Manchester City kembali menunjukkan hasil luar biasa di Eropa setelah meraih kemenangan penting atas Villarreal dalam laga matchday ketiga Liga Champions 2025/2026. Bertanding di Stadion La Ceramica, Rabu (22/10/2025) dini hari WIB, tim asuhan Pep Guardiola menang meyakinkan dengan skor 2-0. Dua gol The Citizens dicetak oleh Erling Haaland dan Bernardo Silva di babak pertama, memastikan mereka pulang dengan tiga poin berharga.
Awal Agresif Manchester City
Sejak menit pertama, Manchester City langsung tampil agresif. Tekanan mereka dimulai lewat aksi cepat Jeremy Doku yang memaksa kiper Villarreal, Luiz Junior, melakukan penyelamatan gemilang hanya dalam satu menit laga berjalan. Tidak berhenti di situ, dua menit berselang Erling Haaland kembali menebar ancaman melalui sundulan tajam yang sayangnya masih melebar tipis di sisi gawang.
Karena tekanan tinggi yang terus diberikan, lini pertahanan Villarreal akhirnya kewalahan. Pada menit ke-25, Haaland berhasil membuka keunggulan bagi City. Menerima umpan matang dari lini tengah, penyerang asal Norwegia itu melepaskan tembakan keras kaki kanan yang tak mampu diantisipasi oleh Luiz Junior. Gol tersebut menjadi pembuka jalan bagi dominasi City di sepanjang laga.
Sementara itu, Villarreal berusaha membalas lewat serangan balik cepat. Upaya terbaik mereka datang di menit ke-33 melalui sepakan Santi Comesaña, namun peluang tersebut masih mampu ditepis Gianluigi Donnarumma dengan refleks luar biasa.
Sayangnya, situasi semakin sulit bagi Villarreal tujuh menit kemudian. Umpan matang Savinho disambut penyelesaian cermat Bernardo Silva, yang menggandakan keunggulan City menjadi 2-0. Skor itu bertahan hingga babak pertama berakhir, dan City tampak mengontrol jalannya pertandingan dengan ketenangan tinggi.
City Kendalikan Irama, Villarreal Kehabisan Akal
Memasuki babak kedua, Guardiola memilih mengubah pendekatan permainan. City bermain lebih sabar, menahan tempo, dan menjaga penguasaan bola di lini tengah. Strategi ini terbukti efektif karena Villarreal kesulitan mengembangkan permainan dan jarang menciptakan peluang berbahaya.
Doku dan Savinho masih menjadi ancaman utama dari sisi sayap. Keduanya menciptakan peluang beruntun di menit ke-62, tetapi penyelesaian akhir belum mampu menambah keunggulan. Di sisi lain, Villarreal berusaha keluar dari tekanan melalui kombinasi Tani Oluwaseyi dan Nicolas Pepe. Namun, pertahanan City yang dikomandoi Ruben Dias dan John Stones tampil sangat disiplin dan solid.
Tekanan demi tekanan dari Villarreal tidak membuahkan hasil. Karena dominasi City begitu kuat, mereka mampu menutup setiap ruang serangan dengan baik. Sampai peluit panjang dibunyikan, skor 2-0 tidak berubah, menandai kemenangan meyakinkan The Citizens di laga tandang yang sulit.
Dominasi Statistik Manchester City
Statistik pertandingan juga memperlihatkan betapa dominannya Manchester City sepanjang laga. Mereka menguasai 66% penguasaan bola dibanding 34% milik Villarreal. Dari total 672 umpan yang mereka lepaskan, sebagian besar berhasil tepat sasaran, menunjukkan kontrol permainan yang luar biasa.
Selain itu, City mencatat enam tembakan tepat sasaran dari sepuluh percobaan. Sementara Villarreal hanya mampu menciptakan dua peluang mengarah ke gawang dari sebelas tembakan. Dalam hal disiplin, kedua tim bermain cukup keras dengan total 32 pelanggaran, namun tak ada kartu merah yang keluar.
Kemenangan ini membawa City mengoleksi tujuh poin dari tiga laga, menempatkan mereka di posisi kelima klasemen sementara Liga Champions 2025/2026. Walaupun posisi tersebut masih bisa berubah, hasil ini menunjukkan bahwa City tetap menjadi salah satu kandidat kuat juara musim ini.
Haaland dan Konsistensi Produktifnya
Erling Haaland sekali lagi menjadi pusat perhatian. Gol yang dicetaknya ke gawang Villarreal menambah panjang daftar golnya di kompetisi Eropa musim ini. Ketajaman penyerang asal Norwegia itu seolah belum menunjukkan tanda-tanda menurun. Ia terus menjaga konsistensi mencetak gol di hampir setiap laga penting yang dijalani The Citizens.
Selain Haaland, Bernardo Silva juga tampil gemilang. Ia bukan hanya mencetak gol, tetapi juga menjadi motor serangan dengan distribusi bola yang rapi dan keputusan cepat di area sepertiga akhir lapangan. Performa dua pemain ini membuktikan bahwa City memiliki keseimbangan antara kekuatan lini depan dan kreativitas lini tengah.
Guardiola dan Efisiensi Gaya Bermain
Pep Guardiola terlihat puas dengan hasil ini. Menurutnya, kemenangan di markas Villarreal bukan hanya tentang tiga poin, melainkan tentang bagaimana tim bisa tampil efisien dan disiplin. “Kami mengontrol permainan dari awal hingga akhir. Yang paling penting, para pemain tetap fokus dan tidak memberikan ruang bagi lawan,” ujar Guardiola seusai laga.
Kemenangan ini juga menjadi bukti bahwa City telah berevolusi menjadi tim yang lebih matang. Mereka tidak hanya mengandalkan serangan cepat, tetapi juga tahu kapan harus menjaga tempo untuk mempertahankan keunggulan.