Inter Milan dikabarkan tengah mempersiapkan langkah ambisius untuk merekrut striker muda Manchester United, Rasmus Hojlund, sebagai bagian dari strategi memperkuat lini serang menjelang musim kompetisi 2025/2026. Penyerang berusia 22 tahun asal Denmark itu dianggap sebagai potensi jangka panjang yang sangat sesuai dengan proyek regenerasi skuad Nerazzurri.
Meski performa Hojlund di musim perdananya bersama Manchester United terbilang inkonsisten, daya tarik utamanya tetap terletak pada usianya yang masih muda dan karakteristik fisik serta teknik yang menjanjikan. Inter melihat potensi besar jika sang striker bisa ditempatkan dalam sistem permainan yang mendukung kemampuannya.
Namun, satu hal yang menghambat ambisi transfer ini adalah kepadatan lini depan Inter saat ini. Untuk memberi ruang bagi Hojlund, klub asal Milan itu dikabarkan harus terlebih dahulu melepas salah satu penyerang mereka. Nama yang mencuat dalam daftar pemain yang bisa dikorbankan adalah Mehdi Taremi, striker asal Iran yang baru direkrut musim lalu.
Rasmus Hojlund Masih Jadi Target Utama Inter Milan
Meski tidak tampil memukau di musim pertamanya di Premier League, Rasmus Hojlund tetap menarik perhatian klub-klub top Eropa. Inter Milan termasuk salah satu peminat serius, dan mereka telah lama mengamati perkembangan striker muda ini.
Bersama Manchester United, Hojlund mencetak sejumlah gol penting di kompetisi Eropa, meski kesulitan menjaga konsistensi di liga domestik. Namun, Inter percaya bahwa potensi sang pemain belum sepenuhnya tereksplorasi di Old Trafford karena sistem dan tekanan tinggi yang ia hadapi.
Pemain muda seperti Hojlund dianggap cocok dengan filosofi Inter yang kini menargetkan pemain berusia di bawah 25 tahun untuk membentuk skuad jangka panjang. Direktur olahraga Inter, Piero Ausilio, disebut telah memantau Hojlund sejak ia masih bermain di Atalanta, sebelum pindah ke Inggris.
Slot Lini Serang Inter Sudah Terisi Penuh
Untuk bisa menghadirkan Hojlund, Inter Milan harus merampingkan skuadnya terlebih dahulu. Saat ini, lini depan Nerazzurri sudah dihuni oleh sejumlah nama seperti Lautaro Martinez, Marcus Thuram, Valentin Carboni, dan Mehdi Taremi. Ditambah dengan kemungkinan datangnya Ange-Yoan Bonny dari Parma, ruang bagi striker baru semakin terbatas.
Simone Inzaghi sendiri menginginkan komposisi striker yang tidak hanya berkualitas, tetapi juga fleksibel dan siap menjalankan taktik dinamis yang ia terapkan. Dalam konteks itu, mendatangkan Hojlund tanpa melepas pemain lain bisa menciptakan ketidakseimbangan peran dan menit bermain.
Oleh karena itu, menjual satu penyerang menjadi keharusan. Dan Mehdi Taremi menjadi nama yang paling logis untuk dilepas, baik dari segi performa maupun arah proyek klub.
Mehdi Taremi Gagal Memenuhi Harapan
Mehdi Taremi datang ke Inter Milan dengan ekspektasi tinggi setelah tampil apik bersama FC Porto. Namun, sepanjang musim 2024/2025, ia gagal menunjukkan performa yang sesuai harapan. Hanya mencetak tiga gol di seluruh kompetisi, kontribusinya dianggap minim untuk ukuran striker utama di klub sebesar Inter.
Usianya yang telah menginjak 32 tahun juga menjadi pertimbangan besar. Inter saat ini sedang membangun skuad dengan basis pemain muda dan enerjik. Dalam kerangka proyek jangka panjang tersebut, Taremi terlihat sebagai sosok yang tidak lagi relevan secara strategis.
Laporan dari Corriere dello Sport menyebutkan bahwa pihak klub tidak menutup kemungkinan untuk menjual Taremi, bahkan dengan harga yang relatif murah. Masalahnya, belum ada klub yang secara serius menunjukkan minat. Inter berharap bisa menemukan peminat sebelum sesi pramusim dimulai.
Tantangan Menjual Pemain Berusia 30-an
Menjual pemain berusia di atas 30 tahun dengan performa yang menurun bukan tugas mudah di bursa transfer saat ini. Klub-klub cenderung lebih berhati-hati dalam menginvestasikan dana pada pemain yang secara statistik tidak memberikan dampak signifikan.
Namun, Taremi masih memiliki nilai pasar di kawasan Timur Tengah dan Asia, terutama karena statusnya sebagai ikon sepak bola Iran. Jika Inter bisa memasarkan sang pemain ke liga seperti Saudi Pro League atau Qatar Stars League, peluang untuk melepasnya cukup terbuka.
Langkah ini akan membuka jalan bagi Hojlund untuk masuk, sekaligus menyegarkan opsi lini serang Inter yang dinilai terlalu bergantung pada Lautaro Martinez.
Strategi Jangka Panjang Inter di Bursa Transfer
Langkah Inter mengejar Rasmus Hojlund mencerminkan strategi jangka panjang yang telah dijalankan dalam beberapa musim terakhir. Alih-alih merekrut nama besar dengan harga mahal, manajemen lebih memilih talenta muda yang memiliki potensi nilai jual kembali tinggi.
Kehadiran Hojlund akan menambah kedalaman skuad sekaligus memperkuat proyek regenerasi yang tengah digalakkan klub. Apalagi, pemain asal Denmark itu punya gaya bermain yang bisa dipoles untuk menjadi ujung tombak ideal dalam skema Inzaghi.
Keputusan menjual Taremi akan menjadi kunci utama dalam keberhasilan transfer ini. Jika berhasil, Inter bisa membentuk lini depan yang tidak hanya kuat di atas kertas, tetapi juga berorientasi pada masa depan klub.
