Wednesday, August 6, 2025
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga SpanyolKetika Para Bintang Barcelona Bentrok dengan Manajemen Klub

Ketika Para Bintang Barcelona Bentrok dengan Manajemen Klub

Ketika para pemain bintang Barcelona bentrok dengan manajemen klub, kisahnya sering menjadi sorotan media dan memicu perdebatan publik. Klub raksasa La Liga ini memang dikenal memiliki catatan panjang terkait perselisihan antara para pemain ikonik mereka dan petinggi klub. Mulai dari masalah kontrak, bonus, hingga cara pelepasan yang kontroversial, kisah-kisah ini kerap meninggalkan luka mendalam di hati pemain dan pendukung.

Marc-Andre ter Stegen menjadi nama terbaru dalam daftar panjang pemain yang kecewa terhadap perlakuan manajemen klub. Kiper asal Jerman itu dikabarkan merasa tidak dihargai dalam proses negosiasi kontrak barunya, apalagi di tengah situasi cedera yang ia alami. Namun, ini bukanlah hal baru di Barcelona. Sebelumnya, banyak bintang besar seperti Lionel Messi, Neymar, hingga Luis Suarez juga sempat merasakan konflik internal dengan pihak klub.

- Advertisement -
asia9QQ

Fenomena ini menunjukkan bahwa di balik gemerlap prestasi dan kejayaan Barcelona, terdapat dinamika internal yang penuh gejolak. Artikel ini akan membahas enam pemain yang pernah mengalami hubungan kurang harmonis dengan pihak manajemen klub Catalan tersebut.


Marc-Andre ter Stegen

Marc-Andre ter Stegen, yang telah menjadi andalan di bawah mistar Barcelona sejak 2014, kini berada dalam situasi sulit. Ia kabarnya menolak menandatangani laporan medis klub, sehingga Barcelona tidak dapat memanfaatkan aturan untuk menurunkan beban gaji dalam proses pendaftaran pemain baru.

Situasi ini membuat manajemen mengambil langkah disipliner, yang semakin memanaskan hubungan kedua pihak. Dengan gaji besar dan riwayat cedera yang belum pulih, masa depan Ter Stegen di Camp Nou kini diragukan, meskipun kontribusinya selama ini sangat besar.


Samuel Eto’o

Samuel Eto’o adalah legenda yang turut membawa Barcelona meraih treble winner pertama pada 2009. Namun di balik kesuksesan itu, hubungannya dengan klub dan pelatih Pep Guardiola sempat panas. Guardiola ingin melepas Eto’o sejak awal, tetapi sang striker memilih bertahan dan justru bersinar.

Meski begitu, Eto’o akhirnya dijual ke Inter Milan dalam transfer kontroversial yang melibatkan Zlatan Ibrahimovic. Perselisihan soal bonus dan gaji sempat membawanya ke meja hijau, meski gugatan itu akhirnya dicabut dan klub memberikan penghargaan atas jasanya.


Neymar

Kepindahan Neymar ke PSG pada 2017 dengan rekor transfer 222 juta euro menjadi salah satu kisah paling kontroversial dalam sejarah klub. Manajemen Barcelona, khususnya presiden saat itu Josep Maria Bartomeu, menyayangkan cara Neymar meninggalkan klub.

Setelah hengkang, hubungan antara Neymar dan klub semakin memburuk saat ia menggugat Barcelona karena masalah bonus loyalitas. Keinginannya kembali ke Camp Nou sempat mencuat, namun berbagai kasus hukum membuat hal itu tidak pernah terwujud.


Ousmane Dembele

Ousmane Dembele menjadi sorotan saat Barcelona mengumumkan secara terbuka niat mereka untuk menjual sang winger pada musim 2021/22. Dembele menolak beberapa tawaran kontrak, dan memilih bertahan hingga masa baktinya hampir habis.

Presiden klub Joan Laporta menduga bahwa Dembele sudah menjalin kesepakatan dengan klub lain jauh sebelum musim berakhir. Dugaan itu terbukti saat sang pemain bergabung dengan PSG tak lama kemudian. Kasus ini membuat manajemen Barcelona kembali dinilai tidak sigap dalam menangani kontrak pemain penting.


Luis Suarez

Luis Suarez mencetak 195 gol dalam 283 laga bersama Barcelona, sekaligus menjadi bagian penting dalam berbagai keberhasilan klub. Namun, cara manajemen melepasnya sangat disayangkan oleh banyak pihak, termasuk oleh sang pemain sendiri.

Suarez mengaku kecewa karena tidak diberi kejelasan langsung mengenai masa depannya. Ia kemudian membuktikan kualitasnya dengan membawa Atletico Madrid menjuarai La Liga musim 2020/21. Sebuah respons elegan yang menjadi tamparan bagi manajemen Barcelona.


Lionel Messi

Lionel Messi, ikon abadi Barcelona, mengakhiri karier panjangnya di klub dengan penuh emosi dan air mata. Dalam konferensi pers perpisahannya, Messi tidak menyembunyikan kekecewaannya terhadap cara klub dijalankan, khususnya di bawah kepemimpinan Bartomeu.

Ia menyindir keras manajemen karena melepas sahabatnya, Luis Suarez, dengan cara yang tidak manusiawi. Upaya Messi untuk hengkang pada 2020 pun dicegah secara sepihak oleh klub, membuat hubungan keduanya retak hingga akhirnya ia benar-benar pergi pada 2021 karena masalah finansial klub.

Antara Kejayaan dan Ketegangan di Balik Layar Barcelona

Barcelona adalah klub dengan sejarah panjang dan prestasi gemilang. Namun di balik itu semua, dinamika internal kerap diwarnai konflik antara pemain dan manajemen. Kasus-kasus seperti Ter Stegen, Messi, hingga Neymar membuktikan bahwa hubungan personal dan profesional sangat mempengaruhi stabilitas klub.

Jika Barcelona ingin kembali ke masa kejayaan yang konsisten, pembenahan di level manajerial dan komunikasi menjadi kunci utama. Tanpa itu, konflik serupa akan terus membayangi, bahkan di era kepemimpinan baru sekalipun.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments