Manchester United mengakhiri tahun 2024 dengan hasil yang sangat mengecewakan. Di bawah kepemimpinan Ruben Amorim, Setan Merah harus menerima kenyataan pahit usai dikalahkan Newcastle United dengan skor 0-2 di kandang sendiri. Pertandingan ini, yang berlangsung pada Selasa (31/12/2024) di Old Trafford, menjadi puncak dari serangkaian hasil buruk yang menimpa tim tersebut selama bulan Desember.
Gol kemenangan Newcastle tercipta di babak pertama melalui aksi Alexander Isak pada menit ke-4 dan Joelinton pada menit ke-19. Kekalahan ini memperpanjang tren negatif Manchester United, dengan empat kekalahan beruntun di semua kompetisi. Sebelumnya, mereka kalah dari Tottenham Hotspur (3-4) di Carabao Cup, Bournemouth (0-3), dan Wolverhampton Wanderers (0-2) di Premier League.
Saat ini, Manchester United terperosok di peringkat 14 klasemen sementara Premier League dengan koleksi 22 poin. Mereka hanya berjarak tujuh poin dari zona degradasi setelah meraih enam kemenangan, empat hasil imbang, dan sembilan kekalahan dalam 19 pertandingan. Berikut adalah tujuh rekor buruk yang berhasil mereka pecahkan selama periode suram ini.
1. Enam Kekalahan dalam Satu Bulan
Kekalahan dari Newcastle menandai kekalahan keenam Manchester United selama bulan Desember 2024. Ini adalah jumlah kekalahan terbanyak yang mereka alami dalam satu bulan kalender sejak September 1930. Rekor ini menunjukkan betapa buruknya performa tim selama periode tersebut. Kekalahan ini termasuk hasil negatif melawan Arsenal, Nottingham Forest, Tottenham Hotspur, Bournemouth, dan Wolverhampton Wanderers.
Sebagai salah satu klub terbesar di dunia, hasil seperti ini jelas tidak dapat diterima oleh para penggemar dan manajemen klub. Konsistensi yang buruk telah menjadi masalah besar yang harus segera diatasi oleh Ruben Amorim jika ingin memperbaiki performa tim di sisa musim.
2. Lima Kekalahan Liga dalam Satu Bulan
Dalam sejarah panjang Manchester United, sangat jarang tim ini mengalami lima kekalahan di liga dalam satu bulan kalender. Rekor ini terakhir terjadi pada tahun 1962. Catatan buruk ini dimulai dari kekalahan melawan Arsenal, Nottingham Forest, Bournemouth, Wolverhampton, hingga Newcastle United.
Situasi ini memperlihatkan lemahnya kemampuan tim untuk bangkit dari kekalahan dan memperbaiki performa di pertandingan berikutnya. Ketidakstabilan ini menjadi tanda bahaya besar bagi ambisi mereka untuk tetap bertahan di papan tengah klasemen.
3. Kebobolan 18 Gol dalam Satu Bulan
Lini pertahanan Manchester United menjadi sorotan utama di tengah serangkaian hasil buruk ini. Dalam bulan Desember saja, mereka kebobolan sebanyak 18 gol di semua kompetisi, sebuah catatan terburuk sejak tahun 1964. Gol demi gol yang bersarang di gawang mereka menunjukkan kurangnya koordinasi antara lini belakang dan kiper Andre Onana.
Masalah ini semakin diperparah dengan absennya beberapa pemain kunci akibat cedera dan rotasi yang kurang efektif. Ruben Amorim harus segera menemukan solusi untuk memperbaiki pertahanan mereka jika ingin menghindari hasil serupa di masa mendatang.
4. Tiga Kekalahan Kandang Beruntun
Kekalahan melawan Newcastle menjadi yang ketiga berturut-turut di Old Trafford dalam ajang Premier League. Sebelumnya, mereka juga kalah dari Nottingham Forest (2-3) dan Bournemouth (0-3). Kekalahan kandang beruntun seperti ini terakhir kali dialami Manchester United pada Februari 1979.
Hasil buruk di kandang sendiri tidak hanya merusak kepercayaan diri tim, tetapi juga membuat para penggemar merasa kecewa. Old Trafford yang biasanya menjadi benteng kokoh kini kehilangan auranya sebagai tempat yang sulit ditaklukkan lawan.
5. Dua Tahun Beruntun Kalah di Akhir Tahun
Kekalahan dari Newcastle juga menandai dua tahun berturut-turut Manchester United kalah di pertandingan liga terakhir mereka dalam satu tahun kalender. Pada akhir tahun 2023, mereka kalah 1-2 dari Nottingham Forest. Kini, mereka kembali menelan kekalahan di akhir tahun 2024.
Terakhir kali Manchester United mengalami hal serupa adalah pada awal kepelatihan Sir Alex Ferguson di tahun 1986. Situasi ini menunjukkan bahwa mereka masih jauh dari stabilitas yang dibutuhkan untuk bersaing di level tertinggi.
6. Peringkat 14 di Klasemen Akhir Tahun
Saat ini, Manchester United menduduki peringkat ke-14 di klasemen Premier League. Posisi ini merupakan yang terendah yang pernah mereka tempati di akhir tahun sejak 1989. Dalam beberapa dekade terakhir, Manchester United selalu menjadi salah satu tim papan atas. Namun, hasil buruk musim ini menunjukkan penurunan drastis yang memerlukan perhatian serius.
7. Tiga Kekalahan Beruntun di Liga
Manchester United juga mencatatkan tiga kekalahan beruntun di Premier League, yakni melawan Bournemouth, Wolverhampton, dan Newcastle. Terakhir kali mereka mengalami rentetan kekalahan seperti ini adalah pada tahun 2015 di bawah asuhan Louis van Gaal.
Hasil ini menambah tekanan besar kepada Ruben Amorim dan timnya untuk segera menemukan solusi atas krisis performa yang melanda mereka. Fans berharap tim dapat bangkit dan memperbaiki posisi mereka di klasemen sebelum situasi semakin memburuk.