Saturday, July 12, 2025
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga IndonesiaKontras Nasib Marselino Ferdinan dan Asnawi Mangkualam di Klub dan Timnas Indonesia

Kontras Nasib Marselino Ferdinan dan Asnawi Mangkualam di Klub dan Timnas Indonesia

Nasib Marselino Ferdinan dan Asnawi Mangkualam di klub serta Timnas Indonesia menunjukkan perbedaan mencolok meskipun keduanya memiliki latar belakang yang serupa sebagai andalan Garuda. Kedua pemain ini sama-sama meniti karier sejak usia muda dan kerap menjadi perbincangan publik sepak bola nasional. Namun, perkembangan terakhir menunjukkan kontras tajam, baik di level klub maupun di panggung internasional bersama skuad Merah Putih.

Asnawi, yang kini memperkuat Port FC di Liga Thailand, justru terus mendapatkan kepercayaan penuh dari pelatih klubnya. Penampilannya solid dan konsisten, membuatnya menjadi salah satu pemain asing paling produktif di pos bek kanan. Di sisi lain, Marselino Ferdinan, yang bergabung dengan klub Inggris Oxford United sejak Agustus 2024, mengalami masa sulit. Waktu bermain yang sangat minim bisa menghambat perkembangan potensinya jika situasi tidak segera berubah.

- Advertisement -
asia9QQ

Tak hanya itu, ketimpangan nasib keduanya juga terlihat jelas dalam peran mereka di Timnas Indonesia. Meskipun Marselino jarang bermain di klub, ia masih menjadi pilihan utama pelatih Patrick Kluivert. Sebaliknya, Asnawi mulai terpinggirkan dari skuad, bahkan absen dalam beberapa laga penting di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Asnawi Makin Stabil, Marselino Masih Kesulitan

Langkah Asnawi Mangkualam meninggalkan Korea Selatan dan memilih Port FC sebagai pelabuhan karier barunya tampaknya merupakan keputusan yang sangat tepat. Sejak bergabung dengan klub asal Thailand tersebut, Asnawi tampil reguler dan dipercaya tampil dalam berbagai ajang kompetitif.

Selama musim 2024/2025, pemain asal Makassar itu tercatat telah tampil sebanyak 37 kali di semua kompetisi. Rinciannya adalah 28 pertandingan di Thai League 1, enam laga di ajang AFC Champions League Two (ACL 2), dua di Thai League Cup, dan satu laga di Piala FA Thailand. Dari seluruh penampilannya tersebut, Asnawi menyumbang satu gol dan empat assist—sebuah catatan yang cukup impresif bagi seorang bek.

Menariknya, pemain berusia 25 tahun itu juga tampil fleksibel. Selain menempati posisi bek kanan sebagai posisi naturalnya, ia juga pernah dimainkan sebagai bek kiri. Fleksibilitas inilah yang membuatnya menjadi aset berharga di tim, dan sekaligus memperkuat daya saingnya dalam kompetisi klub elite Asia Tenggara.

Sebaliknya, Marselino Ferdinan yang bergabung ke Oxford United dari KMSK Deinze di Belgia, belum kunjung mendapatkan menit bermain yang layak. Di Liga Championship Inggris musim 2024/2025, ia hanya bermain satu kali dengan durasi 13 menit. Di Piala FA, Marselino juga hanya tampil satu kali, dan itu pun hanya selama satu menit.

Minimnya kesempatan bermain ini mengingatkan publik pada situasinya di Belgia. Meski sempat diprediksi akan berkembang pesat di Eropa, Marselino justru kesulitan mendapat kepercayaan dari pelatih. Jika situasi ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin ia akan mengalami stagnasi karier, terutama dalam fase penting usianya yang baru menginjak 20 tahun.

Peran di Timnas Indonesia: Marselino Mulai Unggul

Menariknya, meski mengalami kesulitan di level klub, Marselino justru menunjukkan kebangkitan di Timnas Indonesia. Pelatih kepala Patrick Kluivert tampak masih memberikan kepercayaan penuh kepadanya. Dalam tiga laga terakhir Timnas, Marselino selalu masuk dalam daftar pemain utama dan bahkan mampu menyumbang satu assist kala Indonesia menumbangkan Bahrain dengan skor tipis 1-0.

Marselino sendiri tercatat sudah debut di Timnas sejak usia 17 tahun 4 bulan, pada Januari 2022, saat skuad Merah Putih masih dilatih oleh Shin Tae-yong. Kepercayaan yang ia bangun sejak masa muda terus terjaga hingga kini. Keberaniannya mengambil risiko di lini tengah serta kreativitas dalam membongkar pertahanan lawan menjadi nilai lebih yang membuatnya tetap relevan di level internasional.

Di sisi lain, Asnawi Mangkualam justru mulai kehilangan tempat di Timnas. Pemain yang debut di level internasional pada Maret 2017 saat masih berusia 17 tahun 5 bulan ini, terakhir tercatat bermain saat Indonesia menghadapi China dalam putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Dalam empat laga terakhir skuad Merah Putih, nama Asnawi bahkan tidak masuk dalam daftar susunan pemain. Situasi ini menjadi tanda bahwa posisinya kini tidak lagi aman di Timnas, meskipun penampilannya di klub tetap konsisten.

Akankah Nasib Berbalik?

Kondisi yang terjadi pada Marselino dan Asnawi memperlihatkan bahwa performa di klub tidak selalu linier dengan peran di Timnas. Namun, untuk jangka panjang, keduanya membutuhkan keseimbangan. Marselino harus mencari solusi agar mendapatkan menit bermain lebih banyak di Oxford atau mencari opsi peminjaman. Sementara Asnawi perlu merebut kembali kepercayaan Kluivert dengan performa impresif di Port FC.

Keseimbangan antara klub dan tim nasional akan sangat penting bagi masa depan keduanya, terutama jelang Piala Asia 2027 dan lanjutan Kualifikasi Piala Dunia. Timnas Indonesia butuh pemain yang aktif dan tajam di dua level kompetisi tersebut.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments