Timnas Indonesia U-23 mengalihkan fokus penuh ke pertandingan kedua Grup A Piala AFF U-23 2025 melawan Filipina setelah meraih kemenangan besar atas Brunei Darussalam. Dalam laga pembuka yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, pasukan Gerald Vanenburg tampil superior dan menghajar Brunei dengan skor telak 8-0.
Kemenangan ini menjadi modal penting bagi Garuda Muda untuk melangkah lebih jauh di turnamen, namun pelatih dan para pemain tidak ingin larut dalam euforia. Fokus langsung dialihkan ke laga kedua melawan Filipina, yang secara mengejutkan mampu menumbangkan Malaysia dengan skor 2-0. Kemenangan Filipina tersebut mengubah peta persaingan di Grup A, sekaligus menjadi peringatan bagi Indonesia untuk tidak meremehkan lawan.
Jens Raven menjadi bintang utama dengan torehan enam golnya, sementara dua gol lainnya disumbangkan oleh Arkhan Fikri dan Rayhan Hannan. Namun, baik Raven maupun Vanenburg menekankan pentingnya tetap waspada dan menjaga fokus agar bisa memastikan langkah ke babak semifinal.
Jens Raven Bersinar, tapi Tetap Waspada
Pertandingan melawan Brunei menjadi malam spesial bagi Jens Raven. Pemain muda yang juga telah mencetak gol untuk timnas senior itu tampil gemilang dengan mencetak enam gol dalam satu pertandingan. Torehan ini menjadi catatan luar biasa, sekaligus mempertegas reputasinya sebagai salah satu striker muda paling menjanjikan di Asia Tenggara saat ini.
Dalam pernyataan pasca-laga, Raven tetap rendah hati dan menegaskan bahwa kemenangan tim lebih penting dari pencapaian individunya. Ia mengingatkan bahwa baru tiga poin yang dikantongi, dan dua laga sisa akan sangat menentukan nasib Indonesia di fase grup.
“Saya sangat senang dengan performa hari ini, tapi saya tidak ingin terlalu larut. Fokus kami sekarang sepenuhnya ke pertandingan melawan Filipina. Kami ingin menang dan lolos ke semifinal. Untuk itu, kerja keras masih harus terus dilakukan,” ujar Raven.
Pernyataan Raven mencerminkan mentalitas profesional yang dibangun di bawah arahan Vanenburg, yakni menjaga performa tetap konsisten dan tidak lengah meskipun sudah menang besar.
Vanenburg: Filipina dan Malaysia Tetap Ancaman
Pelatih kepala Timnas Indonesia U-23, Gerald Vanenburg, tidak ingin skuadnya merasa nyaman setelah kemenangan telak. Menurutnya, laga kontra Filipina justru menjadi ujian sesungguhnya. Ia mengapresiasi performa Filipina yang mampu mengalahkan Malaysia, sebuah hasil yang tak banyak diprediksi sebelumnya.
“Pertandingan Filipina melawan Malaysia cukup mengejutkan. Kualitas kedua tim sangat baik, dan itu menunjukkan bahwa semua lawan di grup ini harus diwaspadai,” kata Vanenburg.
Meski Brunei terlihat sebagai tim terlemah, Vanenburg tetap melihat pentingnya mempersiapkan tim secara maksimal menghadapi dua laga sisa. Ia menambahkan bahwa laga melawan Filipina akan menjadi krusial, karena hasilnya bisa menjadi penentu langkah Indonesia menuju semifinal.
Sikap hati-hati dan perhitungan Vanenburg mencerminkan pendekatan modern dalam membina tim muda—yakni tetap fokus pada target jangka menengah dan panjang, bukan sekadar mengejar hasil instan.
Situasi Grup A Mulai Panas
Kemenangan Indonesia atas Brunei dan kemenangan Filipina atas Malaysia membuat klasemen sementara Grup A menjadi menarik. Indonesia dan Filipina kini sama-sama mengoleksi tiga poin dari satu pertandingan, sementara Malaysia dan Brunei masih belum meraih angka.
Laga kedua akan berlangsung pada 18 Juli 2025. Indonesia akan menghadapi Filipina, sementara Malaysia bertemu Brunei. Jika Indonesia mampu mengalahkan Filipina, maka satu kaki mereka sudah berada di semifinal. Namun jika kalah, maka persaingan akan menjadi semakin ketat hingga pertandingan terakhir.
Pertandingan pamungkas Grup A akan digelar pada 21 Juli, di mana Indonesia bertemu Malaysia dan Filipina menghadapi Brunei. Dengan format grup yang pendek, setiap poin menjadi sangat berharga. Maka dari itu, tidak ada ruang untuk kesalahan sekecil apa pun di dua laga terakhir.
Fokus Mental dan Konsistensi Jadi Kunci
Melihat hasil-hasil awal, tidak diragukan bahwa Timnas Indonesia U-23 memiliki potensi besar untuk lolos ke semifinal, bahkan menjadi juara grup. Namun, potensi saja tidak cukup. Dalam turnamen singkat seperti ini, konsistensi dan fokus mental menjadi kunci utama.
Gerald Vanenburg sendiri sudah menunjukkan sikap bijak dengan tidak membiarkan tim larut dalam kemenangan besar. Ia menanamkan mental pemenang yang tidak cepat puas, tapi juga tidak panik menghadapi tekanan.
Dengan pemain-pemain muda seperti Jens Raven, Arkhan Fikri, Marcelino Ferdinand, dan lainnya yang tampil semakin matang, Garuda Muda punya peluang untuk menorehkan sejarah baru. Namun jalan masih panjang, dan laga melawan Filipina akan menjadi titik uji sebenarnya apakah mereka memang siap untuk melangkah lebih jauh di Piala AFF U-23 2025.