Gelandang Bali United Kadek Agung Vidnyana Putra telah absen selama delapan bulan karena cedera lutut sejak musim 2021/2022. Kadek Agung mengalami cedera lutut pada pertandingan Liga 1 2021/2022 melawan Persikabo 1973, tepatnya sebelum 3 Februari – 2022. Saat itu, Kadek harus meninggalkan lapangan setelah kaki kanannya salah disangga saat pertandingan melawan salah satu pemain Persicabo tahun 1973, dan dokter menghukumnya sembilan bulan di meja operasi.
Meski sudah berada di meja operasi, Cad Agung belum 100 persen dan belum ikut latihan hingga saat ini. Usai operasi Maret lalu, pemain Bali kelahiran Desa Luus, Tabanan itu memulai fase fisioterapi dan mulai membentuk otot. Menurut laporan, Kadek kini menjalani fisioterapi di Jakarta untuk mempercepat pemulihan cederanya.
Sekarang Dia sudah bergabung dengan fisioterapis di Jakarta, dan teman – teman juga banyak yang pernah operasi di sini, jadi Dia sering share program dan masalah yang Dia punya, jadi bisa belajar banyak. Pemain berusia 24 tahun itu mengaku sering ingin kembali bermain dengan kulit lembut. Dia tidak dapat memastikan kapan dia akan kembali ke lapangan, tetapi dia akan terus bekerja untuk kembali dan menjadi 100% sehat.
Pasti susah untuk tetap mood ya, pasti ada kebosanan, karena metode latihannya tidak jauh berbeda, tapi kembali ke motivasi Dia sendiri, Dia pasti bisa secepatnya kembali ke lapangan. mungkin, Dia sudah merindukan permainan dan sepak bola lagi. Di Jakarta, mengikuti arahan tim fisioterapi, Kadek merasa kondisinya membaik.
Mudah – mudahan Dia bisa kembali ke lapangan secepatnya, jika belum ada waktu, tapi Dia sudah membicarakannya dengan fisioterapis di sini agar Dia bisa kembali ke lapangan secepatnya dan semoga berjalan lancar. Di usianya yang baru 24 tahun, Kadek masih punya banyak waktu untuk terbang. Kadek yang membela Timnas Indonesia di Piala AFC 2020 tak mau menyerah.
Gelandang Bali United Cedera 8 Bulan: Rindu Sepakbola!
Pemilik jersey No. 18 yang telah bermain 11 kali musim lalu ini berharap dapat segera bergabung dengan tim untuk membantu tim tampil lebih baik dan meraih kesuksesan untuk tim asalnya di Indonesia dan Asia. Meski sudah lama bermain pasca berhadapan Persikabo 1973, Kadek Agung mengikuti perkembangan terkini sepak bola Indonesia, khususnya tragedi Kanjuluhan.
Pertama – tama Dia turut berduka cita atas kejadian tersebut dan mendoakan para korban kejadian tersebut, Dia sendiri tidak pernah menyangka akan terjadi hal seperti ini pada sepak bola, Dia tumbuh besar berpikir sepak bola adalah olahraga, sangat menarik bukan? Seperti ini. Kadek berharap tragedi kelam ini bisa dijadikan cambuk dan evaluasi agar pihak – pihak terkait bisa lebih menata sepak bola Indonesia, dan tidak ingin terulangnya tragedi yang menewaskan 131 orang itu.
Mudah – mudahan kita semua bisa belajar dari kejadian ini agar semuanya bisa berjalan dengan lancar dan aman kedepannya, apalagi kejadian seperti ini tidak terulang lagi, karena pihak liga ingin bisa kembali berjalan senormal mungkin saat sudah aman. Lakukanlah. Jalankan kenyamanan pemain, tim, suporter dan semua elemen yang terlibat di dalam stadion.
Indonesia Lulus Sanksi FIFA, Bisakah PSM Lawan Persita Tangerang?
Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares menanggapi penghindaran sanksi FIFA dari Indonesia. Menyusul insiden di Stadion Kanjuluhan di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Pekan lalu, tragedi Kanjuruhan menewaskan ratusan orang. Ketiadaan sanksi mengisyaratkan sepak bola di Indonesia bisa terus berlanjut, termasuk Liga 1 pada 2022 – 2023.
Meski hingga saat ini semua game masih dihentikan untuk evaluasi. Belum tahu, kita tunggu saja keputusan resminya. Pelatih asal Portugal itu belum bisa memastikan apakah timnya akan menghadapi Persita Tangerang pada Kamis (13 Oktober 2022). Atau Bhayangkara FC pada Jumat (21 Oktober 2022).
Menurut data di situs PT Liga Indonesia Baru (LIB). Jadwal perpanjangan PSM hanya sampai Jumat (7/10/2022) untuk rekanan Persikabo 1973 – nya. Dia tidak tahu apakah Mereka bermain pada 13 Oktober atau 21 Oktober. Namun satu hal yang pasti, Bernardo Tavares mengatakan timnya akan terus bersiap hingga liga kembali bergulir. Yang bisa Mereka lakukan adalah bersiap ketika liga berjalan. Sebagai bentuk kemajuan sepak bola Indonesia. (*)
