Pernyataan Herve Renard usai laga Arab Saudi vs Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia kembali menarik perhatian publik sepak bola Asia. Pelatih asal Prancis itu secara terbuka mengakui bahwa Timnas Indonesia adalah lawan yang paling merepotkan sejauh ini. Ia bahkan menyebut skuad Garuda sebagai “duri dalam daging” bagi timnya, meski Arab Saudi akhirnya menang tipis 3-2 dalam duel sengit tersebut.
Bagi Renard, kemenangan itu justru menyisakan banyak catatan penting. Ia tidak menutupi kekurangan timnya, bahkan menilai seharusnya Arab Saudi bisa memastikan kemenangan lebih cepat. Meski begitu, pengakuan Renard memperlihatkan bahwa Timnas Indonesia kini sudah dipandang serius oleh salah satu kekuatan besar di Asia. Tim asuhan Patrick Kluivert dinilai tampil berani, disiplin, dan memiliki semangat juang tinggi hingga menit akhir pertandingan.
Pernyataan jujur dari Renard menegaskan bahwa Indonesia tidak lagi sekadar pelengkap di panggung internasional. Dalam dua pertemuan terakhir, skuad Garuda mampu membuat Arab Saudi kewalahan dengan permainan cepat, organisasi pertahanan solid, dan serangan balik yang efektif.
Reaksi Herve Renard Setelah Laga Sengit
Dalam konferensi pers pasca pertandingan, Herve Renard mengakui bahwa timnya sempat kehilangan fokus di awal laga. Gol cepat Timnas Indonesia melalui titik penalti sempat membuat pemain Arab Saudi panik dan kehilangan ritme.
“Pada awal pertandingan kami kebobolan melalui penalti, dan itu mengejutkan kami. Namun, para pemain menunjukkan reaksi luar biasa untuk membalikkan keadaan,” ujar Renard.
Meskipun Arab Saudi akhirnya menang, Renard tetap menyoroti kelemahan timnya dalam penyelesaian akhir. Menurutnya, seharusnya mereka bisa menutup laga dengan nyaman tanpa memberi ruang bagi Indonesia untuk menekan di akhir pertandingan.
“Kami harusnya bisa menyelesaikan pertandingan lebih cepat. Kami menyalahkan diri sendiri karena tidak menuntaskan peluang dengan baik,” tegasnya.
Komentar tersebut menunjukkan bagaimana Indonesia berhasil membuat tim sekelas Arab Saudi bekerja keras hingga peluit akhir berbunyi.
Pengakuan dan Rasa Hormat untuk Timnas Indonesia
Momen menarik terjadi saat seorang jurnalis asal Indonesia menanyakan pandangan Renard mengenai penampilan skuad Garuda. Pelatih berusia 56 tahun itu menjawab dengan nada penuh hormat, bahkan mengulang kembali ucapannya sebelum laga.
“Saya tahu tim Indonesia, dan kalian adalah duri dalam daging kami ketika bermain di stadion kalian,” ujar Renard.
Renard juga mengakui bahwa pengalaman menghadapi Indonesia di pertemuan sebelumnya menjadi pelajaran berharga. Ia bahkan menyebut bahwa kekalahan timnya di Jakarta membuatnya mengambil keputusan penting untuk memperbaiki struktur permainan Arab Saudi.
“Setelah pertandingan itu, saya membuat beberapa keputusan besar yang membawa dampak positif untuk tim kami,” lanjutnya.
Pernyataan ini mempertegas bahwa performa Timnas Indonesia kini diperhitungkan di level Asia. Ketika pelatih berpengalaman seperti Renard menunjukkan respek tinggi, itu menjadi bukti nyata perkembangan pesat sepak bola Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.
Pujian untuk Saleh Abu Al-Shamat, Bintang Baru Arab Saudi
Di balik kritiknya terhadap penyelesaian akhir tim, Renard juga memberikan pujian istimewa untuk pemain muda Saleh Abu Al-Shamat. Gelandang serang berusia 21 tahun itu menjadi pembeda lewat satu gol dan satu assist melawan Indonesia.
“Saleh sebelumnya belum bersama kami, tapi Anda bisa melihat tekad luar biasa di matanya. Saya katakan padanya bahwa bermain di Piala Dunia itu berbeda, dan dia membuktikannya,” tutur Renard.
Ia menilai Al-Shamat memiliki potensi besar untuk menjadi bintang masa depan Arab Saudi. Dengan kemampuan teknis tinggi dan kepercayaan diri luar biasa, pemain muda tersebut diharapkan menjadi bagian penting dalam skuad jangka panjang.
“Dia adalah talenta luar biasa dan malam ini semua orang bisa melihat pengaruh besarnya bagi tim,” puji Renard.
Fokus Penuh Menuju Laga Penentuan
Renard menegaskan bahwa kemenangan atas Indonesia belum membuat timnya aman. Ia menilai persaingan di grup Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia masih sangat terbuka.
“Saya tidak berpikir kami menurun setelah gol ketiga. Kami justru menyia-nyiakan terlalu banyak peluang,” kata Renard. “Tidak ada yang akan memberi kami tiket kelolosan, kami harus meraihnya sendiri.”
Pelatih berpengalaman itu juga menolak membahas insiden tegang dengan wasit di pinggir lapangan, memilih untuk fokus pada persiapan menghadapi laga berikutnya kontra Irak.
Sementara itu, bagi Indonesia, kekalahan 2-3 tetap dianggap sebagai pembelajaran berharga. Performa solid melawan tim papan atas seperti Arab Saudi menunjukkan bahwa skuad Garuda kini telah naik kelas. Dengan konsistensi, disiplin, dan sentuhan taktik dari Patrick Kluivert, Indonesia diyakini mampu memberi kejutan di laga-laga berikutnya.