Hasil Napoli vs Girona menjadi sorotan publik sepak bola Italia setelah Kevin De Bruyne tampil gemilang di laga pramusim tersebut. Dalam pertandingan uji coba yang digelar di Castel di Sangro pada Minggu (10/8/2025) dini hari WIB, gelandang asal Belgia itu mencetak dua gol dan satu assist. Penampilan luar biasa ini hadir hanya dua minggu sebelum Serie A 2025/2026 resmi dimulai, sehingga memberikan optimisme besar bagi pendukung Napoli.
De Bruyne baru bergabung dengan Napoli pada 12 Juni lalu setelah meninggalkan Manchester City dengan status bebas transfer. Meskipun berstatus pemain bintang, awal pramusimnya belum berjalan mulus. Dalam dua laga uji coba sebelumnya, ia gagal memberikan kontribusi langsung ke gol, membuat sebagian penggemar mulai mempertanyakan adaptasinya. Namun, laga melawan Girona membuktikan bahwa proses penyesuaiannya berjalan lebih cepat dari perkiraan.
Pemain berusia 34 tahun ini tidak hanya menunjukkan teknik dan visi bermain yang khas, tetapi juga menegaskan perannya sebagai pengatur tempo dan pencipta peluang. Lewat kombinasi umpan matang dan eksekusi tajam, ia membantu tim mengamankan kemenangan yang memberi rasa percaya diri besar bagi pelatih Antonio Conte.
Awal Tajam dari Kevin De Bruyne
Sejak menit awal, Napoli tampil agresif. Tekanan mereka membuahkan hasil cepat pada menit ke-5 ketika sepak pojok De Bruyne berhasil dimaksimalkan Giovanni Di Lorenzo. Gol ini menunjukkan kemampuan De Bruyne dalam mengeksekusi bola mati dengan presisi tinggi.
Tak berhenti di situ, pada menit ke-16, kombinasi lini depan Napoli semakin padu. Romelu Lukaku memberikan umpan matang yang disambut tendangan kaki kanan De Bruyne, membuat skor berubah menjadi 2-0. Gol ini memperlihatkan bagaimana pemain Belgia tersebut mampu membaca ruang dan mengambil keputusan cepat.
Hanya tujuh menit berselang, ia kembali menggetarkan gawang lawan. Kali ini, sepakan keras kaki kirinya dari luar kotak penalti tak mampu dihentikan kiper Girona. Dalam waktu kurang dari 25 menit, De Bruyne telah mencatatkan dua gol dan satu assist, sebuah pencapaian impresif di laga pramusim.
Girona Memberi Perlawanan
Meski tertinggal, Girona tidak menyerah begitu saja. Memanfaatkan sedikit kelengahan lini belakang Napoli, Cristhian Stuani mencetak gol balasan pada menit ke-33. Tekanan Girona berlanjut, dan di menit ke-42, Stuani kembali mencetak gol untuk memperkecil ketertinggalan menjadi 3-2.
Kebobolan dua gol dalam waktu singkat menjadi pengingat bagi Napoli bahwa konsistensi pertahanan masih perlu dibenahi. Antonio Conte terlihat memberikan instruksi tegas dari pinggir lapangan agar timnya kembali fokus.
Pengelolaan Tenaga dan Rotasi Pemain
Memasuki babak kedua, tempo permainan sedikit menurun. Napoli lebih berhati-hati mengatur ritme untuk menjaga keunggulan. De Bruyne, yang menjadi sorotan utama, akhirnya ditarik keluar pada menit ke-76 dan digantikan oleh Noa Lang. Keputusan ini tampaknya untuk menjaga kebugarannya menjelang musim baru.
Meskipun tidak bermain penuh, kontribusinya sudah cukup untuk membuktikan bahwa dirinya siap menjadi motor kreatif Napoli. Perannya tidak hanya pada penciptaan peluang, tetapi juga sebagai pemimpin di lapangan.
Sinyal Positif Jelang Serie A
Kemenangan 3-2 atas Girona ini menjadi modal berharga bagi Napoli yang akan menghadapi Sassuolo pada laga pembuka Serie A, 23 Agustus mendatang. Sassuolo sendiri tengah menjadi bahan pembicaraan setelah merekrut Jay Idzes, bek timnas Indonesia yang tampil mengesankan di Eropa.
Pertemuan nanti akan menjadi ujian menarik. Idzes dikenal memiliki kemampuan membaca permainan dan duel udara yang baik, namun menghadapi De Bruyne yang sedang dalam performa puncak jelas bukan tugas mudah. Conte kemungkinan akan memanfaatkan kreativitas gelandang Belgia itu untuk membongkar lini pertahanan Sassuolo.
Analisis Performa De Bruyne
De Bruyne tidak hanya mencatatkan statistik impresif, tetapi juga menunjukkan kecerdasan taktik. Ia kerap bergerak ke ruang kosong untuk membuka jalur umpan, serta turun membantu pertahanan saat diperlukan.
Kemampuan memberikan umpan terukur dari berbagai posisi membuatnya menjadi ancaman konstan bagi lawan. Selain itu, akurasi tembakannya dari luar kotak penalti memberi Napoli opsi tambahan saat serangan buntu. Penampilannya melawan Girona menunjukkan bahwa meskipun usianya sudah 34 tahun, ia masih memiliki kualitas kelas dunia.