Hasil pertandingan yang seru telah tersaji pada pekan ke-11 BRI Super League 2025/2026 saat PSIM Yogyakarta menjamu Persik Kediri di Stadion Sultan Agung, Jumat (31/10) petang WIB. Laga ini menjadi salah satu duel paling menarik pekan ini, karena selain mempertemukan dua tim dengan gaya permainan menyerang, pertandingan juga diwarnai oleh dua kartu merah dan drama di menit-menit akhir.
Babak Pertama: Tempo Cepat namun Minim Gol
PSIM Yogyakarta memulai laga dengan agresivitas tinggi. Sejak 10 menit pertama, tim asuhan Jean-Paul van Gastel tampil dominan dalam penguasaan bola. Peran Ze Valente sangat menonjol karena ia menjadi pusat kreativitas permainan Laskar Mataram. Beberapa kali umpan vertikal dan pergerakan tanpa bola dari lini tengah PSIM membuat Persik Kediri sedikit kesulitan menjaga ritme permainan.
Namun demikian, Persik Kediri tidak hanya bertahan. Tim tamu mengandalkan kecepatan Ezra Walian di sisi sayap untuk membangun serangan balik. Ezra beberapa kali mampu mengirimkan umpan akurat ke lini depan, tetapi penyelesaian akhir masih menjadi masalah bagi tim asuhan Ong Kim Swee tersebut.
Satu-satunya peluang berbahaya di babak pertama justru datang dari Persik melalui Jose Enrique pada menit ke-39. Sayangnya, tembakan kerasnya masih melambung tipis di atas mistar gawang Cahya Supriadi. Karena kedua tim sama-sama tampil disiplin di lini belakang, babak pertama pun berakhir tanpa gol.
Babak Kedua: PSIM Menyalakan Mesin dan Ambil Alih Laga
Memasuki babak kedua, PSIM tampil lebih tajam. Baru empat menit berjalan, serangan cepat dari sisi kanan menghasilkan peluang emas. Ezequiel Vidal mengirim umpan terobosan matang kepada Nermin Haljeta. Dalam situasi satu lawan satu, kiper Persik Leo Navacchio gagal mengantisipasi bola dengan sempurna, sehingga Haljeta dengan mudah mencetak gol pembuka. Skor berubah menjadi 1-0 untuk PSIM.
Setelah gol tersebut, Persik mencoba keluar dari tekanan. Namun, petaka datang pada menit ke-60. Bek kanan mereka, Henhen Herdiana, melakukan pelanggaran di kotak penalti dan mendapat kartu kuning kedua. Akibatnya, Persik harus bermain dengan 10 pemain dan dihukum penalti. Momen itu dimanfaatkan sempurna oleh Ze Valente, yang mengeksekusi bola dengan tenang untuk menggandakan keunggulan PSIM menjadi 2-0.
Persik Bangkit, PSIM Bertahan dengan 10 Pemain
Meskipun tertinggal dua gol dan kehilangan satu pemain, Persik menunjukkan mental juara. Mereka terus menekan lini pertahanan PSIM dan akhirnya berhasil memperkecil kedudukan pada menit ke-72 melalui Ezra Walian, yang memanfaatkan kemelut di depan gawang. Gol tersebut membuat semangat Persik kembali hidup, sementara PSIM mulai menurunkan tempo permainan untuk menjaga keunggulan.
Drama kembali terjadi pada menit ke-84. Giliran Ezequiel Vidal yang harus mandi lebih cepat setelah mendapat kartu kuning kedua. Situasi menjadi imbang dalam jumlah pemain, karena kedua tim sama-sama bermain dengan 10 orang.
Pada sisa waktu pertandingan, Persik menggempur habis pertahanan PSIM. Lucas Gama dan Jose Enrique bergantian melepaskan ancaman ke arah gawang, tetapi penampilan gemilang Cahya Supriadi di bawah mistar membuat skor tetap bertahan. Hingga peluit panjang dibunyikan, PSIM sukses mempertahankan keunggulan 2-1 dan memastikan tiga poin penting di kandang.
Dampak Hasil dan Posisi Klasemen
Kemenangan ini membawa PSIM Yogyakarta naik ke peringkat kedua klasemen sementara BRI Super League 2025/2026 dengan koleksi 18 poin. Hasil tersebut tentu menjadi modal berharga bagi tim asuhan Van Gastel untuk terus bersaing di papan atas. Selain itu, performa konsisten para pemain lokal seperti Raka Cahyana dan Fahreza Sudin juga memberikan sinyal positif bagi stabilitas tim.
Sebaliknya, kekalahan ini membuat Persik Kediri harus puas tertahan di posisi ke-11 dengan 11 poin. Meskipun demikian, pelatih Ong Kim Swee tetap memuji perjuangan anak asuhnya yang tidak menyerah meski bermain dengan 10 pemain hampir sepanjang babak kedua.
Susunan Pemain
PSIM Yogyakarta (4-3-3): Cahya Supriadi; Raka Cahyana, Franco Mingo, Yusaku Yamadera, Reva Adi; Fahreza Sudin, Ze Valente, Rahmatshoh Rahmatzoda; Anton Fase, Nermin Haljeta, Ezequiel Vidal.
Pelatih: Jean-Paul van Gastel.
Persik Kediri (4-3-3): Leo Navacchio; Henhen Herdiana, Khurshidbek Mukhtorov, Lucas Gama, Yoga Adiyatama; Imanol Garcia, Telmo Castanheira, Williams Lugo; Ezra Walian, Jose Enrique, Wigi Pratama.
Pelatih: Ong Kim Swee.






