnya. Namun, filosofi Ruben Amorim yang mengutamakan kualitas dan kecocokan dalam perekrutan patut diapresiasi.
Dengan fokus pada pemain yang sesuai kebutuhan dan strategi jangka panjang, MU berusaha membangun pondasi yang solid. Meskipun belum menuntaskan semua target transfer, langkah-langkah awal yang diambil menunjukkan arah yang jelas.
Kini semua tergantung pada efektivitas strategi ini saat musim dimulai. Apakah pendekatan hati-hati akan membuahkan hasil, atau justru menjadi bumerang bagi MU dan Ruben Amorim? Waktu akan menjawab. Yang pasti, sang manajer telah menunjukkan komitmen dan kepercayaan pada proses yang sedang berjalan.
, Ruben Amorim buka suara soal lambatnya aktivitas transfer MU di musim panas 2025. Ia menilai perekrutan){kind=link}