Thursday, April 25, 2024
No menu items!
asia9QQ  width=
HomePiala EropaKlarifikasi Mengenai Jack Grealish Disebut Pengecut Saat Final Euro 2020

Klarifikasi Mengenai Jack Grealish Disebut Pengecut Saat Final Euro 2020

Final Piala Eropa 2020 telah usai, namun kabar mengenai pertandingan ini seakan masih saja menarik. Salah satunya mengenai Jack Grealish disebut pengecut karena tidak mau mengambil tendangan penalti.

Dalam duel tersebut, Italia vs Inggris, Grealish memang tidak mengambil tendangan penalti dikabarkan karena motif dendam. Dengan kejadian tersebut, ia banyak mendapat kecaman.

- Advertisement -
asia9QQ  width=

Salah satu kecaman yang datang kepada Grealish berasal dari mulut legenda Inggris yakni Roy Keane. Ia menjabat sebagai komentator di Piala Eropa 2020 yang berlangsung di Stadion Wembley.

Pada pertandingan krusial tersebut, Inggris kalah dari Italia dengan skor 3-2. Inggris mengalami kegagalan sebagai juara Piala Eropa setelah 3 penendang penalti tak bisa melakukan eksekusi dengan baik.

3 pemain tersebut yakni Jadon Sancho, Marcus Rashford dan Bukayo Saka. Gawang Gianluigi Donnarumma terlalu kokoh sehingga 3 pemain tersebut tidak dapat menembusnya.

Tak hanya Jack Grealish disebut pengecut, pemain lain yakni Raheem Sterling juga dituduh dengan hal yang sama. Ia tidak mengambil bagian dari penalti, dan membiarkan para pemain muda yang mengambil bagian.

Dengan kritikan tersebut, maka Grealish dan Sterling menjadi sorotan karena dianggap pengecut dengan membiarkan eksekutor penalti diambil pemain lain. Bahkan, banyak pendukung yang kecewa dengan keputusan ini.

Namun, baru-baru ini terdengar kabar bahwa ada indikasi yang menjadi penyebab mengapa Keane mengkritik dua pemain tersebut. Trevor Sinclair, mantan pemain Inggris mengungkapkan hal tersebut.

Ia menyebutkan bahwa Keane dan Grealish kemungkinan memiliki masalah pribadi. Dilihat dari latar belakang Grealish yang pernah meninggalkan Irlandia untuk memilih Inggris.

“Soal Roy Keane, dengan fakta Jack Grealish meninggalkan skuad Irlandia (pindah) pergi ke skuad Inggris, saya pikir disana ada sedikit masalah pribadi.” Ucap Sinclair menambahkan.

Sejak 2011 hingga 2014, Grealish tampil bersama Irlandia, hingga di tahun 2015 pemain Aston Villa tersebut menolak panggilan Timnas senior Irlandia. Saat itu dilatih oleh Martin O’Neill dan Roy Keane sebagai asisten.

Grealish sendiri mendapatkan kesempatan untuk bisa tampil dengan Timnas Irlandia karena faktor kakek neneknya. Jika tidak, kemungkinan ia tidak bisa tampil karena usianya yang masih muda.

Itulah mengapa banyak yang menyebutkan bahwa Keane menilai Jack Grealish disebut pengecut. Selain karena tak mau mengambil tendangan penalti, ada juga faktor lain yang mungkin sangat pribadi terjadi antara keduanya.

Tanggapan Pribadi Jack Grealish Disebut Pengecut

Usai mendapat kritikan yang tidak enak tersebut, Grealish melakukan pembelaan. Pemain tersebut mengaku siap untuk mengambil tendangan penalti saat final Euro 2020 berlangsung.

Akan tetapi, keputusan Gareth Southgate tentu tak bisa dibantah mengenai pemilihan siapa yang akan menjadi eksekutor adu penalti. Ia juga tak bisa menjamin bahwa jika ia yang terpilih sebagai eksekutor semuanya akan berjalan lancar.

Mengenai Keane sendiri, Grealish tidak memberi tanggapan khusus. Baginya hal yang wajar jika seorang pemain diberikan kritikan oleh komentator terlepas apapun faktor yang mempengaruhi kritikan tersebut.

Mengenai Jack Grealish disebut pengecut tentu bukanlah hal yang enak untuk didengar. Pembelaan Grealish dituliskan dalam cuitannya di twitter menanggapi soal tudingan tersebut.

Awalnya ada gestur yang diyakini bahwa saat itu Southgate sudah meminta Grealish sebagai eksekutor penalti. Grealish pun tampak menyanggupi, tapi pada kenyataannya memang ia tak dipilih sebagai penendang momen keberuntungan tersebut.

“Saya bilang, saya ingin mengambil satu (menendang penalti) sang pelatih telah membuat begitu banyak keputusan yang tepat dalam selama turnamen ini, dan dia melakukannya mala mini.” Ujar Grealish.

Pernyataan tersebut mengarah bahwa Jack Grealish disebut pengecut bukanlah atas dasar keinginannya sehingga membiarkan adu penalti diberikan kepada pemain lain. Namun, seakan penjelasan tersebut tak berarti apapun.

Hingga kini banyak yang menyalahkan keputusan Grealish tidak mengambil tendangan penalti. Bahkan keputusan ini dianggap sebagai penyebab kegagalan Inggris sebagai juara.

“tetapi saya tidak meminta orang-orang mengatakan saya tidak ingin mengambil penalti ketika saya mengatakan saya ingin melakukannya.” Tambah Grealish.

Kekalahan ini selain menyakitkan karena Jack Grealish disebut pengecut, sekaligus juga membuat Inggris harus mengubur mimpinya dalam-dalam. Sejauh ini prestasi timnas Inggris yang paling tinggi selama pertandingan Internasional adalah Piala Dunia tahun 1966.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments