Inter Milan tengah bersiap menghadapi salah satu tantangan terberat mereka musim ini. Dalam leg pertama perempat final Liga Champions 2024/2025, Nerazzurri dijadwalkan bertandang ke Allianz Arena untuk menghadapi Bayern Munchen, Rabu (9/4/2025) dini hari WIB. Laga ini bukan hanya soal strategi, tetapi juga menyangkut mentalitas, disiplin, dan kekompakan tim secara keseluruhan.
Yann Sommer Kembali ke Allianz Arena sebagai Lawan
Kiper utama Inter Milan, Yann Sommer, memiliki koneksi emosional yang tak bisa diabaikan menjelang pertandingan besar ini. Sebagai mantan pemain Bayern Munchen, Sommer mengenal atmosfer serta tekanan tinggi yang akan dihadapi tim tamu di kandang sang raksasa Bundesliga tersebut. Meski demikian, ia menegaskan bahwa perasaannya tak boleh mengganggu fokus. Tujuan utamanya kini hanyalah membantu Inter mencuri kemenangan penting dari kandang Bayern.
Sommer menyatakan bahwa ia sangat memahami kekuatan Bayern. Tim asuhan Vincent Kompany dikenal sangat agresif, menerapkan pressing tinggi, serta memiliki kedalaman skuad yang bisa merepotkan tim manapun. Untuk itu, Sommer meminta rekan-rekannya menunjukkan keberanian dan ketenangan sejak menit awal pertandingan.
Keberanian dalam Bermain Jadi Kunci Hadapi Pressing Bayern
Dalam sesi konferensi pers menjelang pertandingan, Sommer menekankan pentingnya bermain tanpa rasa takut. Menurutnya, Bayern bukan tim yang bisa dihadapi dengan strategi bertahan pasif. Mereka harus dilawan dengan permainan yang penuh inisiatif dan taktik matang.
“Besok sangat penting bagi kami untuk tampil berani. Bayern menekan dengan intensitas tinggi dan bermain agresif. Kami harus percaya diri, punya tujuan yang jelas, dan berani mengambil risiko dalam permainan,” ujar Sommer.
Ia juga menyoroti bahwa konsentrasi menjadi faktor vital. Ketika menghadapi tim sekelas Bayern, satu kesalahan kecil saja bisa menjadi pembeda antara kemenangan dan kekalahan. Maka dari itu, Inter dituntut untuk menjaga fokus sepanjang 90 menit penuh tanpa memberi ruang sedikit pun bagi tuan rumah.
Energi Kolektif dan Disiplin Taktik Jadi Senjata Inter
Inter Milan sempat meraih hasil kurang memuaskan saat ditahan imbang Parma dalam lanjutan Serie A. Hasil tersebut menimbulkan kekhawatiran di internal tim. Sommer sendiri mengakui bahwa performa tim belum sepenuhnya stabil dalam laga-laga domestik.
Menurutnya, Inter menjadi tim yang sangat sulit dikalahkan ketika mampu mempertahankan energi kolektif yang menyatu di antara pemain. Disiplin dalam menjalankan taktik juga menjadi elemen penting yang tak boleh diabaikan, terlebih dalam laga besar seperti menghadapi Bayern.
“Kami kecewa dengan hasil saat melawan Parma. Di beberapa momen, lawan terlalu mudah masuk ke area berbahaya. Ketika kami bermain sebagai satu kesatuan, kekuatan Inter terlihat nyata. Energi kolektif itulah yang harus kami hadirkan besok,” tegas Sommer.
Performa Inter di Eropa Lebih Stabil Dibanding Liga Domestik
Menariknya, Inter Milan memiliki catatan pertahanan terbaik di Liga Champions musim ini. Mereka terlihat lebih kokoh dan terorganisir saat berlaga di kompetisi Eropa, jika dibandingkan dengan performa mereka di Serie A. Sommer pun mengakui bahwa ada perbedaan signifikan dalam pendekatan permainan antara kedua kompetisi tersebut.
Meski belum dapat memberikan penjelasan pasti atas perbedaan performa itu, Sommer menegaskan bahwa fokus tim selalu pada satu hal—membuat lawan kesulitan mencetak gol. Ia percaya bahwa komunikasi yang baik di lapangan dan penguatan kerja sama antar lini bisa membuat performa tim kembali konsisten.
“Sulit menjelaskan apa yang membuat kami tampil lebih stabil di Liga Champions. Namun, kami selalu berusaha menutup ruang gerak lawan. Kami lebih solid di Eropa, tapi tetap harus memperbaiki komunikasi dan intensitas dalam bertahan,” katanya.
Persiapan Strategis ala Simone Inzaghi Menjadi Fondasi Utama
Simone Inzaghi, pelatih kepala Inter Milan, telah mempersiapkan skema permainan yang dirancang secara detail dalam sesi-sesi rapat taktik sebelum keberangkatan ke Jerman. Sommer memuji pendekatan sang pelatih yang dinilainya sangat memperhatikan detail teknis, terutama dalam menanggulangi pressing Bayern dan memaksimalkan peluang dari serangan balik.
Sommer menegaskan bahwa kendati rencana taktik sudah dipersiapkan dengan baik, keberhasilan tetap bergantung pada eksekusi di atas lapangan. Para pemain dituntut untuk tampil maksimal, meminimalkan kesalahan, dan memanfaatkan setiap celah yang bisa mengancam gawang lawan.
“Pelatih kami sudah menyiapkan strategi yang sangat baik. Tapi pada akhirnya, semua akan ditentukan oleh bagaimana kami bermain. Kami harus menguasai bola dengan efektif dan menyerang dengan efisien. Bayern adalah tim hebat, tapi kami juga tidak kalah kuat,” tutup Sommer.
Dengan mental yang siap tempur dan skema yang telah dipersiapkan matang, Inter Milan berharap bisa menahan laju Bayern Munchen. Mereka sadar laga ini tidak akan mudah. Namun, dengan kerja keras dan determinasi tinggi, peluang untuk membawa pulang hasil positif tetap terbuka lebar.