Timnas Indonesia U-23 mengalami kegagalan menembus babak final Piala Asia U-23 2024 dalam pertarungan sengit melawan Timnas Uzbekistan U-23. Dalam pertandingan yang sarat akan tekanan, Skuat Garuda harus menelan kekalahan dengan skor akhir 2-0, menjadikan Uzbekistan U-23 sebagai pemenang.
Kemenangan Uzbekistan U-23 terwujud melalui kontribusi gemilang dari Khusayin Norchaev yang sukses membobol gawang Timnas Indonesia U-23. Tambahan gol datang dari sisi tragis saat Pratama Arhan, bek andalan Timnas Indonesia U-23, tak sengaja menjebol gawangnya sendiri di babak kedua, memperbesar keunggulan Uzbekistan U-23.
Keberhasilan Uzbekistan U-23 melaju ke babak final tidak hanya mencerminkan performa impresif mereka, tetapi juga menjadi pukulan bagi asa Timnas Indonesia U-23 untuk meraih gelar. Meskipun harus puas menempuh jalur perebutan juara ketiga, Skuat Garuda tetap bersemangat dan berkomitmen untuk menunjukkan kualitas terbaik mereka.
Meskipun hasil yang tidak diinginkan, Timnas Indonesia U-23 patut diapresiasi atas perjuangan dan dedikasinya dalam turnamen ini. Semangat untuk memperbaiki dan mempersiapkan diri untuk pertarungan selanjutnya tetap menjadi fokus utama, mengukuhkan tekad mereka untuk meraih kesuksesan di masa depan.
Babak Pertama
Babak pertama pertandingan yang berlangsung di Stadion Abdullah bin Khalifa ini menampilkan adegan yang penuh dengan intensitas dan strategi cermat. Meskipun tempo permainan berjalan dengan sedang, Timnas Uzbekistan U-23 mampu mengendalikan penguasaan bola dengan baik, memberikan tantangan yang signifikan bagi Skuat Garuda.
Meski demikian, dominasi bola Uzbekistan tidak serta merta menghasilkan peluang yang jelas. Lini pertahanan Garuda menampilkan kedisiplinan yang kokoh, menghalangi langkah-langkah serangan lawan dan mengurangi ancaman yang bisa dihasilkan oleh penguasaan bola Uzbekistan.
Tercatat, pada menit ke-31, momen berbahaya hampir terjadi ketika tendangan keras dari luar kotak penalti oleh Bo’riyev menggetarkan mistar gawang, mengirimkan gelombang ketegangan bagi pendukung Timnas Indonesia U-23.
Meskipun Uzbekistan memegang kendali atas permainan, Timnas Indonesia U-23 tidak menyerah begitu saja. Mereka memanfaatkan peluang serangan balik dengan cerdas, mencoba untuk menciptakan peluang yang mengancam gawang lawan. Namun, pressing ketat yang dilakukan oleh Uzbekistan mempersulit langkah-langkah pembangunan serangan oleh Timnas Indonesia U-23, menjadikan tantangan yang signifikan bagi para pemain Garuda.
Dengan kecerdasan taktis dan keuletan dalam bertahan, kedua tim bertahan dengan kuat hingga babak pertama berakhir. Skor imbang tanpa gol memperlihatkan bahwa persaingan antara Timnas Indonesia U-23 dan Timnas Uzbekistan U-23 berjalan dengan sengit. Serta, setiap detiknya penuh dengan ketegangan yang menghadirkan dinamika yang memukau di atas lapangan hijau.
Babak Kedua
Babak kedua pertandingan ini dimulai dengan perubahan signifikan dari pihak Uzbekistan, yang mengganti dua pemain kunci mereka. Khojimat Erkinov dan Ulugbek Khosimov, dengan Jasurbek Jaloliddinov dan Khusayin Norchaev. Perubahan ini tampaknya memberikan energi tambahan bagi Uzbekistan. Ia yang langsung mengambil inisiatif menekan Timnas Indonesia U-23 sejak peluit babak kedua berkumandang.
Timnas Uzbekistan U-23 menampilkan serangan demi serangan yang mengancam gawang Indonesia, menunjukkan determinasi mereka untuk meraih kemenangan. Namun, ketika sepertinya Indonesia akan membuat kejutan dengan gol dari Muhammad Ferrari di menit ke-60. Namun sayang, kegembiraan mereka pupus karena gol tersebut dianulir oleh wasit. Penilaian ini didasarkan pada posisi offside Ramadhan Sananta, yang berada di depan gawang Uzbekistan ketika gol terjadi.
Kekecewaan bagi Timnas Indonesia U-23 semakin bertambah ketika hanya empat menit kemudian. Ketika gawang mereka yang harus terjebak oleh gol dari Khusayin Norchaev. Umpan silang dari Khamralaliev disambut oleh tendangan voli Norchaev yang akurat, membuat Uzbekistan memimpin dengan skor 1-0.
Ketangguhan Uzbekistan semakin terlihat saat Abbosbek Fayzullaev hampir menggandakan keunggulan mereka dengan tembakan keras yang menghantam tiang gawang, diikuti oleh sundulan Norchaev yang kembali mengenai mistar gawang.
Kondisi semakin sulit bagi Indonesia ketika Rizky Ridho harus dikeluarkan dari lapangan dengan kartu merah di menit ke-83. Terjadi setelah VAR mengungkap pelanggarannya yang sengaja terhadap pemain Uzbekistan.
Dan di menit ke-85, Uzbekistan menambah keunggulan mereka menjadi 2-0 melalui gol bunuh diri dari Pratama Arhan. Terjadi setelah miskomunikasi antara Arhan dan kiper Ernando.
Meskipun bermain dengan sepuluh pemain, Timnas Indonesia U-23 tidak menyerah begitu saja. Mereka tetap berjuang untuk menciptakan peluang, dengan usaha terbaik mereka datang dari tendangan Marselino Ferdinan yang sayangnya hanya mengenai jaring gawang.
Sisa babak kedua dipenuhi dengan aksi saling serang dari kedua tim, tetapi skor akhir tetap tidak berubah. Yakni dengan Uzbekistan mempertahankan keunggulan 2-0 mereka atas Indonesia.
Susunan Pemain
Timnas Indonesia U-23 (3-4-3): Ernando Ari; Muhammad Ferrari, Rizky Ridho Justin Hubner; Fajar Fathurrahman, Ivar Jenner, Nathan Tjoe-A-On, Pratama Arhan; Marselino Ferdinan, Ramadhan Sananta, Witan Sulaeman
Pelatih: Shin Tae-yong
Timnas Uzbekistan U-23 (4-2-3-1): Abduvohid Nematov; Abdukodir Khusanov, Asadbek Rahimjonov, Alibek Davronov, Zafarmurod Abdirahmatov; Abdurauf Bo’riyev, Umarali Rakhmonaliev; Ulugbek Khoshimov, Abbosbek Fayzullaev, Khojimat Erkinov; Alisher Adilov
Pelatih: Timur Kapadze