Thursday, November 28, 2024
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga IndonesiaKiper Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 Terima Sanksi Larangan Bermain Empat...

Kiper Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 Terima Sanksi Larangan Bermain Empat Laga

Cahya Supriadi, salah satu kiper yang dipanggil untuk memperkuat Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, menghadapi tantangan berat. Kabar gembira karena dipilih oleh Shin Tae-yong justru diiringi dengan ‘surat cinta’ dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Penjaga gawang yang kini bermain untuk Bekasi City tersebut harus menerima kenyataan pahit berupa sanksi larangan bermain selama empat pertandingan.

Pelatih kepala Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, baru saja merilis daftar 33 pemain yang akan mengikuti pemusatan latihan sebagai persiapan menuju Piala AFF 2024. Dari daftar tersebut, akan ada 10 nama yang dicoret, menyisakan 23 pemain utama. Cahya Supriadi, salah satu dari empat kiper yang dipanggil, menghadapi situasi sulit akibat sanksi yang diterimanya. Berikut ulasan lengkap tentang kasus ini.

- Advertisement -
asia9QQ

‘Surat Cinta’ dari Komdis PSSI untuk Cahya Supriadi

Cahya Supriadi tampil impresif bersama Bekasi City pada Liga 2 musim 2024/2025. Sebagai pemain kunci, ia membantu tim bersaing di papan atas Grup 1 dengan koleksi 19 poin dari 11 laga. Bekasi City kini duduk di posisi kedua klasemen sementara, dan Cahya berperan penting dengan performanya yang konsisten.

Namun, dalam pertandingan melawan PSPS Pekanbaru, Cahya menerima kartu merah langsung akibat tindakan kasar yang dinilai membahayakan lawan. Komdis PSSI pun menjatuhkan sanksi larangan bermain empat laga serta denda Rp5 juta.

Menurut pernyataan resmi dari Komdis, “Cahya Supriadi dinyatakan melakukan pelanggaran serius, yaitu bertindak kasar menggunakan tubuhnya secara berlebihan yang berpotensi mencederai pemain lawan.” Hukuman ini tentu menjadi pukulan berat, terutama mengingat posisinya yang sedang dipertimbangkan untuk skuad utama Timnas Indonesia.

Peluang Besar untuk Pembuktian di Timnas

Musim 2024/2025 menjadi momen penting dalam karier Cahya Supriadi. Setelah memutuskan hengkang dari Persija Jakarta, Cahya bergabung dengan Bekasi City agar mendapatkan lebih banyak waktu bermain. Keputusan ini terbukti tepat karena ia menjadi pilihan utama di bawah mistar, tampil dalam sembilan dari 11 pertandingan timnya musim ini.

Catatan statistiknya cukup mengesankan dengan total 16 penyelamatan krusial. Kinerja apik ini tak luput dari perhatian Shin Tae-yong, yang memanggilnya untuk mengikuti persiapan Piala AFF 2024. Kesempatan ini menjadi peluang besar bagi Cahya untuk menunjukkan kemampuannya di level senior, setelah sebelumnya menjadi andalan di timnas usia muda.

Meski demikian, sanksi larangan bermain empat laga di liga domestik bisa menjadi tantangan psikologis tersendiri. Cahya harus membuktikan bahwa ia mampu menjaga fokus dan konsistensi saat membela Timnas Indonesia.

Persaingan Ketat di Posisi Kiper Timnas

Shin Tae-yong memanggil empat kiper untuk pemusatan latihan di Bali. Selain Cahya Supriadi, ada nama-nama lain seperti Daffa Fasya (Borneo FC), Erlangga Setyo (PSPS Pekanbaru), dan Ikram Algiffari (Semen Padang). Persaingan di antara keempat penjaga gawang ini sangat ketat, mengingat hanya satu yang akan menjadi pilihan utama di turnamen.

Kelebihan Cahya terletak pada pengalamannya bermain di berbagai level usia Timnas Indonesia. Dia dikenal memiliki refleks cepat dan kemampuan mengantisipasi serangan lawan, yang menjadi nilai tambah di bawah mistar. Namun, tantangan terberatnya adalah mengatasi tekanan dari sanksi dan membuktikan dirinya layak masuk dalam daftar 23 pemain final.

Harapan Besar dari Shin Tae-yong

Kepercayaan yang diberikan oleh Shin Tae-yong kepada Cahya Supriadi mencerminkan harapan besar. Pelatih asal Korea Selatan ini dikenal memiliki standar tinggi dalam memilih pemain, terutama yang memiliki potensi untuk berkembang lebih jauh. Cahya, yang telah tampil konsisten, dianggap memenuhi kriteria tersebut.

Shin Tae-yong juga dikenal sebagai pelatih yang memberikan perhatian khusus pada mental pemain. Dalam kasus Cahya, ini bisa menjadi kesempatan untuk menunjukkan ketangguhan mentalnya meskipun menghadapi situasi sulit. Jika mampu tampil baik dalam pemusatan latihan, Cahya memiliki peluang untuk menjadi bagian penting dalam skuad yang berjuang di Piala AFF 2024.

Tantangan dan Masa Depan Cahya Supriadi

Meskipun menghadapi rintangan berupa sanksi dari Komdis PSSI, Cahya tetap memiliki peluang besar untuk mencetak sejarah bersama Timnas Indonesia. Dengan kemampuan teknis yang solid dan pengalaman di timnas usia muda, Cahya berpotensi menjadi salah satu pilar utama di turnamen mendatang.

Keberhasilan Cahya tidak hanya ditentukan oleh performanya di lapangan, tetapi juga oleh kemampuannya mengatasi tekanan dan sanksi yang dihadapinya. Jika berhasil, ini akan menjadi momentum penting dalam kariernya, membuka jalan untuk tampil di panggung internasional yang lebih besar.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments