Dengan suksesnya mengawali tur Jepang mereka, Al-Nassr telah menarik perhatian setelah tampil luar biasa menghadapi raksasa Prancis, PSG. Paris Saint-Germain (PSG) yang terkenal dengan pemain-pemain bintangnya berhasil ditahan imbang.
Meskipun tidak mampu meraih kemenangan, Al-Nassr berhasil mengejutkan banyak orang dengan hasil imbang 0-0 melawan PSG. Pertandingan itu menjadi bukti kekuatan dan ketangguhan Al-Nassr sebagai tim yang pantang menyerah meski menghadapi lawan sekelas PSG.
Secara statistik, PSG dapat dikatakan tampil lebih dominan dengan penguasaan bola yang lebih tinggi dan menciptakan lebih banyak peluang. Namun, sayangnya bagi tim Prancis tersebut, ketajaman penyelesaian akhir mereka tidak sesuai dengan ekspektasi. Peluang-peluang emas yang mereka ciptakan berhasil diantisipasi dengan baik oleh kiper Al-Nassr yang bermain luar biasa dalam laga tersebut.
Di bawah asuhan sang megabintang, Cristiano Ronaldo, Al-Nassr menunjukkan ketajamannya dalam serangan balik yang mematikan. Beberapa kali mereka berhasil mengancam pertahanan PSG dengan kecepatan dan akurasi yang memukau. Namun, sial bagi Al-Nassr, kesempatan-kesempatan tersebut belum berbuah gol.
Laga ini benar-benar menyajikan pertarungan sengit antara dua tim dengan gaya bermain yang berbeda
Babak Pertama
Babak pertama pertandingan yang diadakan di Nagai Stadium, Jepang, sungguh menyajikan ketegangan dan antusiasme yang tinggi. Paris Saint-Germain (PSG) langsung tampil dengan intensitas menyerang sejak awal laga, berusaha menciptakan peluang untuk membuka keunggulan.
Seperti yang terjadi pada menit awal pertandingan, Carlos Soler dari PSG melepaskan tendangan dari luar kotak penalti yang berbahaya. Namun, kiper Al-Nassr, Alaqidi, menunjukkan ketangguhan dan kepercayaan dirinya dengan sukses menepis tembakan tersebut. Aksi gemilang Alaqidi ini seketika membuat para pemain PSG menyadari bahwa merobek gawang Al-Nassr tidak akan mudah.
PSG terus melancarkan gempuran demi mencetak gol pembuka, dan di menit ke-10, Noha Lemina mendapat umpan apik dari Lucas Hernandez yang memungkinkannya melepaskan tembakan berbahaya. Namun, Alaqidi sekali lagi menunjukkan refleksnya yang cekatan dan mampu mengamankan gawangnya dari kebobolan.
Al-Nassr, meskipun berhadapan dengan tim papan atas Eropa, tidak gentar dan berusaha memberikan perlawanan yang berarti. Kapten mereka, Cristiano Ronaldo, menjadi ancaman nyata bagi pertahanan PSG. Pada menit ke-15, Ronaldo hampir mencetak gol setelah mengancam gawang PSG, tetapi sayangnya tembakannya masih melebar di sisi gawang.
Namun, Donnarumma, kiper muda berbakat PSG, juga menunjukkan penampilan yang luar biasa. Pada menit ke-40, Ronaldo kembali mengancam dengan aksi individunya yang brilian. Namun, Donnarumma sigap dan berhasil menggagalkan peluang emas yang diciptakan oleh Al-Nassr.
Pertandingan semakin intens dengan jual beli serangan antara kedua tim. PSG tampil dominan dengan penguasaan bola yang lebih tinggi dan serangan-serangan bertubi-tubi. Sementara itu, Al-Nassr mencoba memanfaatkan kecepatan mereka dalam serangan balik yang mematikan.
Kedua tim menunjukkan performa terbaik mereka dalam babak pertama ini, menciptakan momen-momen menarik dan peluang-peluang berbahaya. Namun, hingga turun minum, skor tetap imbang 0-0. Kiper-kiper yang tampil sangat gemilang menjadi penyebab utama ketertahanan gawang di kedua belah pihak.
Babak Kedua
Babak kedua pertandingan berlangsung dengan drama yang tak kalah menarik dari babak pertama. Al-Nassr tampil lebih proaktif dan menyerang dari awal, berusaha untuk menciptakan peluang berbahaya ke gawang PSG. Serangan-serangan cepat mereka menjadi ancaman nyata, namun pertahanan Les Parisien berhasil menghadang dengan baik, menggagalkan upaya Al-Nassr untuk mencetak gol.
Tengah babak kedua, pelatih PSG, Luis Enrique, memutuskan untuk melakukan pergantian massal dalam timnya. Dia menarik keluar beberapa pemain dari starting XI, termasuk Noha Lemina dan Gianluigi Donnarumma. Pergantian tersebut bertujuan untuk memberi kesegaran dan taktik baru bagi timnya, berharap bisa membuka celah di pertahanan Al-Nassr.
Tidak mau ketinggalan, beberapa menit berselang, Al-Nassr juga merespons dengan merombak starting XI mereka. Kapten mereka yang legendaris, Cristiano Ronaldo, turut ditarik keluar dari lapangan. Pergantian ini merupakan langkah taktis dari pelatih Al-Nassr untuk memberi kesempatan bagi pemain-pemain cadangan mereka dan mencoba merubah dinamika permainan.
Setelah pergantian masal, permainan kembali seperti babak pertama. PSG mengambil kendali permainan dan tampil lebih dominan dengan penguasaan bola yang lebih tinggi. Meskipun beberapa peluang tercipta, Al-Nassr tetap berusaha tangguh dan kompak dalam bertahan. Mereka tetap mengandalkan serangan balik berbahaya untuk membahayakan gawang PSG.
Dominasi PSG atas Al-Nassr berlanjut hingga akhir pertandingan. Para pemain PSG terus berusaha mencari celah di pertahanan Al-Nassr, tetapi mereka menghadapi perlawanan yang sengit. Pertandingan ini benar-benar menjadi pertarungan ketat dan penuh gengsi antara dua tim besar.
Namun, meskipun usaha keras dari kedua belah pihak, hingga wasit meniupkan peluit tanda berakhirnya pertandingan, skor tetap bertahan 0-0.