Presiden Barcelona, Joan Laporta, baru-baru ini kembali menegaskan perbedaan mendasar antara Barcelona dan rival klasik mereka, Real Madrid. Dalam momen peringatan istimewa bertajuk La Llotja del 125, Laporta menyampaikan pesan yang menyentuh seputar nilai-nilai inti yang selama ini menjadi fondasi Blaugrana.
Menurut Laporta, Barcelona bukan hanya klub sepak bola biasa. Ia menggambarkan Barca sebagai entitas yang mengusung identitas kuat, kebebasan dalam bermain, dan komitmen tinggi terhadap pengembangan bakat muda melalui akademi La Masia. Hal inilah yang menurutnya membedakan secara fundamental antara Barcelona dan Real Madrid yang lebih dikenal dengan pendekatan komersial dan kekuatan finansial.
Dalam pidatonya, Laporta juga menyinggung pencapaian klub dalam musim peringatan 125 tahun. Ia menyebut musim tersebut sebagai bukti bahwa Barcelona mampu tetap relevan dan kompetitif tanpa harus meninggalkan nilai-nilai tradisional yang selama ini dipegang teguh. Tak hanya itu, ia pun mengajak fans untuk terus mendukung klub, baik di masa kejayaan maupun saat menghadapi tantangan.
Barcelona tentang Kebebasan, Madrid tentang Kekuatan Finansial
Dalam dialog bersama anak-anak dan penggemar muda, Joan Laporta menjelaskan secara gamblang tentang karakter unik dari dua klub terbesar di Spanyol. Menurutnya, Real Madrid mewakili kekuatan dan dominasi berbasis uang. Klub asal ibu kota Spanyol itu cenderung mengandalkan transfer pemain bintang dengan harga mahal sebagai pilar utama strategi mereka.
Sebaliknya, Barcelona menurut Laporta justru dibangun dengan filosofi kebebasan. Kebebasan bermain, kebebasan berekspresi di lapangan, dan yang paling penting: kebebasan dalam membangun tim dari akar melalui La Masia.
“Real Madrid punya aura kekuatan, tetapi Barcelona punya semangat kebebasan dan identitas,” ujar Laporta dengan penuh keyakinan.
Ia juga menegaskan bahwa Barcelona lebih mengutamakan pembinaan pemain muda. “Mereka membeli pemain bintang, sementara kami mencetak bintang dari akademi kami sendiri,” imbuhnya. La Masia menjadi simbol komitmen klub terhadap keberlanjutan filosofi tersebut.
Musim Penuh Kejayaan: Refleksi atas 2024/2025
Joan Laporta tidak lupa mengulas perjalanan gemilang Barcelona pada musim 2024/2025. Ia menyebutnya sebagai musim yang luar biasa dalam sejarah klub. Di tengah peringatan 125 tahun berdirinya klub, Barcelona berhasil mempersembahkan berbagai pencapaian membanggakan.
Salah satu momen paling berkesan menurut Laporta adalah ketika Barcelona berhasil mencatatkan treble kemenangan atas Real Madrid. Deretan kemenangan itu dianggap sebagai manifestasi dari filosofi bermain yang selama ini mereka pertahankan.
“Saya sangat menikmati generasi pemain yang luar biasa musim ini. Ini benar-benar musim penuh kejayaan,” ungkap Laporta.
Ia menegaskan bahwa Barcelona bukan hanya berjuang untuk menang, tetapi juga untuk menguasai bola, mendominasi permainan, dan tetap setia pada jati diri klub. Prinsip bermain yang indah dan penuh kreativitas masih menjadi karakter utama Barca di bawah pelatih saat ini.
Dukungan Fans dan Kembalinya Barcelona ke Elit Dunia
Meskipun menghadapi tantangan berat, termasuk krisis keuangan dan keharusan bermain di stadion Montjuic selama renovasi Camp Nou, Laporta memberikan apresiasi tinggi kepada para fans. Ia menyebut dukungan fanatik suporter sebagai elemen penting dalam kebangkitan Barcelona.
Laporta meyakini bahwa ketahanan mental adalah faktor yang membuat Barcelona kembali bangkit sebagai kekuatan utama di Eropa. Meski sempat diragukan, kini Blaugrana sudah kembali menjadi salah satu klub yang disegani di panggung internasional.
“Hari ini, Barcelona kembali berada di antara klub elit dunia,” tegasnya.
Laporta menambahkan bahwa Barcelona bukan sekadar klub biasa. Ungkapan “Més que un club” (lebih dari sekadar klub) bukan hanya slogan romantis, melainkan bentuk nyata dari model asosiasi yang dijalankan dengan transparansi, nilai, dan rasa memiliki dari para anggotanya.
Identitas Barcelona Tetap Jadi Prioritas
Apa yang disampaikan Joan Laporta dalam acara peringatan 125 tahun ini menegaskan bahwa Barcelona tak hanya fokus pada hasil di lapangan. Lebih dari itu, mereka berkomitmen mempertahankan filosofi bermain yang mengedepankan estetika, pembangunan jangka panjang, dan kebebasan berekspresi.
Perbedaan dengan Real Madrid tidak hanya soal cara bermain atau belanja pemain, tetapi menyangkut fondasi filosofi yang dalam. Real Madrid mungkin unggul dalam kekuatan ekonomi, tetapi Barcelona tetap menjunjung tinggi proses, pendidikan, dan semangat tim.
Dengan dukungan suporter, generasi baru yang menjanjikan, dan tekad untuk bangkit secara berkelanjutan, Barcelona diyakini akan terus mempertahankan posisinya sebagai kekuatan utama dalam dunia sepak bola modern — bukan hanya karena trofi, tetapi karena nilai yang mereka perjuangkan.