Jerome Rothen, eks pemain PSG yang berkiprah sebagai winger pada tahun 2004-2010, memberikan pandangan unik terkait Lionel Messi. Rothen mengklaim bahwa Messi, setelah meraih Piala Dunia 2022, menunjukkan sisi arogan dan kasar yang selama ini tersembunyi di balik citra penyamaran yang melekat padanya sepanjang karier.
Insiden Kontroversial di Maracana
Rothen merespons konflik antara Messi dan Rodrygo pada laga Kualifikasi Piala Dunia di Maracana (21/11/2023). Messi terlibat dalam adu mulut dengan Rodrygo, sambil terlihat mencengkeram leher lawannya. Menurut Rothen, Rodrygo menyebut Messi dan skuad Argentina pengecut karena meninggalkan lapangan untuk menunda kick-off setelah bentrok antara polisi dan suporter Argentina di tribune.
Dalam perdebatan tersebut, Messi membalas dengan membawa-bawa prestasi Argentina sebagai juara Piala Dunia 2022, mengatakan, “Kami juara dunia, mengapa harus jadi pengecut. Tutup mulutmu!”
Kepribadian Asli Terungkap
Rothen juga menyoroti insiden sebelumnya di mana Messi mencekik pemain Uruguay, Mathias Olivera, setelah kekalahan Argentina dari Uruguay. Messi, yang merasa tidak mendapatkan respek, terlibat dalam tindakan kontroversial ini.
Menurut Rothen, dua insiden tersebut mengungkap sisi asli dari kepribadian Messi yang selama ini tersembunyi di balik citra manis dan baik-baik. Rothen menjelaskan bahwa trofi Piala Dunia seakan membuka topeng yang selama ini melindungi imej Messi.
Juara Dunia sebagai Tameng
Rothen menyatakan bahwa Messi kini menggunakan status juara dunia sebagai tameng dalam responsnya terhadap perlakuan tidak menyenangkan dari lawan. Dia mencatat bahwa Messi sering kali mencampuradukkan keberhasilan Argentina di Piala Dunia untuk membela diri ketika mendapat kritik atau perlakuan yang tidak diinginkan.
Rothen: Citra Messi Berubah
Jerome Rothen, yang terkenal dengan pandangan anti Lionel Messi, menilai bahwa sejak menjadi juara dunia, citra Messi sebagai pria manis berubah. Meskipun sebelumnya dianggap sebagai anak manis dan pemain baik-baik, kini Messi terungkap sebagai sosok dengan watak yang lebih kompleks.
“Tim mereka mencerminkan citra orang Argentina. Nasionalisme Argentina memang seperti itu, merasa superior dari orang lain,” lanjut Rothen.
Anti-Messi: Haaland Seharusnya Ballon d’Or 2023
Tak hanya mengomentari sikap Messi, Rothen juga mencuit Ballon d’Or 2023 yang dimenangkan oleh Messi. Menurutnya, Erling Haaland layak menjadi pemenang, terutama karena prestasinya dengan Manchester City.
“Tentu saja itu memalukan. Bagi saya, Erling Haaland harus memenangkannya,” ujar Rothen. “Kalau bicara trofi, Messi di belakang Haaland, sekalipun dia menjuarai Piala Dunia.”
Rothen berpendapat bahwa prestasi Haaland dengan Manchester City, yang memenangkan segala kompetisi, lebih patut dibandingkan dengan kesuksesan Piala Dunia Messi.
Meskipun kontroversial, pandangan Rothen memberikan perspektif yang menarik tentang sisi lain dari Lionel Messi, yang selama ini lebih dikenal melalui prestasinya di lapangan.
Rodrygo Diserang Komentar Rasis
Pemain muda Brasil, Rodrygo, menjadi korban komentar rasis setelah bersitegang dengan Lionel Messi dalam pertandingan Brasil vs Argentina di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Conmebol. Rodrygo mencatat serangan tersebut di akun Instagramnya, mengungkapkan bahwa dirinya dilecehkan dengan kata-kata hinaan dan tak pantas.
Dalam postingannya, Rodrygo menulis, “Para rasis akan selalu bekerja. Media sosial saya diserang dengan hinaan dan kata-kata omong kosong. Lihat saja semuanya.” Pemain Real Madrid itu juga menyoroti bahwa serangan rasis ini terjadi ketika mereka, sebagai pemain, tidak memenuhi ekspektasi atau tidak menundukkan kepala di hadapan para penyerang rasis.
“Jika kami tak melakukan apa yang mereka mau, tidak berperilaku sebagaimana seharusnya, jika kita memakai sesuatu yang mengganggu mereka, jika tidak menundukkan kepala saat mereka menyerang, jika kita menempati ruang yang mereka kuasai sendiri, maka para rasis akan melakukan tindakan kriminalnya,” tambahnya.
Rodrygo menegaskan bahwa para pemain tidak akan pernah berhenti melawan tindakan rasis dan menunjukkan sikap tegas terhadap serangan tersebut.
Kontroversi Bersitegang dengan Messi
Bersitegang dengan Lionel Messi dalam pertandingan di Stadion Maracana, Rodrygo terlibat dalam percakapan sengit dengan kapten Argentina tersebut. Dalam rekaman percakapan yang beredar, Rodrygo disebut mengatakan bahwa pemain Argentina pengecut semua. Messi merespon dengan meminta Rodrygo bersikap sopan.
Tensi panas antara keduanya menambah dramatisasi laga Brasil vs Argentina, yang sebelumnya telah diwarnai oleh insiden keributan di tribune Stadion Maracana. Meskipun, Argentina berhasil memenangkan pertandingan dengan skor 1-0.
Pernyataan Tegas Rodrygo
Dalam pernyataannya, Rodrygo menegaskan sikapnya dan sikap rekan-rekannya untuk menentang tindakan rasis. Meskipun menghadapi serangan komentar negatif, pemain muda tersebut menyatakan bahwa mereka tidak akan pernah berhenti memperjuangkan hak mereka untuk dihormati dan diperlakukan dengan adil di lapangan dan di luar lapangan.
Rodrygo menyimpulkan, “Apes bagi mereka, sebab kami tidak akan pernah berhenti.”