Jelang laga prestisius melawan raksasa Liga Inggris, Manchester United, skuad ASEAN All-Stars harus menghadapi situasi yang tidak ideal. Beberapa pemain kunci yang semula dijadwalkan tampil kini dipastikan diragukan keikutsertaannya, termasuk dua pemain Timnas Indonesia: Asnawi Mangkualam dan Muhammad Ferarri.
Pertandingan yang akan berlangsung di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur, pada 28 Mei 2025 ini sejatinya menjadi momentum besar bagi ASEAN All-Stars untuk unjuk gigi di hadapan dunia. Namun, absennya sejumlah pemain utama justru mengancam performa dan soliditas tim dalam laga persahabatan bergengsi tersebut.
Asnawi dan Ferarri Terancam Absen Bela ASEAN All-Stars
Dua pemain muda andalan Timnas Indonesia, Asnawi Mangkualam dan Muhammad Ferarri, kini menjadi sorotan utama. Keduanya diragukan bisa memperkuat ASEAN All-Stars dalam laga melawan Manchester United. Alasan utamanya adalah bentrokan kepentingan dengan agenda Timnas Indonesia dan klub masing-masing.
Asnawi saat ini bermain di Port FC, Thailand. Meskipun sempat dikabarkan mendapatkan izin untuk tampil, situasi masih belum sepenuhnya jelas. Di sisi lain, Ferarri harus menjalani pertandingan penting bersama Persija Jakarta dalam lanjutan BRI Liga 1 2024/2025. Klubnya bersikeras agar ia tetap fokus di kompetisi domestik.
Timnas Indonesia juga dijadwalkan melakoni dua laga krusial di Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Kedua laga tersebut memiliki dampak besar terhadap peluang Indonesia untuk lolos ke babak berikutnya. Hal ini membuat pelatih Patrick Kluivert kemungkinan besar tidak akan melepas kedua pemain tersebut ke ASEAN All-Stars.
Kim Sang-sik Hadapi Tantangan Berat dalam Penyusunan Skuad
Pelatih Timnas Vietnam, Kim Sang-sik, yang ditunjuk sebagai pelatih kepala ASEAN All-Stars, menghadapi situasi rumit. Sejak awal, ia ditugaskan meracik tim dari kumpulan pemain terbaik di Asia Tenggara. Namun, kini ia harus berjuang keras menyusun skuad yang ideal dengan keterbatasan pemain yang tersedia.
Sejumlah negara seperti Malaysia dan Thailand juga menghadapi kendala serupa. Dominic Tan dan Sergio Aguero dari Malaysia, serta Nicholas Mickelson dari Thailand, dipastikan tidak akan bergabung karena tidak mendapatkan izin dari klub dan federasi mereka. Ini tentu semakin memperburuk persiapan ASEAN All-Stars menghadapi tim sekelas Manchester United.
Menurut media Vietnam The Thao 247, ini menjadi kabar buruk yang sangat disayangkan. Mereka menyoroti bagaimana rencana besar untuk menunjukkan kekuatan sepak bola Asia Tenggara justru terhambat oleh konflik jadwal dan kepentingan klub maupun federasi nasional.
Kepentingan Klub Lebih Diutamakan oleh Sejumlah Pihak
Pelatih Persija Jakarta, Carlos Pena, menyatakan bahwa Muhammad Ferarri adalah pemain penting dalam skuadnya. Persija masih memiliki empat laga sisa yang sangat menentukan di Liga 1. Mereka akan menghadapi tim-tim kuat seperti Borneo FC dan Bali United, yang semuanya memerlukan kehadiran pemain kunci seperti Ferarri.
Pena juga menegaskan bahwa kepentingan klub lebih besar dibanding pertandingan persahabatan. Baginya, Ferarri harus memprioritaskan performa bersama klub dalam kompetisi resmi. Pernyataan ini mencerminkan bagaimana sejumlah pelatih lebih mengutamakan hasil jangka panjang bagi tim masing-masing.
Hal ini menimbulkan dilema. Di satu sisi, laga ASEAN All-Stars melawan Manchester United merupakan ajang langka dan penuh gengsi. Namun di sisi lain, klub dan tim nasional tentu memiliki target serta jadwal yang tidak kalah penting.
Skuad Semakin Menyusut, Kekhawatiran Meningkat
Jika ketidakhadiran empat pemain dari Indonesia dan Malaysia benar-benar terwujud, maka jumlah pemain ASEAN All-Stars yang tersedia akan menyusut drastis menjadi hanya 13 orang. Situasi ini membuat Kim Sang-sik harus berpikir ulang dalam menyusun taktik dan strategi untuk menghadapi tim sekelas MU.
Beberapa federasi anggota ASEAN, seperti Singapura, Filipina, dan Australia, juga belum mengumumkan pemain mana saja yang akan mereka kirim. Ketidakpastian ini makin memperbesar kekhawatiran terhadap kekuatan skuad yang akan diturunkan.
Walau begitu, sejumlah pemain dari negara-negara lain masih dipastikan akan memperkuat tim. Nama-nama seperti Quang Hai, Duy Manh, dan Hoang Duc dari Vietnam, Joao Pedro dari Timor Leste, serta Maung Maung Lwin dari Myanmar, menjadi tulang punggung yang bisa diandalkan.
Selain itu, Laos akan mengirim Bounphachan Bounkong, sementara Kamboja menyumbang Kan Mo dan Andres Nieto. Thailand juga kemungkinan mengandalkan Patiwat Khammai dan Peeradol Chamrasamee, meski beberapa nama lainnya tidak mendapatkan izin tampil.