Golden Boy 2025 menjadi ajang bergengsi yang kembali menempatkan Barcelona sebagai sorotan utama dalam persaingan pemain muda Eropa. Setelah kesuksesan Pedri, Gavi, dan Lamine Yamal di edisi-edisi sebelumnya, kini muncul nama baru yang siap mencuri perhatian: Pau Cubarsí. Bek tengah berusia 17 tahun ini disebut-sebut sebagai kandidat terkuat untuk meraih penghargaan yang diberikan kepada pemain muda terbaik di Eropa versi Tuttosport tersebut.
Tradisi Barcelona dalam melahirkan pemain muda bertalenta memang sudah menjadi identitas klub. Cubarsí kini menjadi simbol baru dari keberlanjutan tradisi emas tersebut. Mampukah ia mencatatkan namanya sebagai peraih trofi Golden Boy berikutnya?
Konsistensi Barcelona di Ajang Golden Boy
Dalam beberapa tahun terakhir, Barcelona menjadi klub paling dominan dalam perebutan penghargaan Golden Boy. Dalam empat edisi terakhir, tiga di antaranya berhasil dimenangkan oleh pemain La Masia. Pedri sukses meraihnya pada 2021, disusul Gavi di 2022, dan Lamine Yamal menjadi yang terbaik pada 2023.
Tren ini menunjukkan kekuatan sistem pembinaan pemain muda Barcelona yang terus menghasilkan talenta kelas dunia. Pau Cubarsí menjadi harapan terbaru untuk melanjutkan supremasi ini. Menariknya, meskipun Yamal saat ini masih berada di posisi teratas dalam ranking sementara Tuttosport, ia tidak lagi memenuhi syarat untuk meraih penghargaan karena sudah pernah memenangkannya. Hal ini membuka jalan lebar bagi Cubarsí untuk naik ke posisi terdepan.
Pau Cubarsí: Pilar Muda di Jantung Pertahanan Blaugrana
Cubarsí mencuri perhatian publik Eropa sejak mulai dipercaya tampil reguler bersama tim utama Barcelona. Di usia yang masih sangat belia, ia menunjukkan ketenangan, kecerdasan posisi, serta akurasi umpan yang luar biasa sebagai seorang bek tengah.
Musim 2024/2025 menjadi musim pembuktian bagi Cubarsí. Ia tampil konsisten di lini belakang, bahkan sering kali dipasangkan dengan pemain senior seperti Ronald Araújo. Ketangguhannya dalam membaca permainan serta kemampuannya untuk memulai serangan dari belakang membuatnya menonjol di antara pemain muda lainnya.
Pencapaiannya ini membuatnya masuk dalam daftar 10 besar kandidat Golden Boy 2025, dan menjadi satu-satunya wakil dari La Liga—selain Yamal—yang menembus peringkat atas. Ini merupakan pencapaian tersendiri mengingat dominasi pemain muda dari Premier League dan Ligue 1 dalam daftar kandidat tahun ini.
Persaingan Ketat: Ancaman dari Doue, Huijsen, dan Zaire-Emery
Meski berada dalam posisi yang kuat, jalan Cubarsí menuju Golden Boy 2025 tidaklah mudah. Persaingan dari pemain muda lain sangat ketat, terutama dari Desire Doué, gelandang muda asal Prancis yang memperkuat PSG. Doué saat ini berada di posisi ketiga dan memiliki keuntungan besar karena timnya akan tampil di final Liga Champions akhir pekan ini.
Tak hanya itu, Doué juga akan berpartisipasi di Piala Dunia Antarklub musim panas ini bersama PSG. Jika mampu tampil menonjol di dua ajang besar tersebut, peluangnya untuk menyalip Cubarsí akan meningkat drastis.
Selain Doué, nama-nama lain yang juga menjadi ancaman serius antara lain Dean Huijsen yang akan bergabung dengan Real Madrid, serta Warren Zaïre-Emery, gelandang muda andalan PSG dan Timnas Prancis. Keduanya telah menunjukkan potensi besar dan mendapatkan menit bermain di level tertinggi.
Peluang Cubarsí: Tantangan dan Ruang untuk Membuktikan Diri
Cubarsí masih memiliki waktu untuk membuktikan dirinya pantas menjadi penerima Golden Boy 2025. Meski tidak akan tampil di Liga Champions maupun Piala Dunia Antarklub, ia berpotensi bermain di UEFA Nations League bersama tim nasional Spanyol.
Namun, tantangannya adalah statusnya yang belum menjadi pilihan utama pelatih Luis de la Fuente di Timnas Spanyol senior. Hal ini bisa mengurangi eksposur dan peluangnya untuk menunjukkan kemampuannya di level internasional.
Meski demikian, performanya bersama Barcelona di ajang domestik maupun Eropa akan menjadi penentu utama. Jika mampu tampil dominan dalam sisa musim dan mempertahankan konsistensinya, Cubarsí tetap menjadi kandidat kuat.
Golden Boy dan Makna Bagi Barcelona
Meraih gelar Golden Boy bukan hanya prestasi individual bagi pemain muda. Bagi Barcelona, ini merupakan bukti konkret bahwa akademi mereka masih menjadi yang terbaik di Eropa.
Keberhasilan Cubarsí meraih penghargaan ini akan semakin menegaskan keberhasilan La Masia sebagai pabrik talenta sepak bola dunia. Terlebih, ini akan menjadi gelar keempat dalam lima tahun terakhir untuk pemain Barcelona.
Cubarsí bukan hanya masa depan Barcelona, tetapi juga calon tulang punggung Timnas Spanyol dalam beberapa tahun ke depan. Melihat kiprahnya sejauh ini, bukan tidak mungkin tahun 2025 akan menjadi miliknya.