Juventus tengah menyiapkan strategi matang untuk memulangkan Renato Veiga dari Chelsea, setelah bek muda Portugal tersebut meninggalkan kesan mendalam selama masa peminjamannya musim lalu. Dalam skema pertahanan Bianconeri, Veiga menunjukkan performa solid dan konsisten, meski hanya datang pada paruh kedua musim. Bek berusia 22 tahun itu mampu beradaptasi cepat dengan sistem permainan tiga bek, yang membuatnya langsung menjadi pilihan utama pelatih Igor Tudor.
Kedatangan Veiga sebelumnya hanya bersifat sementara, namun kontribusinya cukup besar untuk mengangkat performa lini belakang. Juventus pun menilai kembalinya sang pemain bisa menjadi jawaban atas kebutuhan skuad saat ini, khususnya dalam mengantisipasi jadwal padat dan rotasi pemain. Meski demikian, peluang transfernya tidak akan datang secara instan. Chelsea, yang kini berada di bawah arahan Enzo Maresca, memiliki situasi skuad yang kompleks. Kondisi inilah yang ingin dimanfaatkan Juventus untuk bergerak di waktu yang tepat.
Bianconeri menyadari bahwa keberhasilan membawa pulang Veiga tidak hanya soal tawaran harga, tetapi juga strategi membaca dinamika bursa transfer. Dengan pesaing lain yang juga memantau situasi, langkah tepat di detik terakhir bisa menjadi kunci kesuksesan transfer ini.
Perjalanan Singkat Bersama Juventus, Tapi Berkesan
Renato Veiga bergabung dengan Chelsea pada musim panas lalu setelah diboyong dari FC Basel dengan biaya sekitar £12 juta atau setara Rp247 miliar. Sayangnya, kesempatan bermain di tim utama Chelsea sangat terbatas. Persaingan ketat di lini belakang membuatnya jarang tampil di Premier League.
Kesempatan besar justru datang ketika Juventus meminjamnya pada Januari. Dalam waktu singkat, Veiga membuktikan kualitasnya. Penampilan konsisten dan kemampuan bertahan yang tenang membuatnya langsung dipercaya mengawal lini pertahanan. Bersama Igor Tudor, Veiga bahkan menjadi salah satu pilar yang mampu menjaga stabilitas permainan tim hingga akhir musim.
Kesan positif dari publik Turin semakin menguat ketika Juventus berhasil mencatatkan sejumlah hasil penting dengan kontribusi besar dari sang bek. Tidak mengherankan jika kepergiannya kembali ke Chelsea meninggalkan kekosongan yang cukup dirasakan.
Kondisi Terkini di Chelsea yang Bisa Jadi Celah
Usai masa peminjamannya berakhir, Veiga kembali ke London Barat. Namun, meskipun tampil baik di Serie A, Chelsea tidak memasukkannya ke dalam rencana inti musim ini. Hal tersebut membuka peluang bagi klub lain untuk melakukan pendekatan.
Bayern Munchen dan Atletico Madrid sempat dikaitkan dengan minat terhadap Veiga. Namun, hingga kini belum ada kesepakatan resmi. Situasi yang belum jelas ini memberi Juventus kesempatan untuk memantau perkembangan sambil menunggu momen terbaik untuk bertindak.
Igor Tudor kabarnya terus memberikan dorongan kepada manajemen agar memprioritaskan kembalinya Veiga. Alasannya jelas, pemain ini telah terbukti mampu menyatu dengan sistem permainan tim dan memiliki mentalitas yang sesuai dengan kebutuhan Juventus di kompetisi domestik maupun Eropa.
Rencana Juventus: Bergerak di Menit-Menit Terakhir Bursa Transfer
Menurut laporan dari La Nazione, Juventus akan mengadopsi strategi menunggu hingga mendekati penutupan bursa transfer. Taktik ini bertujuan memanfaatkan kemungkinan Chelsea berada dalam posisi terdesak untuk melepas pemain. Dalam kondisi seperti itu, harga Veiga berpotensi turun sehingga Bianconeri bisa mendapatkan kesepakatan yang lebih menguntungkan.
Pendekatan ini bukan hal baru bagi Juventus. Klub asal Turin tersebut kerap memanfaatkan momen akhir bursa untuk mengamankan pemain dengan biaya lebih efisien. Meski penuh risiko, strategi ini dapat berhasil jika situasi di Chelsea berkembang sesuai prediksi.
Sebelum melangkah lebih jauh, Juventus juga mempertimbangkan untuk melepas Lloyd Kelly terlebih dahulu. Bek yang datang pada Januari lalu belum menunjukkan performa yang sesuai ekspektasi, sehingga ruang di skuad bisa terbuka untuk kedatangan Veiga.
Potensi Dampak Kembalinya Veiga untuk Juventus
Apabila transfer ini berhasil, Juventus akan mendapatkan bek muda dengan kemampuan membaca permainan yang matang dan fleksibilitas tinggi. Veiga tidak hanya kuat dalam duel udara, tetapi juga memiliki distribusi bola yang rapi dari belakang. Keunggulan ini sesuai dengan gaya bermain yang diinginkan Tudor.
Selain itu, kembalinya Veiga akan memperkuat kedalaman skuad, memungkinkan rotasi lebih lancar di tengah jadwal padat Serie A, Coppa Italia, dan kompetisi Eropa. Faktor adaptasi juga tidak akan menjadi masalah besar, mengingat sang pemain sudah memahami tuntutan permainan di Turin.
Dengan usia yang masih 22 tahun, Veiga memiliki potensi berkembang lebih jauh. Juventus bisa mengasahnya menjadi bek kelas dunia dalam beberapa tahun ke depan, sekaligus memastikan stabilitas lini belakang untuk jangka panjang.
