Gavi menghadapi tantangan berat untuk kembali menjadi pilihan utama di lini tengah Barcelona pada musim 2025/2026. Gelandang muda berbakat ini kini harus bersaing ketat dengan sederet nama besar di skuad yang diasuh Hansi Flick. Bukan karena kehilangan kualitas, melainkan karena padatnya kompetisi yang terjadi di sektor tengah tim Catalan.
Di usianya yang menginjak 20 tahun, banyak pihak menilai bahwa Gavi seharusnya sudah mapan sebagai bagian inti Blaugrana. Namun, realita berbicara lain. Hansi Flick, pelatih anyar Barcelona, tampaknya masih mengandalkan sosok-sosok seperti Frenkie de Jong, Pedri, dan Dani Olmo sebagai pilar utama di lini tengah. Situasi tersebut membuat Gavi harus berjuang lebih keras demi mendapatkan kepercayaan penuh dari sang pelatih.
Meski peluangnya belum terbuka lebar, Gavi tidak menyerah begitu saja. Musim lalu, ia harus menjalani periode sulit akibat cedera yang cukup panjang. Kini, dengan semangat baru dan tekad kuat, Gavi siap membalikkan keadaan dan membuktikan bahwa dirinya masih layak berada di jantung permainan Barcelona.
Pemulihan Panjang dari Cedera Parah
Musim 2024/2025 menjadi fase penuh ujian bagi Gavi. Ia mengalami cedera lutut serius yang memaksanya absen hampir satu tahun. Momen ini menjadi titik terendah dalam kariernya, terutama karena ia sebelumnya tampil sebagai starter reguler di bawah arahan Xavi Hernandez.
Gavi baru bisa kembali merumput pada Oktober 2024. Ia butuh waktu cukup panjang untuk kembali menemukan ritme permainan terbaik. Sayangnya, belum lama setelah kembali, Gavi kembali diterpa nasib buruk. Sebuah insiden benturan kepala di bulan Februari membuatnya harus absen beberapa pekan lagi, menggagalkan proses adaptasi yang mulai berjalan mulus.
Namun, Gavi menunjukkan mental baja. Perlahan tapi pasti, ia kembali ke level kompetitif. Performa konsisten di beberapa laga terakhir musim lalu menarik perhatian Hansi Flick. Pelatih asal Jerman itu mulai memberi sinyal positif dengan mencoba Gavi di beberapa peran berbeda. Fleksibilitas ini menjadi nilai tambah dalam perjuangan Gavi untuk merebut tempat di tim utama.
Pramusim 2025: Momentum untuk Bangkit
Bagi Gavi, pramusim 2025 bukan sekadar latihan ringan jelang kompetisi. Ini adalah panggung utama untuk menunjukkan perkembangan dan kesiapannya menghadapi tantangan baru. Ia sadar, tampil gemilang di pramusim bisa menjadi tiket menuju starter saat La Liga dimulai.
Selama masa libur, Gavi terlihat fokus memulihkan kondisi fisik dan meningkatkan kekuatan otot. Ia menjalani program latihan pribadi yang intensif, termasuk latihan kebugaran dan kontrol bola. Tujuannya jelas: tampil prima di pertandingan pembuka kontra Mallorca.
Gavi juga tetap menjaga komunikasi positif dengan Hansi Flick. Meski harus rela duduk di bangku cadangan di beberapa laga penting musim lalu, ia tidak menunjukkan sikap negatif. Sebaliknya, ia belajar memahami filosofi baru yang dibawa Flick, yang lebih menuntut dinamika dan distribusi bola cepat di lini tengah.
Musim ini, Gavi tak ingin hanya menjadi pelapis. Ambisinya meningkat: ia ingin menjadi pemain yang menentukan, yang bisa mengubah jalannya pertandingan dengan kerja keras dan kreativitasnya.
Misi Tambahan: Jaga Posisi di Timnas Spanyol
Tidak hanya ingin bersinar di level klub, Gavi juga membidik tempat di skuad tim nasional Spanyol untuk turnamen internasional mendatang. Setelah absen dari beberapa agenda internasional karena cedera, posisinya kini terancam oleh munculnya bintang-bintang baru.
Luis de la Fuente sebagai pelatih timnas memiliki banyak pilihan di lini tengah. Nama-nama seperti Isco, Fabian Ruiz, Alex Baena, dan Mikel Merino menunjukkan performa luar biasa di level klub. Tanpa konsistensi di Barcelona, Gavi bisa saja terlempar dari daftar pemain utama La Roja.
Maka dari itu, Gavi tak punya pilihan lain selain langsung tampil mengesankan di awal musim. Ia harus memanfaatkan setiap menit bermain untuk menunjukkan bahwa ia layak bersaing, baik di Camp Nou maupun dalam seragam tim nasional.
Masa Depan Gavi Ditentukan Musim Ini
Musim 2025/2026 bukan hanya soal kembali bermain untuk Gavi, tetapi menjadi ajang pembuktian seutuhnya. Setelah melalui masa sulit akibat cedera dan kehilangan posisi utama, kini ia menghadapi tantangan yang lebih kompleks. Kompetisi internal di Barcelona semakin ketat, dan ekspektasi terhadapnya tetap tinggi.
Namun, jika melihat semangat dan profesionalisme yang terus ditunjukkannya, Gavi masih punya peluang besar untuk bangkit. Kunci utamanya adalah konsistensi, kerja keras, serta kemampuan beradaptasi dengan tuntutan taktik baru di bawah pelatih seperti Hansi Flick.
Dengan potensi yang belum habis, Gavi bertekad mengubah keraguan menjadi pujian. Musim ini akan menjadi momen penting dalam kariernya — sebuah perjalanan yang akan menentukan apakah ia benar-benar bisa menjadi jenderal lini tengah Barcelona di masa depan.