Juventus akan menjamu tim juru kunci Venezia pada pekan ke-35 Serie A 2021/22, Minggu 1 Mei 2022.
Kemenangan menjadi target mutlak tim besutan Massimiliano Allegri tersebut.
Di laga terakhirnya, Juventus mengalahkan tuan rumah Sassuolo. Juventus menang dengan skor 2-1.
Juventus pun tercatat selalu menang dalam 4 laga tandang terakhirnya di Serie A. Mereka menang 3-2 di kandang
Empoli, 3-1 di kandang Sampdoria, dan 2-1 vs di kandang Cagliari sebelum menang di Mapei Stadium.
Namun, performa tandang Juventus sedikit kontras dengan performa kandangnya.
Dalam 2 laga kandang terakhirnya di Serie A, Juventus selalu gagal menang. Mereka dikalahkan Inter Milan 0-1,
kemudian diimbangi Bologna 1-1. Melawan Inter, Juventus kalah oleh gol tunggal Hakan Calhanoglu dari titik
penalti. Melawan Bologna, Juventus bahkan nyaris kalah melawan sembilan pemain.
Tertinggal oleh gol Marko Arnautovic menit 52, Juventus menyamakan skor lewat gol Dusan Vlahovic menit 90+5.
Peluang menang Juventus sangat terbuka. Sebab, Venezia sedang buruk-buruknya.
Harus Menang melawan Venezia
Venezia selalu kalah dalam 8 laga terakhirnya. Pertama, Allegri dan timnya harus kembali menang di kendang.
Masih ada 4 pertandingan lagi. Allegri dan pasukannya punya peluang untuk meraih 3 poin melawan tim yang baru
berganti pelatih dan selalu kalah dalam 8 laga terakhir. Sebab Juventus memiliki kedalaman skuat yang lebih baik
dibandingkan dengan Venezia. Sehingga kans menang Si Nyonya Tua lebih besar dan diunggulkan.
Walaupun begitu, Juventus harus tetap bekerja sangat keras demi mendapatkan kemenangan yang di impikannya
Mengingat kemarin sang Nyonya Tua kewalahan dalam menghadapi sembilan pemain dari Venezia.
Cristiano Ronaldo Ingin Juara Liga Champions Bersama Juventus
Juventus mendatangkan Cristiano Ronaldo dengan harapan bisa menjuarai Liga Champions.
Dan ternyata, pemain asal Portugal itu memendam harapan yang sama.
Sebelum mendatangkan Ronaldo, Juventus pernah melaju hingga ke babak final Liga Champions sebanyak 2 kali.
Sayangnya keduanya gagal dimenangkan, dan salah satunya disebabkan oleh tim yang diperkuat Ronaldo kala itu,
Real Madrid. Peraih 5 Ballon d’Or itu kembali menjadi mimpi buruk Bianconeri pada tahun 2018.
Ia berhasil membuat langkah Juventus terhenti di babak perempat final.
Sejak saat itu, Juventus menetapkan resolusinya. Mereka secara mengejutkan berhasil merekrut Ronaldo
dari Real Madrid dengan mahar yang cukup fantastis, 100 juta euro.
Harapannya, kehadiran sang Tuan Champions League itu bisa mewujudkan impian menjuarai Liga Champions.
Sayang impian itu tak kunjung terwujud sampai Ronaldo memutuskan hengkang ke Manchester United pada tahun 2021 lalu.
Pencapaian terbaik mereka selama diperkuat Ronaldo hanya sampai di babak perempat final.
Pada akhirnya, Ronaldo bukan jawaban Juventus untuk menjuarai Liga Champions.
Ironisnya, Ronaldo ternyata memendam harapan ingin memenangkan gelar itu bersama Bianconeri dan juga tidak terwujud.
Mimpi Cristiano adalah memenangkan Liga Champions di Juventus, tapi sayangnya, mereka kekurangan sesuatu untuk melakukannya.
Walaupun sebelumnya selama berseragam Real Madrid, mega bintang Cristiano Ronaldo berhasil mendapatkan
hattrick 3 kali berturut turut menjuarai Liga Champions bersama klub raksasa Spanyol tersebut.
Memang ambisi pemain sekelas Ronaldo adalah menjuarai Liga Champions.
Tak Terbiasa dengan Liga Champions
Tanpa Ronaldo, nasib Juventus di Liga Champions rupanya tidak berubah.
Musim ini mereka cuma sampai di babak 16 besar karena kalah dari klub kuda hitam, Villarreal.
Faktanya, dalam beberapa tahun terakhir, Juventus selalu terjungkal di tangan tim kuda hitam.
Selain Villarreal, mereka yang berhasil melangkahi Juventus dalam fase gugur adalah Ajax Amsterdam,
Olympique Lyon, dan FC Porto. Juventus tidak lagi terbiasa mencapai final atau semifinal setiap musim.
Nama atau kekuatan tim tidak cukup untuk memenangkan Liga Champions, kompetisi yang bergantung pada detail.
Sekarang Juventus sedang memperjuangkan tiket bermain di Liga Champions musim depan.
Mereka kini menduduki posisi empat dan unggul delapan angka dari pesaing terdekatnya, AS Roma.
Peran Ronaldo sangat krusial dan penting di beberapa klub yang ia tinggalkan.
Karena beberapa klub akan merasa kehilangan sosok pilar penting dalam sebuah tim dan berdampak terhadap permainan tim.
Namun, kini Juventus dinilai telah move on dari Cristiano Ronaldo dan telah membuktikan bahwa ia bisa bangkit tanpa Ronaldo.