Ketum PSSI baru periode 2023-2027 Erick Thohir telah melakukan beberapa pekerjaan. Erick Thohir sendiri terpilih menjadi Ketua Umum PSSI dengan suara terbanyak dalam Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI pada Kamis (16/2).
Erick Thohir menang dengan memperoleh 64 suara dari 86 orang. Ia mengalahkan La Nyalla, calon lainnya dengan 22 suara.
Pria yang sekaligus menjadi Menteri BUMN tersebut ingin melakukan perubahan. Gebrakan Erick Thohir ini tentu untuk memperbaiki sepak bola Indonesia sesuai dengan visi serta misinya.
Langkah Awal Gebrakan Erick Thohir
Gebrakan Erick Thohir yang notabene sebagai Ketum PSSI sudah melakukan langkah-langkah awalnya. Erick berharap langkah-langkah ini bisa melindungi dan dapat menciptakan sepak bola Indonesia yang aman, nyaman, dan berprestasi.
Beberapa gebrakan tersebut antara lain:
-
Pembentukan Badan Tim Nasional, Komite Ad Hoc Infrastruktur, dan Komite Ad Hoc Suporter
Insiden kericuhan antara PSIS Semarang dan Persis Solo pada Jumat (17/2) membuat Erick Thohir bergerak cepat untuk mengatasinya.
Sejatinya laga PSIS melawan Persis digelar tanpa penonton. Namun, para suporter PSIS tetap ngotot datang ke Stadion Jatidiri agar bisa menonton langsung. Mereka memaksa masuk dan terjadi keributan dengan pihak keamanan. Aksi saling dorong hingga gas air mata terjadi dalam kerusuhan ini.
Tidak ingin Tragedi Kanjuruhan terulang lagi, Erick mengadakan rapat Komite Eksekutif untuk membentuk Badan Tim Nasional, Komite Ad Hoc Infrastruktur, dan Komite Ad Hoc Suporter.
Ia menjelaskanya Komite Ad Hoc Suporter dibentuk untuk melindungi suporter, bukan untuk menyalahkan.
-
Pemberantasan Match Fixing dan Mafia Bola
Bersama dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit, Erick Thohir ingin memberantas mafia bola. Menurutnya, sepak bola Indonesia tidak akan bisa maju apabila mafia bola masih terus berkembang.
Menteri BUMN terebut memutuskan untuk bersinergi dengan Polri dalam pemberantasan mafia bola ini. Sebab, dalangnya berada di luar negeri dan itu tentu tidak mudah. Erick juga ingin mengungkapkan serta menangkap oknum mafia ke jeruji besi.
“Mafia bola harus divonis kartu merah. Sepak bola Indonesia sulit berkembang,” kata Erick dalam keterangan pers pada Minggu (19/2).
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyetujui dengan pernyataan Erick. Ia bakal memberantas match fixing atau pengaturan skor agar sepak bola menjadi adil. Untuk itu, Jenderal Listyo Sigit membentuk Satgas Anti Mafia Bola.
-
Pembangunan Training Centre (TC)
Training Centre (TC) untuk Timnas Indonesia menjadi impian yang sudah lama diharapkan. Untuk itu, Erick membentuk tim agar bisa melihat tanah pembangunan TC Timnas Indonesia.
Ketum PSSI periode 2023-2027 itu menargetkan TC Timnas Indonesia mempunyai empat lapangan latihan. Selain Indonesia mendapat bantuan dari FIFA, Erick juga berencana untuk mencari sumber dana lainnya untuk pembangunan infrastruktur TC.
“Jika sudah dipersiapkan secara serius dan matang, tahun depan TC sudah siap,” jelas Erick.
-
Melepas Timnas Wanita Indonesia
Erick Thohir juga memperhatikan Timnas Wanita Indonesia. Pada Sabtu (18/2) Erick baru saja melepas Timnas Wanita Indonesia ke Arab Saudi.
Garuda Pertiwi akan mengikuti FIFA Women A Match pada Rabu (22/2). Oleh karena itu, Erick juga berencana untuk mengadakan kompetisi sepak bola wanita di Tanah Air.
“Timnas wanita akan bertanding di Arab Saudi. Agenda timnas wanita masih panjang ke depannya. Bisa saja ada kompetisi agar bisa menciptakan timnas wanita dengan baik,” kata Erick.
- Memperbaiki Kesejahteraan Wasit
Sesuai dengan janjinya, gebrakan Erick Thohir selanjutnya adalah memperbaiki kesejahteraan wasit sepak bola Indonesia.
Erick juga sudah menemui salah satu wasit di Liga 2 yang sekarang menjadi penjual kembang tahu, Rohadi. Rohadi harus bertahan hidup dan menghidupi keluarganya dengan cara berjualan kembang tahu. Apalagi Liga 2 sekarang berhenti dan belum tahu pasti kapan Liga 2 bergulir kembali.
Erick Thohir menyebut kesejahteraan wasit menjadi salah satu prioritasnya untuk memajukan sepak bola Indonesia.
“Kami akan memperbaiki sistem perwasitan hingga pertandingan. Lalu akan menggunakan teknologi VAR (Video Assistant Referee),” kata pria berusia 52 tahun tersebut melalui pernyataannya.
Gebrakan Erick Thohir dalam Kinerjanya
Selain langkah-langkah awal gebrakan Erick Thohir dalam menangani sepak bola Indonesia selama periode 2023-2027, ada juga janjinya.
Sesuai dengan visi dan misinya, Erick Thohir juga mempunyai delapan janji program kerja. Program kerja tersebut di antaranya:
- Sepak bola Indonesia harus bersih dan juga berprestasi
- Kepemimpinan dan kesejahteraan wasit harus diperbaiki
- Memperbaiki hubungan antarsuporter agar tidak terjadi dengan hal-hal yang tidak diinginkan
- Memperbaiki kompetisi sepak bola Indonesia yakni Liga 1, Liga 2, dan Liga 3
- Pembinaan para pemain yang berjenjang
- Memperbaiki sistem sepak bola Indonesia dari tahap paling bawah hingga ke atas
- Fasilitas latihan yang lengkap dan mumpuni untuk Timnas Indonesia
- Membuat program sepak bola Indonesia yang jelas dan terstruktur