Kisah mengharukan absennya Amad Diallo saat Manchester United takluk dari Brentford menjadi sorotan besar dalam lanjutan Premier League 2025/2026. Setan Merah harus pulang dengan tangan hampa setelah kalah 1-3 di laga pekan keenam, Sabtu (27/9/2025) malam WIB. Namun, publik tidak hanya memperhatikan kekalahan memalukan itu, melainkan juga ketidakhadiran Amad dalam daftar skuad yang diumumkan sebelum pertandingan dimulai.
Awalnya, banyak dugaan bermunculan bahwa absennya pemain asal Pantai Gading tersebut berkaitan dengan kontroversi foto bersama Alejandro Garnacho setelah kemenangan atas Chelsea pekan sebelumnya. Foto itu menuai pro dan kontra di media sosial, sehingga beberapa pihak menilai Amad tengah dijatuhi sanksi internal. Namun, spekulasi itu segera terbantahkan usai pelatih Ruben Amorim memberikan klarifikasi resmi.
Dalam konferensi pers, Amorim mengungkapkan alasan sebenarnya yang jauh lebih personal dan menyentuh hati. Amad Diallo mendapat cuti khusus dari klub karena tengah berduka setelah kehilangan salah satu anggota keluarganya. “Amad tidak ada di sini. Salah satu anggota keluarganya meninggal dunia, jadi kami memberinya waktu untuk pulang. Klub dan seluruh tim mendukungnya sepenuhnya,” ujar Amorim. Penjelasan itu sekaligus menegaskan bahwa ketidakhadiran Amad bukanlah masalah disiplin, melainkan murni karena urusan keluarga yang sangat penting.
Kehilangan Besar untuk Manchester United
Absennya Amad Diallo terasa sebagai pukulan tambahan bagi Manchester United yang sudah kehilangan banyak pemain penting. Dalam beberapa pekan terakhir, Amad menunjukkan perkembangan positif dan mampu menembus tim utama. Ia bahkan dipercaya tampil sebagai starter dalam dua pertandingan terakhir sebelum laga kontra Brentford, memberikan kontribusi nyata di sisi sayap kanan.
Selain Amad, Manchester United juga tampil tanpa Casemiro yang terkena skorsing, Lisandro Martinez yang masih berkutat dengan cedera panjang, serta Noussair Mazraoui yang dipastikan absen hingga jeda internasional Oktober mendatang. Kondisi ini membuat Ruben Amorim harus melakukan rotasi besar, yang pada akhirnya berimbas pada performa tim di lapangan.
Brentford memanfaatkan situasi tersebut dengan sangat baik. Igor Thiago sukses membuka keunggulan di awal laga sebelum menggandakan skor dalam waktu singkat. Manchester United sempat memperkecil ketertinggalan lewat gol Benjamin Sesko, tetapi momentum kebangkitan gagal diwujudkan. Penalti Bruno Fernandes tidak berbuah gol, dan di menit akhir, Mathias Jensen memastikan kemenangan 3-1 bagi tuan rumah.
Pesan Emosional dari Ruben Amorim
Dalam kesempatan yang sama, Amorim juga menyampaikan pesan emosional untuk Amad Diallo. Ia meminta sang pemain mengabaikan komentar negatif dan tekanan yang beredar di media sosial. Menurutnya, kritik dunia maya tidak sebanding dengan kenyataan hidup yang sedang dihadapi Amad.
“Saya selalu bilang kepada para pemain, tutup media sosial. Itu bukan dunia nyata. Yang nyata adalah keluarga, teman, dan klub. Itulah yang sekarang paling penting bagi Amad,” tegas Amorim.
Sang pelatih menambahkan bahwa sepak bola hanyalah bagian kecil dari kehidupan seorang pemain. Baginya, kesehatan mental dan kebahagiaan pribadi jauh lebih penting dibandingkan performa di atas lapangan. “Kami semua berada di belakang Amad, memberinya dukungan penuh. Sepak bola bisa menunggu, tetapi keluarganya tidak,” lanjut Amorim.
Dampak pada Perjalanan Manchester United
Ketiadaan Amad dan pemain-pemain kunci lainnya jelas memengaruhi arah perjalanan Manchester United musim ini. Kekalahan dari Brentford memperpanjang tren negatif Setan Merah di bawah Amorim, yang kini menghadapi kritik keras dari suporter maupun pengamat sepak bola Inggris. United masih belum menemukan konsistensi, bahkan belum pernah meraih dua kemenangan beruntun di liga sejak awal musim.
Situasi semakin menegangkan menjelang jadwal penting di awal Oktober. Manchester United dijadwalkan menjamu Sunderland pada 4 Oktober, sebelum menghadapi ujian berat melawan Liverpool di Anfield pada 19 Oktober. Amorim dituntut segera menemukan solusi agar tim bisa bangkit, karena jika tidak, desakan agar dirinya diganti akan semakin sulit dibendung.
Di sisi lain, absennya Amad juga membuka ruang bagi pemain muda lain untuk unjuk gigi. Namun, kehilangan winger eksplosif berusia 23 tahun itu tetap menjadi kerugian besar. Performanya yang konsisten dalam beberapa pekan terakhir menunjukkan bahwa ia bisa menjadi bagian penting proyek jangka panjang klub.