Debut Ruben Amorim sebagai pelatih Manchester United berakhir dengan hasil imbang 1-1 melawan Ipswich Town pada pekan ke-12 Premier League 2024/2025. Pertandingan yang berlangsung di Portman Road itu memberikan gambaran awal bagaimana Amorim ingin mengubah permainan Setan Merah. Namun, pelatih asal Portugal ini mengakui bahwa skuadnya terlihat ragu-ragu dan belum sepenuhnya mampu beradaptasi dengan ide-ide barunya.
Gol Cepat Rashford, tetapi Dominasi Hilang
Manchester United memulai laga dengan penuh semangat. Hanya dua menit setelah peluit awal dibunyikan, Marcus Rashford mencetak gol pembuka lewat kerja sama apik dengan Amad Diallo. Amad, yang mendapatkan peran baru sebagai wingback kanan, memamerkan aksi individu brilian sebelum memberikan umpan silang akurat ke Rashford.
Namun, dominasi United hanya bertahan sesaat. Ipswich mulai mengambil alih permainan, terutama di lini tengah. Serangan demi serangan dari tuan rumah akhirnya membuahkan hasil pada menit ke-43. Omari Hutchinson mencetak gol spektakuler dari luar kotak penalti, membuat kedudukan menjadi imbang.
Babak kedua menunjukkan perbaikan performa United, tetapi mereka tetap gagal mencetak gol kemenangan. Ipswich berhasil menahan tekanan dengan pertahanan solid, sementara United terlihat kesulitan menjaga tempo permainan tinggi.
Ruben Amorim Sebut Waktu Adaptasi Masih Menjadi Faktor Utama
Usai pertandingan, Amorim menyampaikan analisisnya yang cukup tajam. Ia menyebut kurangnya waktu persiapan sebagai salah satu faktor utama di balik performa inkonsisten timnya.
“Kalau kita lihat babak pertama, mereka terlihat sedikit takut,” ujar Amorim. “Kami tidak menekan dengan baik. Pemain seperti Sam Morsy dan Omari Hutchinson terlalu sering dibiarkan bebas.”
Ia juga menyoroti kebingungan pemain dengan pendekatan baru yang diterapkannya. Dengan hanya dua hari latihan sebelum pertandingan, Amorim mengakui bahwa para pemain membutuhkan waktu lebih untuk memahami taktiknya.
“Kami perlu melihat data kebugaran dan pemahaman taktik mereka. Untuk bermain dalam intensitas tinggi, tim ini perlu meningkatkan banyak aspek, dan itu semua membutuhkan waktu,” tambah Amorim.
Adaptasi Formasi Baru: Perubahan di Banyak Posisi
Salah satu perubahan besar yang dibawa Amorim adalah penggunaan formasi 3-4-2-1. Formasi ini memberikan tantangan baru bagi para pemain yang harus menyesuaikan diri dengan peran berbeda.
- Amad Diallo sebagai Wingback Kanan
Amad mendapatkan peran baru yang jauh dari zona nyaman sebagai winger. Dalam formasi ini, ia dituntut untuk aktif dalam bertahan dan menyerang. Meski masih perlu perbaikan di sektor defensif, Amad menunjukkan potensi besar dengan menciptakan peluang penting, termasuk assist untuk gol Rashford. - Alejandro Garnacho di Area Tengah
Garnacho biasanya bermain sebagai winger, tetapi Amorim menempatkannya sebagai salah satu dari dua gelandang serang di belakang Rashford. Peran ini memaksa Garnacho bermain di area lebih padat, yang membatasi eksploitasi kecepatannya. Adaptasi Garnacho masih jauh dari sempurna, tetapi ini bisa membuka dimensi baru bagi permainannya. - Diogo Dalot di Wingback Kiri
Dalot kembali menunjukkan fleksibilitasnya dengan bermain sebagai wingback kiri. Performa Dalot cukup solid meskipun ia lebih sering dimainkan di kanan. Kehadirannya memberikan keseimbangan antara serangan dan pertahanan, tetapi keputusan ini cukup mengejutkan karena Luke Shaw tidak dimasukkan. - Marcus Rashford Sebagai Penyerang Tengah
Rashford kembali ke posisi lamanya sebagai striker utama. Meskipun mencetak gol cepat, kontribusinya sepanjang pertandingan minim. Ini menunjukkan bahwa Rashford masih perlu waktu untuk menghidupkan kembali naluri golnya di posisi tersebut. - Noussair Mazraoui di Bek Tengah Kanan
Keputusan paling mengejutkan adalah menempatkan Mazraoui sebagai bek tengah kanan. Perannya di sini lebih banyak membantu wingback dalam membangun serangan dari belakang. Meski tampil cukup baik, Mazraoui tampaknya lebih cocok untuk posisi naturalnya.
Klasemen dan Tantangan ke Depan
Hasil imbang ini menempatkan Manchester United di posisi ke-12 klasemen dengan koleksi 16 poin dari 12 pertandingan. Mereka tertinggal jauh dari Liverpool di puncak klasemen yang mengoleksi 31 poin.
Pos | Klub | M | M | S | K | G | K | +/- | POIN |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
12 | Manchester United | 12 | 4 | 4 | 4 | 13 | 13 | 0 | 16 |
Amorim memiliki waktu beberapa hari untuk mempersiapkan timnya menghadapi laga Liga Europa melawan Bodo Glimt. Pertandingan ini akan menjadi debut Amorim di Old Trafford, memberikan tekanan tambahan untuk menunjukkan perkembangan signifikan.
Tiga hari setelahnya, United akan melawan Everton dalam laga kandang Premier League. Amorim perlu memanfaatkan waktu ini untuk meningkatkan kepercayaan diri dan pemahaman taktik pemainnya.