Pelatih Manchester United, Ruben Amorim, mengambil langkah strategis dengan mengalihkan fokus utama ke Liga Europa. Dengan kans finis di papan atas Premier League yang kian menipis, Liga Europa menjadi jalan paling realistis bagi Setan Merah untuk meraih tiket ke Liga Champions musim depan.
Langkah ini mencerminkan sikap pragmatis Amorim dalam menyikapi situasi skuadnya yang mengalami kelelahan dan ketidakkonsistenan sepanjang musim. Ia pun telah menyatakan bahwa beberapa laga tersisa di Premier League akan dimanfaatkan untuk memberi menit bermain kepada para pemain muda dan pelapis.
Performa Premier League Menurun, MU Harus Ambil Keputusan Kritis
Musim ini menjadi salah satu periode paling menantang bagi Manchester United dalam satu dekade terakhir. Saat ini, klub yang bermarkas di Old Trafford itu berada di posisi ke-14 klasemen sementara Premier League. Dengan sisa pertandingan yang terbatas, peluang mereka menembus zona Eropa hampir tertutup.
Ketidakstabilan performa di liga domestik memaksa Amorim dan tim pelatihnya untuk menilai ulang fokus mereka. Ia menyadari bahwa mempertahankan ambisi ganda di dua kompetisi bisa berdampak negatif terhadap peluang mereka mengangkat trofi musim ini. Maka dari itu, Liga Europa dianggap sebagai opsi paling menjanjikan.
Amorim secara terbuka menyampaikan pergeseran fokus tersebut dalam konferensi pers pasca kemenangan dramatis MU atas Lyon. “Jika kita melihat kenyataan musim ini, maka Liga Europa menjadi kompetisi terpenting bagi kami. Kami harus menaruh semua perhatian dan energi di sana,” ujarnya kepada TNT Sports.
Prioritaskan Liga Europa Demi Tiket Liga Champions
Kemenangan atas Lyon di perempat final membuat MU selangkah lebih dekat ke final. Dengan hanya dua laga tersisa menuju gelar juara, Amorim menilai peluang itu tidak boleh disia-siakan. Terlebih lagi, trofi Liga Europa akan otomatis mengantar MU kembali ke Liga Champions, sebuah kompetisi yang sangat krusial bagi reputasi dan pemasukan klub.
Amorim menyatakan bahwa dirinya ingin menghindari risiko cedera pemain kunci dalam laga-laga Premier League yang kini sudah tak lagi menentukan. Maka, mulai pekan ini, pemain pelapis serta jebolan akademi akan diberi panggung untuk tampil di liga domestik.
“Di Premier League, kami akan mengambil risiko. Kami akan memainkan para pemain muda dan lapis kedua, karena kami harus menyimpan energi untuk Liga Europa,” tambah Amorim.
Rotasi Besar-Besaran: Peluang Bagi Pemain Muda MU
Keputusan Amorim tersebut membuka peluang emas bagi talenta-talenta muda MU seperti Kobbie Mainoo, Dan Gore, Chido Obi-Martin, hingga pemain baru seperti Willy Kambwala. Mereka akan mendapatkan menit bermain lebih banyak di ajang Premier League, sekaligus kesempatan menunjukkan kapabilitas mereka di level tertinggi.
Langkah rotasi ini bukan hanya strategi bertahan, tetapi juga bisa menjadi ajang seleksi internal. Amorim bisa memantau sejauh mana kesiapan generasi baru MU dalam menjawab tantangan, serta mengevaluasi siapa yang layak masuk tim utama musim depan.
Meski strategi ini berpotensi mengorbankan hasil di Premier League, namun manajemen klub tampaknya memberikan dukungan penuh kepada Amorim. Target realistis saat ini adalah memastikan gelar Liga Europa, yang juga dapat menjadi penyelamat reputasi tim pasca musim yang naik-turun.
Duel Semifinal: MU Hadapi Klub Penuh Tradisi, Athletic Bilbao
Perjalanan MU menuju tangga juara Liga Europa tidak akan mudah. Di babak semifinal, mereka akan menghadapi Athletic Bilbao. Klub asal Spanyol itu dikenal sebagai tim yang hanya mengandalkan pemain berdarah Basque dan memiliki filosofi sepak bola yang kuat.
Pertandingan ini diprediksi akan berlangsung sengit. Bilbao memiliki rekor apik dalam kompetisi Eropa dan mengandalkan kecepatan serta semangat juang tinggi. Amorim pun dituntut untuk menurunkan skuad terbaiknya di dua leg semifinal tersebut. Maka tak heran bila rotasi besar di Premier League menjadi langkah yang sangat masuk akal.
Laga Akhir Pekan: MU Bersiap Hadapi Wolverhampton
Meski Liga Europa menjadi prioritas utama, Manchester United tetap harus menjalani laga-laga tersisa di Premier League. Akhir pekan ini, mereka dijadwalkan menjamu Wolverhampton di Old Trafford dalam lanjutan pekan ke-33 EPL 2024/2025.
Pertandingan ini kemungkinan besar akan dihiasi oleh banyak wajah baru di starting XI. Kehadiran pemain-pemain muda dan lapis dua bukan hanya menjadi bentuk regenerasi, tapi juga strategi penghematan energi jelang semifinal Liga Europa yang sangat penting.