Barito Putera nampaknya baru saja terkena comeback dan akhirnya kalah telak dalam pertandingannya kontra PSM Makassar. Dalam pertemuannya pada pekan ke-23 Liga 1 Musim ini pada Kamis (09/02/23).
Berlangsung di Stadion B.J. Habibie, Parepare, Sulawesi Selatan, Barito Putera harus kandas dalam genggaman tuan rumah PSM Makassar dengan skor 4-1.
Sebenarnya, Barito Putera telah unggul terlebih dahulu melalui gol dengan jarak waktu yang cukup jauh dari Bayu Pradana. Sayangnya, baru 10 menit berselang, PSM telah berhasil melayangkan gol balasan melalui Yance Sayuri.
Skor 1-1 ini bertahan hingga babak pertama usai. akan tetapi, ketika itu, barito Putera harus menukar sang kiper, Joko Ribowo yang tengah mengalami cedera dengan kiper pelapis yaitu Nor Halid.
Pergantian pemain ini nampaknya memang menjadi awal petaka bagi klub Barito Putera. Terlebih, pelanggaran yang dilakukan oleh bek muda Yuswanto Aditya, berbuah pada kartu kuning.
Hal ini lantas membuat sang pemain bertahan, tidak bisa bermain dengan lepas dan penuh hati-hati. Alhasil, mental para pemain Barito Putera lainnya pun terkikis. Tentu saja hal ini adalah kesempatan emas untuk Juku Eja.
Ramadhan Sananta berhasil mencetak gol pada menit ke-70. Kemudian di susul Wiljan Pluim dengan gol cantiknya pada manit ke-74 yang menyasar pojok kanan atas gawang.
Seolah-olah bangun dari tidur, kegarangan PSM Makassar ini kembali menyasar gawang Barito Putera dengan gol sundulan Wiljan Pluim pada menit ke-76.
Hanya dengan 6 menit, PSM Makassar berhasil meloloskan 3 gol dengan sempurna.
Bahkan, setelah itu pun, Barito Putera beberapa kali mendapatkan serangan. Namun, Bagas Kaffa dan rekan-rekannya berhasil menghadapi serangan itu dengan baik. Skor 4-1 ini bertahan hingga akhir pertandingan.
Hasil ini kemudian memastikan PSM Makassar naik pada puncak klasemen Liga 1. Juku Eja berhasil menyalip Persija Jakarta dan Persib Bandung. Sementara Barito Putera masih berada urutan bawah klasemen sementara.
Isnan Ali: Pelajaran untuk Laga Berikutnya
Dengan kondisi tanpa pelatih kepala, Barito Putera harus dengan legawa menerima kekalahan atas PSM Makassar pada laga Liga 1 2022-2023.
Caretaker Barito Putera, Isnan Ali mengaku jika dirinya kecewa atas hasil akhir yang tidak sesuai dengan harapan. Akan tetapi, dirinya tetap mengapresiasi kinerja keras para pemain.
Salah satu faktor Barito Putera adalah celah pada lini pertahanannya yang dimanfaatkan habis-habisan oleh PSM Makassar. Isnan Ali mengaku jika timnya kecolongan di daerah flank pada babak pertama dan terus berusaha diperbaiki pada babak kedua.
Meski begitu, PSM tetap bisa memanfaatkan daerah pinalti Barito Putera. Yakni di sisi kiri, Barito Putera merasa sangat keslutan. Sini kiri ini adalah arena yang dikuasai Yance Sayuri.
Tidak hanya itu, Isnan Ali juga menegaskan jika mental para pemain juga mulai runtuh saat PSM berhasil melesakkan tiga gol hanya dalam kurun waktu enam menit saja.
Kedua gol cepat PSM benar-benar membuat syok para pemain. Tentu saja pertandingan ini bisa menjadi pelajaran bagi Barito Putera untuk menghadapi Rans Nusantara FC pada laga selanjutnya.
Dirinya berharap para pemain bisa bangkit dan bersemangat kembali. Dirinya pun berterima kasih kepada para pemain atas kerja kerasnya.
Terlebih di babak pertama, tim sudah berhasil mencetak gol terlebih dahulu. Meski begitu, tentu selalu ada evaluasi tim dan perbaikan performa bermain.
Isnan Ali Puji Atmoster Sepakbola Sulsel
Isnan Ali juga memuji atmosfer sepakbola Sulawesi Selatan. Hal ini dia sampaikan saat post match PSM Makassar kontra Barito Putera.
Menurutnya, atmosfer di Sulsel terlebih Makassar ini memang gudangnya para pemain sepakbola. Hal ini lantaran pemain sepakbola Sulsel memiliki karakternya sendiri.
Yakni, karakter yang keras dan penuh dengan tanggung jawab serta memiliki komitmen menjadi modal yang penting.
Wajar, mantan pemain PSM junior itu masih ingat betul bagaimana sosok legenda Ramang. Sosok tersebut bisa menjadi motivasi para pemain PSM Makassar.
Sosok tersebut menjadi motivasi yang akhirnya melahirkan pemain-pemain unggul di Kota Makassar.
Mantan bek sayap timnas itu juga menyinggung mengenai karakter siri ‘na pacce. Karakter tersebut merupakan modal yang penting bagi bibit pada pemain muda di Makassar.
Dengan modal tersebut, para pemain Makassar pun dikenal sebagai pemain yang tangguh dan bekerja keras. Karakter bertanggung jawab pada komitmen dan cepat beradaptasi adalah penting untuk pemain sepakbola profesional.