Friday, November 22, 2024
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga IndonesiaKandang Semen Padang FC Ditinjau Operator Liga 2

Kandang Semen Padang FC Ditinjau Operator Liga 2

Operator Liga Indonesia PT LIB mengkaji kelayakan Stadion H Agus Salim Padang sebagai kandang Semen Padang FC. Staf pertandingan PT LIB Sandi Dwi Putra mengatakan pihaknya telah memeriksa kelengkapan fasilitas di Stadion H Agus Salim yang diusulkan sebagai kandang Semen Padang FC di Liga 2. Semua fasilitas yang ada sudah Mereka periksa. Hasilnya akan Mereka bawa ke pimpinan untuk diverifikasi. Terkait hasil verifikasi, PT LIB akan menyurati Semen Padang FC dalam dua hari ke depan.

Jika ada kekurangan, PT LIB akan meminta panitia setempat untuk melengkapinya sesuai standar yang telah ditetapkan. Ruang wasit, komunikasi pertandingan, ruang medis, sekretariat pertandingan, dan ruang konferensi pers. Sandi terkesan dengan perbaikan yang dilakukan Di Stadion H Agus Salim, rumputnya sudah melakukan pekerjaan dengan baik selama beberapa bulan terakhir dan lebar dan panjang lapangan, gawang, lingkaran tengah dan titik penalti semuanya dalam peraturan yang ditetapkan.

- Advertisement -
asia9QQ

Sejauh ini fasilitas di Stadion H Agus Salim cukup memuaskan.  Namun Panitia Tetap Perlu Melakukan Hal Lain Sesuai Aturan Lampu stadion juga perlu perbaikan. Sebab, ada tiang mati, hasilnya tidak maksimal. Semua sudah Mereka cek, mulai dari ruang ganti pemain. Hingga saat ini perbaikan di Stadion H Agus Salim masih berlangsung. Pekerja juga sedang memperbaiki kabel fiber optic dan mengganti beberapa bola yang rusak. Mereka meminta panitia untuk melapor ke PT LIB.

Kontroversi Stadion Haji Agus Salim, Kandang Semen Padang FC

Kandang Semen Padang FC Ditinjau Operator Liga 2
Kandang Semen Padang FC Ditinjau Operator Liga 2

Perdebatan soal retribusi dan penggunaan Stadion Haji Agus Salem di Padang menjadi sinonim dengan masyarakat khususnya di Sumatera Barat saat ini. Apa yang sebenarnya terjadi, bagaimanapun, adalah masalah protokol. Direktur Ditpora Sumbar, Dedi Diantolani membeberkan beberapa fakta terkait isu stadion yang kerap bertemakan hobi sepakbola menjadi gosip masyarakat di Liga Indonesia.

Untuk penggunaan venue sendiri, beberapa bulan lalu sudah dicapai kesepakatan dengan Semen Padang FC. Penyewaan venue juga dibahas dalam pertemuan dengan manajemen dan pendukung Semen Padang FC. Dari tahun 1983 hingga 2020, Stadion GHAS (GOR Haji Agus Salim) dikelola oleh Kota Padang. Hingga akhir tahun 2020 dikelola oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. GHAS sendiri diatur dengan peraturan daerah untuk penggunaannya, yaitu pada tahun 2020 Perda No.7 dan Pergub.

Jadi dalam aturannya misalnya untuk pertandingan Liga 2 sewa venuenya 10 juta rupiah per hari, tapi tiketnya menjadi kewenangan Semen Padang FC. Bahkan bisa lebih dari 200 juta rupiah. Makanya di sini Mereka hanya ikuti aturan, Mereka Menuntut pengertian dari masyarakat. Dekan menambahkan, sejauh ini Pemprov Sumbar tidak menghentikan Semen Padang FC beroperasi di GHAS. Soal dana pelatihan juga sudah dibicarakan dengan manajemen tim.

Kandang Ditinjau Operator Liga 2

Padahal, setiap kegiatan di GHAS, apalagi pemanfaatan lapangan, akan dikenakan pajak. Misalnya uji coba yang dilakukan oleh Semen Padang FC. Ini termasuk dalam uji kompetisi dan Pemprov menempatkannya di kompetisi umum dengan biaya penalti yang lebih rendah ditetapkan Rp 3 juta per hari. Jelas, Pemprov Sumbar sendiri sedang menunggu kesepakatan resmi dengan Semen Padang FC.

Namun karena urgensinya, MoU tersebut belum dilaksanakan, namun ada rencana untuk bentuk kerjasama ini. Semen Padang FC diminta untuk mengajukan kerjasama. Sebab, selama ini surat yang diterima hanya untuk pengajuan markas. Untuk ganti rugi, akan ada tim dari badan pengelola aset yang akan mengkajinya. Sementara itu, Ketua Pelaksana Semen Padang FC Win Bernadino menginginkan adanya kesepakatan biaya sesi latihan di stadion, yang diharapkan dapat meringankan beban Semen Padang FC.

Sebab, itu juga menggelontorkan biaya dekorasi. Mengelola sepak bola profesional butuh biaya, dan Mereka siap berkontribusi. Validasi sudah dilakukan, sekarang untuk hasilnya. Bahkan, Mereka hanya mengusulkan stadion. Selain itu, kata Win, sejauh ini renovasi stadion sudah mencapai Rp. 500 juta, meski begitu, penerangan stadion, kualitas rumput dan beberapa fasilitas lainnya seperti bangku dan ruang ganti sudah diperbaiki.

Dalam pembahasan dengan Wagub, Dispora dan manajemen akan membahas ganti rugi renovasi stadion tahun depan. Mereka apresiasi, Mereka maklum. Karena pemerintah terikat aturan, tapi aturan tidak mencantumkan nama pelatihannya. Yang jelas Mereka harus berbagi visi bagaimana memajukan sepakbola Sumbar di Liga Indonesia. (*)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments