Athletic Bilbao menahan imbang PSG 0-0 pada matchday keenam Liga Champions 2025/2026. Pertandingan di San Mames ini memperlihatkan dominasi PSG dalam penguasaan bola, namun performa gemilang Unai Simon membuat Les Parisiens gagal meraih kemenangan penting.
PSG Tampil Dominan, tetapi Bilbao Lebih Efektif Bertahan
PSG datang dengan ambisi meraih tiga poin karena mereka berupaya memperbaiki posisi di klasemen. Tekanan itu terlihat sejak awal, though Bilbao mampu memberikan respons cepat melalui serangan sayap. Percobaan pertama datang dari Oihan Sancet pada menit ke-27, however tembakannya masih melambung di atas gawang.
Bilbao mencoba menekan lewat Alex Berenguer yang mengambil tendangan bebas berbahaya. Safonov bergerak cepat mengamankan bola. Setelah itu, Bilbao hampir mencetak gol melalui tendangan pojok, besides that barisan pertahanan PSG tampil solid dan menutup ruang dengan baik.
PSG meningkatkan tempo melalui serangan balik cepat. Bradley Barcola melepaskan tembakan keras pada menit ke-37 yang melayang tipis. Menjelang turun minum, Senny Mayulu mendapat peluang sempurna dari jarak dekat. Ia gagal mengonversi karena Simon tampil tenang dan menjaga gawang Bilbao tetap aman.
Babak pertama ditutup tanpa gol. PSG lebih dominan, most importantly dalam penguasaan bola, tetapi Bilbao mampu menahan tekanan dengan kedisiplinan tinggi.
Unai Simon Jadi Penghalang Utama PSG pada Babak Kedua
PSG mencoba memulai babak kedua dengan intensitas lebih tinggi. Mayulu segera mengancam lewat sepakan yang melebar tipis. Warren Zaire-Emery menyambar bola pantul dan mencoba menempatkan tembakan ke pojok bawah gawang. Simon kembali menepis peluang tersebut, therefore menggagalkan upaya PSG untuk memimpin.
Ketangguhan Simon menjadi sorotan utama. Ia membaca arah bola dengan cepat dan menjaga fokus pada setiap serangan PSG. Barcola menciptakan peluang berbahaya pada menit ke-65 lewat tembakan keras yang membentur tiang. Situasi itu memperlihatkan betapa agresif permainan PSG, besides that menunjukkan betapa solid lini belakang Bilbao.
Fabian Ruiz kemudian memperoleh peluang emas setelah menerima umpan terobosan. Namun tembakannya kurang bertenaga. PSG terus menekan hingga menit-menit akhir. Les Parisiens menguasai ritme dengan nyaman, tetapi Bilbao bertahan rapat dan tidak memberi ruang bagi lini depan PSG.
Bilbao sempat mencoba melancarkan serangan balasan melalui Williams dan Guruzeta. Namun PSG tetap menguasai bola lebih lama. Karena tekanan intens itu, Bilbao fokus menjaga struktur dan memilih bertahan demi mempertahankan satu poin.
Statistik Menegaskan Dominasi PSG tetapi Tidak Ada Gol
PSG menguasai 72 persen penguasaan bola. Mereka melepaskan 18 tembakan, therefore menggandakan jumlah percobaan Bilbao yang hanya mencatat sembilan tembakan. Namun efektivitas menjadi masalah besar bagi Les Parisiens. Hanya beberapa peluang yang benar-benar mengancam karena Simon tampil sangat disiplin.
Bilbao melakukan 21 pelanggaran, besides that menunjukkan intensitas mereka dalam menghentikan aliran bola PSG. Pertahanan organisasi yang rapat membuat PSG gagal mencetak gol meski mendapatkan enam tendangan sudut. Kondisi ini memaksa PSG mengandalkan variasi dari lini kedua, namun upaya itu tetap belum efektif.
Posisi Bilbao di klasemen tetap berat. Mereka hanya mengumpulkan lima poin dan berada di peringkat 28. Situasi itu membuat peluang mereka lolos ke fase 16 besar hampir tertutup. Sebaliknya, PSG bertahan di posisi ketiga dengan 13 poin. Mereka masih memiliki peluang besar melangkah, though hasil imbang ini menghambat langkah mereka mengejar posisi runner-up.
Les Parisiens kini harus fokus pada pertandingan berikutnya. Mereka harus memperbaiki akurasi penyelesaian akhir agar tidak mengulangi masalah yang sama. Kekuatan lini tengah sudah solid, however ketajaman lini serang perlu peningkatan.
Evaluasi PSG dan Arah Perbaikan Jelang Fase Krusial
PSG memainkan gaya menyerang yang konsisten, tetapi kurang efektif dalam menuntaskan peluang. Barcola, Mayulu, dan Ruiz memiliki ruang menembak, yet penyelesaian akhir tidak menunjukkan ketenangan. Luis Enrique harus melakukan evaluasi besar sebelum pertandingan berikutnya.
Bilbao perlu meningkatkan kualitas transisi menyerang. Mereka bertahan dengan baik, most importantly karena performa Simon yang sangat menentukan. Namun mereka harus lebih berani mengalirkan bola agar tidak terus berada dalam tekanan.
PSG tetap menjadi salah satu tim kuat di fase grup. Mereka hanya perlu menambah efisiensi dan kecerdikan di depan gawang. Karena itu, laga berikutnya akan menjadi ujian penting bagi skuad Luis Enrique dalam mempertahankan posisi aman di klasemen.
Athletic Bilbao berhasil menahan PSG tanpa gol pada laga penuh intensitas di San Mames. Meski PSG tampil dominan, ketangguhan Unai Simon menjadi faktor utama yang membuat Les Parisiens gagal meraih kemenangan. Hasil ini menegaskan bahwa efektivitas penyelesaian akhir tetap menjadi pekerjaan rumah bagi PSG.






