Musim kompetisi Serie A 2024/2025 menyisakan ketegangan luar biasa dengan peluang lolos Liga Champions yang semakin sulit bagi Juventus. Kekalahan menyakitkan dari Parma baru-baru ini telah menempatkan mereka dalam situasi yang rumit. Kekalahan tersebut membuat Juventus tertinggal satu poin dari Bologna yang kini menghuni peringkat keempat klasemen sementara. Dengan hanya lima pertandingan tersisa, peluang untuk merebut tiket Liga Champions musim depan semakin menipis.
Dampaknya tidak main-main. Bukan hanya kegagalan dalam target prestasi, tetapi juga potensi eksodus besar-besaran dari para pemain andalan jika gagal lolos ke kompetisi elit Eropa tersebut. Ketiadaan dana dari partisipasi di Liga Champions jelas akan memengaruhi struktur keuangan klub, termasuk strategi transfer musim panas 2025.
Krisis Finansial Mengancam: Juventus Bisa Kehilangan Banyak Aset Bernilai
Kegagalan menembus empat besar bukan hanya sekadar aib prestasi. Hal ini dapat memicu efek domino yang mengancam stabilitas Juventus secara menyeluruh. Pemasukan dari hak siar, sponsor, dan penjualan tiket Liga Champions sangat besar. Tanpa semua itu, klub dipaksa memangkas biaya operasional, dan salah satu langkah tercepat adalah melepas pemain dengan nilai pasar tinggi.
La Gazzetta dello Sport mengabarkan bahwa setidaknya sembilan pemain berada dalam daftar jual jika Juventus gagal tampil di Liga Champions musim depan. Tidak semua dari mereka langsung akan dijual, namun situasi memaksa klub untuk membuka opsi tersebut demi menjaga keseimbangan neraca keuangan.
Daftar Pemain yang Berpotensi Tinggalkan Allianz Stadium
Beberapa nama besar masuk dalam daftar pemain yang kemungkinan besar akan meninggalkan Juventus jika musim ini berakhir tanpa tiket Liga Champions.
Pertama, ada Mattia Perin, kiper pelapis yang mungkin mencari klub dengan peluang bermain reguler. Renato Veiga, pemain pinjaman dari Chelsea, juga kemungkinan tidak akan dipermanenkan jika Juventus harus mengencangkan ikat pinggang.
Lalu ada Federico Gatti dan Andrea Cambiaso, dua pemain bertahan yang penampilannya menarik minat klub Premier League. Ketertarikan dari Inggris membuka peluang hengkang yang besar, terutama jika Juventus tak bisa menjanjikan kompetisi Eropa.
Nama berikutnya adalah Nicolo Savona, bek muda berbakat yang masuk radar klub-klub Italia lain. Douglas Luiz dan Weston McKennie, dua gelandang yang memegang peran penting musim ini, juga masuk daftar. Gaji tinggi dan nilai jual mereka membuat opsi transfer sangat terbuka.
Francisco Conceicao serta Randal Kolo Muani, yang masih berstatus pinjaman, bisa dipulangkan atau tidak dipermanenkan karena keterbatasan dana. Terakhir, striker utama Dusan Vlahovic disebut tidak tertarik memperpanjang kontraknya. Jika situasi memburuk, penjualannya menjadi solusi realistis untuk mendatangkan dana segar.
Ancaman bagi Kursi Pelatih dan Direksi Klub
Bukan hanya para pemain yang menghadapi ketidakpastian. Igor Tudor, pelatih yang baru memegang kendali Juventus di paruh akhir musim, juga berada di bawah tekanan besar. Hasil-hasil buruk bisa membuat posisinya terancam, apalagi jika Juventus gagal menembus empat besar.
Menurut laporan dari Tuttosport, kegagalan ini akan membuka ruang evaluasi besar-besaran terhadap struktur manajemen. Para direktur teknis hingga staf pelatih bisa saja diganti. Langkah ini bukan hanya sekadar reaksi atas hasil buruk, tetapi bagian dari restrukturisasi untuk menghadapi musim yang lebih berat secara finansial.
Tudor Frustrasi, Tim Kehilangan Ketajaman di Momen Penting
Setelah kekalahan dari Parma, Tudor mengungkapkan rasa frustrasinya kepada media. Ia menilai bahwa Juventus bermain lebih baik di babak kedua namun tidak mampu menciptakan peluang berbahaya yang cukup untuk mengubah skor. Kurangnya efektivitas di lini serang menjadi sorotan utama, dan hal ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut.
Masih ada lima pertandingan tersisa. Namun tekanan psikologis jelas meningkat, terutama dengan persaingan ketat dari Bologna, AS Roma, dan Atalanta di papan atas klasemen. Juventus tidak memiliki ruang untuk kesalahan. Satu hasil imbang saja bisa berakibat fatal dalam perburuan posisi empat besar.
Tanpa Liga Champions, Rencana Jangka Panjang Juventus Bisa Runtuh
Juventus selama ini membangun proyek jangka panjang dengan asumsi mereka selalu menjadi bagian dari Liga Champions. Dari pembangunan skuad, skema gaji pemain, hingga kerja sama komersial—semuanya sangat bergantung pada partisipasi di kompetisi tersebut.
Jika musim depan hanya tampil di Liga Europa, atau bahkan absen total dari kompetisi Eropa, maka proyek itu harus disesuaikan ulang. Itu berarti pemangkasan anggaran, penyesuaian kontrak, dan pelepasan beberapa pemain bintang demi menyelamatkan keuangan klub.