Kritik Roy Keane terhadap tiga pemain Arsenal menjadi sorotan utama usai kemenangan tipis The Gunners atas Manchester United. Pada laga pembuka Premier League musim 2025/2026 di Old Trafford, Arsenal memang sukses membawa pulang tiga poin berkat kemenangan 1-0. Namun, mantan kapten Manchester United itu menilai kemenangan tersebut jauh dari kata meyakinkan. Ia bahkan menyebut beberapa pemain kunci Arsenal tampil di bawah standar.
Menurut Keane, Arsenal seolah tidak menunjukkan performa terbaiknya meskipun keluar sebagai pemenang. Sang legenda menyoroti langsung tiga nama besar: Martin Odegaard, Declan Rice, dan Bukayo Saka. Ia merasa ketiganya tidak memberikan pengaruh signifikan di pertandingan penting melawan rival besar. Lebih jauh, Keane juga mengkritik mentalitas Arsenal yang dianggap terlalu cepat puas setelah unggul satu gol.
Di sisi lain, pelatih Arsenal, Mikel Arteta, memilih menanggapi secara berbeda. Ia justru memuji karakter serta mentalitas juang timnya yang berhasil mempertahankan keunggulan dalam atmosfer sulit di Old Trafford. Arteta menilai kemenangan itu adalah bukti perkembangan Arsenal yang semakin matang, meskipun masih ada ruang untuk peningkatan kualitas permainan.
Performa Mengecewakan Sang Kapten
Roy Keane tidak segan menyoroti kapten Arsenal, Martin Odegaard. Menurutnya, gelandang asal Norwegia tersebut tampil jauh dari ekspektasi. Ia bahkan menyebut performa Odegaard sebagai sesuatu yang “mengejutkan,” mengingat biasanya sang kapten dikenal sebagai motor permainan Arsenal.
Keane menyatakan bahwa Odegaard tidak mampu memberikan kontrol permainan di lini tengah. Padahal, kehadirannya sangat dibutuhkan untuk menjaga ritme serangan. Dalam analisisnya di Sky Sports, Keane menambahkan bahwa ada sekitar empat hingga lima pemain Arsenal yang seolah tidak hadir di lapangan, dengan Odegaard salah satu yang paling terlihat.
Declan Rice dan Bukayo Saka Juga Disorot
Selain Odegaard, dua nama besar lain juga tidak lepas dari kritik Keane. Declan Rice, yang musim lalu dianggap sebagai salah satu rekrutan terbaik Arsenal, dinilai tidak banyak berkontribusi. Menurut Keane, Rice gagal mendominasi lini tengah dan lebih banyak kehilangan pengaruh di fase penting pertandingan.
Sementara itu, Bukayo Saka juga disebut tampil di bawah performa terbaiknya. Pemain muda yang sering menjadi pembeda justru tidak memberikan ancaman berarti ke pertahanan Manchester United. Padahal, ekspektasi besar selalu melekat pada Saka sebagai salah satu pemain kunci Arsenal.
Mentalitas Arsenal Masih Diragukan
Kritik Keane tidak hanya berhenti pada individu. Ia juga menyoroti mentalitas tim secara keseluruhan. Menurutnya, Arsenal memiliki kebiasaan lama yang berulang: merasa cukup dengan keunggulan satu gol.
Keane menilai kebiasaan ini bisa menjadi penghalang besar dalam ambisi Arsenal meraih gelar. “Mereka harus belajar dari Liverpool atau Manchester City, yang selalu mencari gol kedua atau ketiga,” ujar Keane. Baginya, strategi bertahan dengan skor tipis sering berujung kehilangan poin penting, seperti yang pernah dialami Arsenal di musim lalu.
Arteta Memuji Karakter Tim
Berbanding terbalik dengan kritik Keane, Mikel Arteta justru melihat sisi positif dari kemenangan tersebut. Menurutnya, mengamankan kemenangan di Old Trafford tidak pernah mudah, terlebih di laga pembuka musim yang penuh tekanan.
Arteta memuji semangat juang dan karakter para pemainnya. Ia menilai pertahanan Arsenal tampil fenomenal dalam menjaga keunggulan hingga peluit akhir. Bagi Arteta, kemenangan ini bukan hanya soal tiga poin, tetapi juga bukti mentalitas baru dalam skuadnya.
Standar Baru di Skuad Arsenal
Dalam konferensi pers usai laga, Arteta menyebut bahwa standar di dalam tim sudah berubah. Ia melihat para pemain kini tidak sekadar puas dengan kemenangan tipis. Bahkan setelah mengalahkan Manchester United di Old Trafford, para pemain merasa masih bisa tampil lebih baik.
“Saya melihat wajah para pemain, mereka menginginkan lebih,” ucap Arteta. Menurutnya, hal ini menjadi tanda positif bahwa Arsenal tidak lagi puas hanya dengan kemenangan kecil, melainkan bertekad tampil lebih dominan di setiap laga.
Bagi Arsenal, tugas utama selanjutnya adalah menjaga konsistensi. Mereka harus membuktikan bahwa kemenangan atas Manchester United bukan hanya hasil sesaat, melainkan langkah awal menuju perburuan gelar yang serius di Premier League.